Sunday, December 3, 2017

Melukis Langit

Langit itu biru... tinggi... tempat di mana kita melihat awan, matahari, pelangi, bulan,  bintang, burung-burung yang beterbangan... apa lagi?

Setiap orang pasti punya deskripsi masing-masing tentang langit. Nah, kalau deskripsiku tentang langit ini dari jaman SD sampai sekarang belum berubah. Langit itu lukisan Allah SWT. Kenapa lukisan? Langit itu seperti kanvas yang luasnya tak terhingga. Di kanvas itu ada banyak benda langit dan kehidupan, ada banyak bentuk dan warna yang hampir setiap detiknya berubah-ubah. 

Pagi hari, kita bisa melihat lukisan matahari terbit di ufuk timur. Sinarnya yang lembut dan menghangatkan perlahan menyapu gelapnya malam, warna langit pun perlahan berubah. Barisan awan jingga perlahan mulai menyapa. Lukisan langit pagi.... Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati lukisan lagit di pagi hari.

Semakin siang, lukisan langit terus berubah. Awan-awan putih dan birunya langit semakin tegas menyapa bumi. Awan-awan putih terus bergerak dan perlahan mengubah bentuknya di atas kanvas yang sudah berwarna biru seutuhnya. Matahari pun semakin menunjukkan pesonanya (\^o^/).

Ketika senja mulai datang, awan-awan putih perlahan kembali berubah warnanya, menjadi warna-warna yang sangat indah. Bersama langit biru yang juga perlahan menjelma menjadi warna senja. Katanya lukisan langit saat senja ini romantis.... Di ufuk barat matahari mulai tenggelam dengan cahaya yang menenangkan, di dampingi bintang yang setiap senja datang bersinar paling terang.

Ketika senja berlalu dan malam mulai datang, lukisan langit masih belum berakhir. Kanvas yang maha luas itu menghitam, tapi tetap tidak kehilangan keindahannya. Ada jutaan bintang yang setiap malam berkerlap-kerlip dan satu bulan yang cahayanya sangat lembut, menjadi perhiasan lukisan langit di malam hari. 

Sekarang, kalau cuaca sedang tidak bersahabat, apa langit masih menjadi lukisan? Masih pastinya. Mungkin kalau diibaratkan, saat cuaca buruk, langit menjadi lukisan yang pelukisnya sedang bersedih. Ada banyak awan mendung yang berarak-arak membawa hujan. Hanya warna awan yang gelap, jauh dari menenangkan. Namun, kalau kita beruntung, ketika perlahan awan mendung itu pergi dan warna birunya langit perlahan mengintip di antara awan-awan mendung, kita bisa melihat indahnya lukisan pelangi di langit. Indah sekali....

Langit itu seperti lukisan yang maha luas. Lukisan yang dinamis karena setiap saat terus berubah. Lukisan abstrak yang kita sangat sulit memahami apa maknanya, hanya Sang Penciptanya yang mengetahui maknanya. Langit adalah lukisan yang maha indah, karena pencipta dan pelukisnya Dia-lah yang Maha Indah. Kita tidak akan pernah bisa melukis langit. Tapi yang pasti, kita harus melukis skenario kehidupan kita dengan sebaik-baiknya, dengan warna-warna yang indah. Bukan hanya indah untuk kita, tapi juga untuk orang-orang yang kita sayangi. Kalau suatu saat kita harus menggunakan warna yang gelap, tak apa. Karena kita juga tidak bisa hidup tanpa air mata. Nikmatilah semua warna yang ada dalam skenario kehidupan kita dulu, sekarang, dan nanti. Semua akan indah pada waktunya. 

\^o^/

No comments:

Post a Comment