Thursday, January 18, 2018

Pernah Merasa Bersalah pada Sahabat?



Pernah merasa bersalah pada sahabat? Pernah merasa tidak enak pada sahabat? Pernah mengecewakan sahabat? Rasanya ngga enak ya? Sama ngga enaknya saat kita berada di posisi sebaliknya. 

Kalau dipikir-pikir, kenapa rumiiit beut cerita tentang sahabat ini. Lebih banyak cerita kurang bahagianya yang ditulis di sini. Cerita bahagianya untuk sementara belum bisa ditulis di sini. Kenapa? Karena belakangan ini memang lebih banyak masalah yang datang. Satu masalah selesai, datang masalah lainnya. Sebenarnya hanya masalah kecil, tapi tetep rasanya ngga nyaman. (Masalah kecil yang terus menumpuk nantinya juga akan menjadi masalah besar... T_T)

Cerita tentang persahabatan memang selalu penuh warna. Untuk beberapa bulan terakhir ini, memang baru warna hitam dan putih yang dominan, warna-warni lainnya belum tampak seperti dulu. (Tapi, akan selalu ada ruang bagi kita dan sahabat kita untuk membuat cerita baru yang jauh lebih berwarna.... \^o^/)

Kegalauan bukan hanya terjadi karena masalah cinta, tapi juga karena masalah persahabatan. Persahabatan tanpa bumbu cinta loh ya! 

Jadi, kembali ke paragraf pertama tadi. Dalam menjalin hubunngan persahabatan, pasti kita ingin selalu menjadi sahabat yang baik. Selalu ingin berada di sampingnya, dan selalu ingin membantunya semampu kita. Namun, terkadang waktu, jarak, dan keadaan membuat kita tidak bisa menjalankan ‘peran’ kita sebagai sahabat yang baik. 

Suatu ketika, saat sahabat kita benar-benar sendirian, karena satu, dua, atau tiga alasan kita tidak bisa berada di sampingnya. Suatu ketika lagi, saat sahabat kita sedang membutuhkan bantuan, lagi-lagi ada alasan yang mungkin membuat kita tidak bisa membantunya. 

Alasan-alasan itu menahan kita dan menjadi pembenaran untuk tidak bisa berada di sampingnya atau untuk membantunya. Meskipun menjadi sedikit pembenaran dari tidak mampunya kita menjadi sahabat yang baik pada ‘saat itu’, secepatnya kita akan merasa bersalah, merasa kecewa pada diri kita sendiri. Kita memang sudah meminta maaf, sahabat kita pun pasti memahami dan memaafkan. Tapi, tetap saja ada rasa tidak enak, tidak nyaman di hati. Apalagi, kalau sebelumnya kita baru saja memiliki masalah dengan sahabat kita.

Lalu, apa? Kekekekekeke....

Lalu... kita sendiri membutuhkan waktu untuk menyembuhkan hati kita dari rasa bersalah itu. Yang penting, kita sudah meminta maaf dan sahabat kita sudah memaafkan kan? Meskipun memaafkan memang jauh-jauh lebih sulit dari meminta maaf. 

Satu hal yang pasti, tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dalam kisah persahabatan, dan juga kita sebagai sahabat. Kalaupun untuk saat ini kita memang belum bisa berada di sampingnya, belum bisa membantunya, di lain situasi dan kesempatan kita masih bisa menemani ataupun membantunya. 

Kita dan sahabat kita sama-sama sedang belajar untuk dewasa. Sekarang mungkin kita yang merasa bersalah, pada waktu yang lain mungkin kita menganggap sahabat kita yang bersalah. Tapi, sesulit apapun keadaan dan masalahnya, akan selalu ada maaf untuk sahabat kan? 

\^o^/

No comments:

Post a Comment