credit pict: https://wall.alphacoders.com
Karena waktu yang
terus berjalan, membawa setiap hati pada pertemuan-pertemuan baru, sekaligus
perpisahan. Memberikan banyak rasa, pengalaman, dan kenangan. Mungkin, kemarin
kita baru saja bertemu dan mulai mengenal seseorang. Kemarin, dia masih menjadi
orang asing. Hari ini, kita kembali mengenalnya, dengan lebih baik. Hari-hari
berikutnya, kita mulai merasa nyaman berada di sampingnya, entah sebagai teman,
sahabat, atau mungkin pilihan hati. Entah pada hari ke berapa, kita mulai
bertemu rasa rindu. Mulailah kita membuat banyak kenangan dengan seseorang itu.
Ada yang mudah dilupakan, ada pula yang selalu tersimpan rapi di hati. Waktu
yang terus berjalan, mungkin mengharuskan kita untuk berpisah dengan seseorang
itu, entah untuk waktu yang sebentar ataupun sangat lama. Sebelumnya, kita
sudah bertemu rasa rindu. Tapi, ketika perpisahan dengannya tiba, rindu bisa
saja menjadi tak seindah sebelumnya.
Karena waktu yang
terus berjalan, baik waktu yang sudah, sedang, dan akan kita lewati nanti,
seringkali memberikan banyak kejutan sekaligus tantangan. Kemarin kita mungkin
merasa sangat lelah dengan masalah yang kita hadapi. Lelah dengan pilihan hidup
kita sendiri. Kita mulai bertanya-tanya, apakah pilihan yang kita ambil tepat?
Apakah suatu saat nanti, kita bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayang
dengan pilihan kita itu? Kenapa sampai sekarang, kita seperti masih berdiri di
titik yang sama, satu tempat yang sama, belum bergerak kemanapun? Namun, masih
ada semangat dan harapan di hati untuk terus memperjuangkan pilihan kita itu.
Kemarin, kita memilih untuk menikmati proses itu sebaik-baiknya. Begitulah,
kemarin kita memang sempat ragu dengan pilihan kita sendiri, mulai lelah. Tapi,
kita masih memilih untuk terus berjuang, sampai akhir.
Lalu, hari ini kita
bertemu, atau mungkin menerima kabar dari teman lama, teman masa kecil kita
mungkin. Teman kita itu ternyata sudah menjadi seseorang yang jauh berbeda dari
yang dulu. Menjadi seseorang yang jauh lebih baik. Menjadi seseorang yang sudah
meraih banyak hal dalam kehidupannya. Menjadi seseorang yang sudah bisa
membahagiakan orang-orang yang disayanginya. Menjadi seseorang yang berhasil
meraih cita-citanya.
Kita pun mulai
membandingkan perjalanannya dengan perjalanan kita yang sekarang. Sepertinya,
kita sudah tertinggal sangat jauh. Tanpa kita tahu, teman kita ternyata sudah
berlari sangat jauh. Sementara kita, masih berjalan tertatih. Atau bahkan,
masih berdiri di tempat yang sama. Belum memilih bergerak ke arah manapun. Mulailah
kita merasa kecewa pada diri sendiri. Kalau teman kita sudah melakukan banyak
hal untuk melangkah jauh, apa yang sudah kita lakukan selama ini? Apakah selama
ini kita hanya membuang waktu kita percuma? Akhirnya, kita semakin merasa
lelah. Bahkan bukan hanya lelah, tapi kalah. Di tengah rasa lelah dan kalah itu,
ada satu keinginan untuk mengejar ketertinggalan dari teman kita itu. Baikkah
keinginan ini?
Keinginan ini akan
menjadi baik kalau memotivasi kita untuk berjuang lebih kuat lagi, berjuang
sampai akhir. Namun, keinginan ini akan menjadi tidak baik kalau hanya membuat
kita ingin bersaing dengan teman kita itu, lalu melupakan apa tujuan kita
sebelumnya. Tujuan untuk membahagiakan orang-orang yang kita sayang. Kita tidak
pernah tahu perjuangan yang telah dilewatinya untuk mencapai kesuksesannya
sekarang. Bukan hanya kita yang sedang berjuang, teman kita itu juga sedang
berjuang.
Untuk esok hari
dan hari-hari selanjutnya, selalu masih menjadi misteri. Hari ini kita merasa
lelah, bahkan kalah dari teman kita sendiri. Apakah besok kita harus merasakan
hal yang sama lagi? Besok apakah kita akan menerima kabar dari teman kita yang
lain lagi? Kabar yang membuat kita merasa semakin lelah, dan kembali kalah?
Merasa lelah itu
hal yang wajar. Lalu, bagaimana dengan merasa kalah? Setiap orang memiliki
kesempatan masing-masing, memiliki waktu masing-masing. Kita dan teman kita
sama-sama sedang berjuang dengan pilihan dan cara kita masing-masing. Kalaupun
teman kita memang memperoleh kesempatan terlebih dahulu untuk sukses, itulah
buah dari perjuangannya selama ini. Suatu saat nanti, insyaalloh kita juga akan
mendapat kesempatan untuk sukses, menyusul teman kita itu. Menyusul, bukan
bersaing.
Kalaupun teman
kita sekarang sudah berhasil membahagiakan orang-orang yang disayanginya, suatu
saat nanti kita juga pasti bisa melakukan hal yang sama. Kalaupun sekarang kita
belum bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayangi dari apa yang kita
definisikan sebagai cita-cita ataupun pilihan hidup, berarti sekarang bukanlah
waktu yang tepat. Kita masih harus berjuang. Allah SWT sudah memilihkan waktu
yang paling tepat. Kapan kita masih harus merasakan jatuh bangun, kapan kita
berhasil membahagiakan ibu, ayah, dan mereka semua yang kita sayang. Alloh SWT sudah
menuliskan skenario kehidupan terbaik yang akan kita jalani nanti.
Satu lagi, setiap
hari, bahkan sebelum kita berhasil meraih cita-cita, sebenarnya kita bisa
membahagiakan orang-orang yang kita sayang dengan beragam cara, bahkan dengan
cara yang sangat sederhana sekalipun.
\^o^/
👍
ReplyDelete\^o^/
ReplyDelete