Saturday, January 19, 2019

Rindu Sendiri



credit pict: www.123rf.com
 
Jatuh cinta sendiri, bahagia sendiri, patah hati sendiri, lalu sedih sendiri. Rasanya? Begitulah... nano-nano rasanya.... Berjuang sendiri pasti jauh-jauh lebih berat. Begitupun dengan rindu. Merindu sendiri, menyimpan rindu sendiri, mempertahankan rindu sendiri, bukan pekerjaan yang mudah. 

Ketika hati sudah memilih menyimpan rindu, artinya hati pun harus siap dengan beragam resikonya. Resiko bertemu rasa yang bukan hanya bahagia, tapi juga rasa sakit. Rasa sakit yang tak biasa. Rasa sakitnya terkadang bertahan jauh lebih lama dari lukanya.

Lalu... bagian mana yang paling menyakitkan dari rindu sendiri? Ketika kita merindukan seseorang, sementara sampai kapanpun seseorang itu tidak tahu kalau kita selalu menyimpan rindu untuknya. Walaupun paling menyakitkan, bagian rindu sendiri ini juga menjadi bagian paling indah. Dilihat dari sisi mana coba indahnya? Kekekeke....

Menikmati rindu sendiri, berarti memilih untuk tidak membagi kisah dengan orang lain. Bahkan dengan sang empunya rindu. Kembali pada pertanyaan, di mana letak indahnya? Terkadang, menyimpan rindu sendiri membuat hati merasa jauh lebih nyaman. Tidak membagi rindu dengan yang lain, tidak membagi bahagia dengan yang lain, dan tidak pula membagi rasa sakit dan kesedihan dengan yang lain. 

Setidaknya, kita bisa menjaga perasaan orang lain agar tidak terkontaminasi ‘bapernya’ rindu sendiri yang sedang kita simpan. Indah kan? Kekekeke..... Bercandaaaaaaa.... yaaaak....

Menikmati rindu sendiri memberi banyak ruang bagi hati. Ruang untuk memilih dari hati. Ruang untuk meredam rasa bahagia, ataupun sakit. Ruang untuk melupakan. Ruang untuk melepaskan. Ruang untuk membebaskan ‘dia’ untuk memilih, untuk bahagia dengan pilihan dan caranya sendiri. Tanpa harus terbebani rasa yang kita simpan untuknya. Bagaimana dengan nasib hati kita sendiri? Masih adakah ruang untuk bahagia? 

Masih tersisa ruang yang sangat luas untuk bahagia. Meskipun dia tidak pernah tahu tentang rasa yang pernah, bahkan masih tersimpan untuknya. Meskipun sampai akhir, rasa kita jaga dengan rapi tak pernah tersampaikan, apalagi terbalas. 


Masih banyak kisah yang masih harus kita mulai, walaupun tanpa dia di dalamnya....


\^o^/

No comments:

Post a Comment