credit pict: https://www.123rf.com
Tentang hati,
selain untuk bahagia, tugas-tugasnya tak pernah sederhana. Salah satu tugas
yang tak sederhana itu adalah untuk memilih. Memilih untuk pergi atau tetap
tinggal. Pergi dan tetap tinggal di mana? Bisa di satu hati, bisa di satu
tempat yang sudah lama kita singgahi.
Kenapa pilihan
untuk pergi atau tetap tinggal harus datang? Karena waktu yang terus berjalan,
keadaan di sekitar kita pun berubah, bisa berubah menjadi lebih baik, atau
justru sebaliknya. Orang-orang di sekitar kita pun berubah, bisa berubah
menjadi lebih dewasa, ataupun sebaliknya. Ada orang baru yang datang dalam
kehidupan kita, memulai kisah baru yang mengajak kita terlibat di dalamnya. Ada
orang lama yang harus pergi, entah untuk waktu yang sebentar, lama, bahkan
selamanya, memberi kita kesempatan untuk mengenal perpisahan. Selain mereka,
disadari atau tidak, kita pun mulai berubah.
Dan kita pun mulai
berubah. Kenapa kita mulai berubah? Ketika kita bertemu semakin banyak orang,
kita pun belajar banyak hal dari mereka. Belajar dari kisah hidup mereka,
belajar dari setiap pencapaian mereka, belajar dari bagaimana mereka
membahagiakan orang-orang yang mereka sayangi. Semakin banyak kisah hidup yang
kita lewati, kita mulai bertemu tujuan-tujuan baru dalam kehidupan, bertemu
prioritas-prioritas baru. Kita tidak lagi ingin bahagia sendiri, tapi kita pun
ingin membahagiakan orang-orang yang kita sayang. Bahagia bersama mereka pasti
akan jauh lebih indah.
Lalu, kita yang
mulai berubah itu, mulai mencoba untuk meraih tujuan-tujuan itu. Sayangnya,
terkadang kita juga harus dihadapkan pada pilihan yang cukup berat. Pilihan
untuk pergi atau tetap tinggal. Ada tujuan-tujuan yang tidak bisa kita capai
kalau kita tetap tinggal, mungkin pada satu hati atau satu tempat yang selama
ini menjadi tempat paling nyaman. Tujuan itu mengharuskan kita untuk pergi,
entah untuk waktu yang sebentar, lama, atau mungkin tak perlu lagi kembali.
Kenapa pilihan
untuk pergi atau tetap tinggal menjadi pilihan yang berat? Bukan karena takut
ataupun ragu apakah nantinya kita akan berhasil mencapai tujuan itu. Tapi,
karena kita harus meninggalkan seseorang yang mungkin kita sayang, harus
meninggalkan tempat yang membuat kita selalu merasa aman dan nyaman.
Jadi, apakah kita
harus pergi atau tetap tinggal? Tugas hati, memilih di antara kedua pilihan
itu. Rasa ragu memang akan selalu ada. Rasa ragu yang membuat kita bertanya
lagi tentang banyak hal. Apakah kita benar-benar bisa mencapai tujuan itu?
Apakah kita bisa bertahan sampai akhir, atau justru harus berhenti di tengah
jalan? Apakah kita benar-benar bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayang
dengan pilihan kita untuk pergi? Apakah kita tidak akan kehilangan banyak hal
atau mungkin seseorang yang kita sayang, kalau kita tetap memilih berjuang demi
tujuan itu? Bagaimana kalau pilihan kita untuk pergi justru membuat luka dan
kecewa pada banyak hati, termasuk hati seseorang yang kita sayang? Bagaimana,
kalau kita tidak bisa kembali ketika kita ingin pulang?
Begitulah, tugas
berat setiap hati manusia. Seringkali harus memilih di antara dua pilihan
berat, ditambah lagi keraguan yang membuat semua terlihat semakin rumit.
Tentang pilihan
untuk pergi atau tetap tinggal, suatu saat nanti akan datang satu kesempatan,
di mana hati memilih untuk pergi. Seragu apapun itu, seberat apapun itu,
sesedih apapun perpisahan yang harus kita jalani. Kita memang harus pergi.
Pergi meninggalkan hati seseorang yang pernah dan masih kita sayang. Pergi
meninggalkan tempat yang mungkin tak akan penah ada gantinya. Pengalaman dan
kenyamanan yang kita dapatkan dari tempat itu, mungkin akan selalu kita
rindukan. Di manapun kita berada.
Tapi, ketika memang
hati sudah memilih untuk pergi, berarti sudah saatnya kita memberanikan diri melihat
dunia yang lebih luas. Sudah saatnya bertemu dan mengenal lebih banyak orang baik
di banyak tempat. Sudah saatnya berjuang untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang
mungkin selama ini sudah tertunda. Sudah saatnya membahagiakan orang-orang yang
kita sayang kan?
\^o^/
No comments:
Post a Comment