Langit itu biru...
tinggi... tempat di mana kita melihat awan, matahari, pelangi, bulan, bintang, burung-burung yang beterbangan...
apa lagi?
Setiap orang pasti
punya deskripsi masing-masing tentang langit. Nah, kalau deskripsiku tentang
langit ini dari jaman SD sampai sekarang belum berubah. Langit itu lukisan
Allah SWT. Kenapa lukisan? Langit itu seperti kanvas yang luasnya tak
terhingga. Di kanvas itu ada banyak benda langit dan kehidupan, ada banyak
bentuk dan warna yang hampir setiap detiknya berubah-ubah.
Pagi hari, kita
bisa melihat lukisan matahari terbit di ufuk timur. Sinarnya yang lembut dan
menghangatkan perlahan menyapu gelapnya malam, warna langit pun perlahan
berubah. Barisan awan jingga perlahan mulai menyapa. Lukisan langit pagi....
Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati lukisan lagit di pagi hari.
Semakin siang,
lukisan langit terus berubah. Awan-awan putih dan birunya langit semakin tegas
menyapa bumi. Awan-awan putih terus bergerak dan perlahan mengubah bentuknya di
atas kanvas yang sudah berwarna biru seutuhnya. Matahari pun semakin menunjukkan
pesonanya (\^o^/).
Ketika senja mulai
datang, awan-awan putih perlahan kembali berubah warnanya, menjadi warna-warna
yang sangat indah. Bersama langit biru yang juga perlahan menjelma menjadi
warna senja. Katanya lukisan langit saat senja ini romantis.... Di ufuk barat
matahari mulai tenggelam dengan cahaya yang menenangkan, di dampingi bintang
yang setiap senja datang bersinar paling terang.
Ketika senja
berlalu dan malam mulai datang, lukisan langit masih belum berakhir. Kanvas
yang maha luas itu menghitam, tapi tetap tidak kehilangan keindahannya. Ada
jutaan bintang yang setiap malam berkerlap-kerlip dan satu bulan yang cahayanya
sangat lembut, menjadi perhiasan lukisan langit di malam hari.
Sekarang, kalau
cuaca sedang tidak bersahabat, apa langit masih menjadi lukisan? Masih
pastinya. Mungkin kalau diibaratkan, saat cuaca buruk, langit menjadi lukisan
yang pelukisnya sedang bersedih. Ada banyak awan mendung yang berarak-arak
membawa hujan. Hanya warna awan yang gelap, jauh dari menenangkan. Namun, kalau
kita beruntung, ketika perlahan awan mendung itu pergi dan warna birunya langit
perlahan mengintip di antara awan-awan mendung, kita bisa melihat indahnya
lukisan pelangi di langit. Indah sekali....
Langit itu seperti
lukisan yang maha luas. Lukisan yang dinamis karena setiap saat terus berubah.
Lukisan abstrak yang kita sangat sulit memahami apa maknanya, hanya Sang
Penciptanya yang mengetahui maknanya. Langit adalah lukisan yang maha indah,
karena pencipta dan pelukisnya Dia-lah yang Maha Indah. Kita tidak akan pernah
bisa melukis langit. Tapi yang pasti, kita harus melukis skenario kehidupan
kita dengan sebaik-baiknya, dengan warna-warna yang indah. Bukan hanya indah
untuk kita, tapi juga untuk orang-orang yang kita sayangi. Kalau suatu saat
kita harus menggunakan warna yang gelap, tak apa. Karena kita juga tidak bisa
hidup tanpa air mata. Nikmatilah semua warna yang ada dalam skenario kehidupan
kita dulu, sekarang, dan nanti. Semua akan indah pada waktunya.
\^o^/
No comments:
Post a Comment