Pernah merasa
bersalah pada sahabat? Pernah merasa tidak enak pada sahabat? Pernah
mengecewakan sahabat? Rasanya ngga enak ya? Sama ngga enaknya saat kita berada
di posisi sebaliknya.
Kalau
dipikir-pikir, kenapa rumiiit beut cerita tentang sahabat ini. Lebih banyak
cerita kurang bahagianya yang ditulis di sini. Cerita bahagianya untuk
sementara belum bisa ditulis di sini. Kenapa? Karena belakangan ini memang lebih
banyak masalah yang datang. Satu masalah selesai, datang masalah lainnya.
Sebenarnya hanya masalah kecil, tapi tetep rasanya ngga nyaman. (Masalah kecil yang terus menumpuk nantinya juga
akan menjadi masalah besar... T_T)
Cerita tentang
persahabatan memang selalu penuh warna. Untuk beberapa bulan terakhir ini,
memang baru warna hitam dan putih yang dominan, warna-warni lainnya belum
tampak seperti dulu. (Tapi, akan selalu
ada ruang bagi kita dan sahabat kita untuk membuat cerita baru yang jauh lebih
berwarna.... \^o^/)
Kegalauan bukan
hanya terjadi karena masalah cinta, tapi juga karena masalah persahabatan. Persahabatan
tanpa bumbu cinta loh ya!
Jadi, kembali ke
paragraf pertama tadi. Dalam menjalin hubunngan persahabatan, pasti kita ingin
selalu menjadi sahabat yang baik. Selalu ingin berada di sampingnya, dan selalu
ingin membantunya semampu kita. Namun, terkadang waktu, jarak, dan keadaan
membuat kita tidak bisa menjalankan ‘peran’ kita sebagai sahabat yang baik.
Suatu ketika, saat
sahabat kita benar-benar sendirian, karena satu, dua, atau tiga alasan kita tidak
bisa berada di sampingnya. Suatu ketika lagi, saat sahabat kita sedang
membutuhkan bantuan, lagi-lagi ada alasan yang mungkin membuat kita tidak bisa
membantunya.
Alasan-alasan itu menahan
kita dan menjadi pembenaran untuk tidak bisa berada di sampingnya atau untuk
membantunya. Meskipun menjadi sedikit pembenaran dari tidak mampunya kita
menjadi sahabat yang baik pada ‘saat itu’, secepatnya kita akan merasa
bersalah, merasa kecewa pada diri kita sendiri. Kita memang sudah meminta maaf,
sahabat kita pun pasti memahami dan memaafkan. Tapi, tetap saja ada rasa tidak
enak, tidak nyaman di hati. Apalagi, kalau sebelumnya kita baru saja memiliki
masalah dengan sahabat kita.
Lalu, apa?
Kekekekekeke....
Lalu... kita
sendiri membutuhkan waktu untuk menyembuhkan hati kita dari rasa bersalah itu. Yang
penting, kita sudah meminta maaf dan sahabat kita sudah memaafkan kan? Meskipun
memaafkan memang jauh-jauh lebih sulit dari meminta maaf.
Satu hal yang
pasti, tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dalam kisah persahabatan,
dan juga kita sebagai sahabat. Kalaupun untuk saat ini kita memang belum bisa berada
di sampingnya, belum bisa membantunya, di lain situasi dan kesempatan kita masih
bisa menemani ataupun membantunya.
Kita dan sahabat
kita sama-sama sedang belajar untuk dewasa. Sekarang mungkin kita yang merasa
bersalah, pada waktu yang lain mungkin kita menganggap sahabat kita yang
bersalah. Tapi, sesulit apapun keadaan dan masalahnya, akan selalu ada maaf
untuk sahabat kan?
\^o^/
No comments:
Post a Comment