Friday, September 20, 2019

Move On: Wacana atau Realita 2


 
 credit pict: https://id.pinterest.com

Mungkin... sudah satu tahun lebih waktu menjadi jarak antara kita, menjadi jeda antara rasa yang dulu pernah ada dengan rasa yang kini perlahan mulai berubah. Ternyata memang benar, kalau waktu adalah pengobat paling baik. 

Wahai hati, sudahkah kamu move on? Belum pastinyaaaa.... Kekekeke.... \^o^/ Sudah sekian purnama padahal.... Tapi setidaknya, hati ini sudah mulai sembuh, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Lalu, kenapa belum move on juga? Karena dia memang masih tersimpan di tempat yang masih sama, di hati. Tempatnya masih spesial. Hanya saja, rasa ini perlahan mulai berubah. Bukan karena hadirnya seseorang yang siap menggantikan dia, tapi karena waktu mengajarkan hati untuk menerima takdir cinta (kayak lagunya Teh Ocha...\^o^/). 

Iya, takdir tentang cinta yang tak harus memiliki. Dia datang sebagai seseorang yang baik. Seseorang yang mengenalkan tentang rasa nyaman. Dulunya, dia memang orang asing. Tapi, tak perlu waktu lama untuk menemukan kenyamanan di dekatnya. Bukan hanya di dekatnya, mengingat kembali kenangan tentangnya atau sekadar berkabar dengannya pun sudah membuat hati nyaman. Tapi ternyata, takdir mengharuskan dia kembali menjadi orang asing. Hanya kenangan tentangnya yang berhak untuk disimpan. Tentang rasa yang masih ada ini, biarkanlah waktu yang akan kembali menjadi penyembuhnya.

Lalu, bagaimana dengan hati yang masih teramat sering bertemu rindu? Rindu tentang dia, rindu tentang kenangan bersamanya, rindu yang terkadang membawa sedikit harapan untuk suatu saat nanti bertemu dengannya. 

Perlahan, waktu juga mengajarkan untuk melepaskan rindu itu. Waktu jugalah yang akan mengajarkan untuk melepaskan dia bahagia dengan pilihan hatinya. Melepaskan memang bukan hal yang mudah. Ada yang bilang, kalau melepaskan jauh lebih sulit dari mempertahankan. Tapi cepat atau lambat, melepaskan menjadi sebuah keharusan. Nikmatilah perjalanan waktu yang akan mengenalkan kita pada pengalaman-pengalaman baru dan orang-orang baru yang akan kita temui nantinya. Mungkin saja, di anatara orang baru itu, ada ‘satu’ yang kelak menjadi takdir kita. 

\^o^/



No comments:

Post a Comment