Heheheh... tentang sahabat... enaknya mulai dari mana kalau
membahas ini? Baru pengen nulis tentang ini sih. Kenapa, karena ada suatu
kejadian yang mungkin untuk orang lain kejadian ini biasa-biasa saja,
sedang-sedang saja, gampang banget dilupain. Tapi buat aku, kejadian ini “merangsang”
hati dan pikiran aku untuk bertanya, “Apa dia benar-benar sahabatku yang baik?”
Mungkin pertanyaan ini muncul karena aku baru sensian sama baperan ya. Tak
apalah ya, karena baru sensi sama baper jadi bisa nulis ini di tengah malam di
saat burung-burung hantu mulai bernyanyi, kuk...kuk...kuk..kuk....
Oke, mari kita mulai....
Menurut kalian, sahabat itu apa, siapa dan makhluk seperti
apa, dan bisa dapat dari mana? Pertanyaan macam apa inih?
Kalau diminta mendefinisikan tentang apa itu sahabat,
definisi yang pertama kali muncul, sahabat itu lebih dari teman, posisinya
lebih penting dan spesial. Tidak semua teman bisa menjadi sahabat. Tapi semua
sahabat bisa menjadi teman. Ada satu lagi definisi yang bisa menggambarkan apa
itu sahabat, dan aku paling suka definisi ini. Sahabat itu adalah keluarga yang
kita pilih. Kalau ditanya dapat definisi ini dari mana, jawabannya adalah ...
(pasti readers bakal mikir... ih si Mey alay... wkwkwkwk... tapi ngga papa...
emang alay... belajar jujur itu baik) dari dialog sinetron remaja tahun 2013,
apa 2014 an... lupah... pokoknya judulnya Diam-Diam Suka tayang di salah satu
stasiun televisi swasta).
Kalau kita membahas tentang sahabat, ada beberapa komposisi
utama yang harus ada, yaitu nyaman, jujur, dan saling menjaga. Boleh tuh komposisinya ditambahin lagi sesuai
pengalaman masing-masing.... Pertama, kenapa nyaman? Sahabat itu seseorang yang
bisa membuat kita nyaman menjadi diri kita sendiri. Orang yang bisa menjadi
dirinya sendiri dan menemukan orang lain yang bisa menerima dirinya apa adanya,
pasti bahagia banget. Kedua, jujur. Kejujuran itu hal yang berat buat dilakuin,
berat banget. Ada banyak konsekuensinya. Sahabat yang baik akan selalu berusaha
untuk jujur, entah itu bisa membuat kita tertawa bahagia atau menangis sedih.
Tapi kalaupun karena kejujuran itu kita menangis, yakin deh setelah itu pasti
ada kebaikan yang datang, cepat atau lambat. Yang ketiga, saling menjaga. Kita
pasti pernah iseng-isengan, ejek-ejekan, berantem, atau apalah yang ujung-ujungnya
membuat kita mikir “Kamu itu sahabat aku bukan sih? Kalau iya, kenapa begini,
kenapa begitu? Blablabla....” Sahabat yang baik pasti akan berusaha menjaga
perasaan sahabatnya. Kalaupun suatu saat dia jadi pihak yang salah, pasti ngga
akan ragu untuk minta maaf. Kalaupun suatu saat dia jadi pihak yang benar,
pasti akan belajar untuk bersabar dan memaafkan. Susah yes? Yes. Pokoknya, semuanya
itu untuk menjaga tali persahabatan yang sudah ada. Lebih susah mempertahankan
loh daripada memulai. Kadang, persahabatan yang sudah lama terjalin hilang
tanpa kesan hanya karena salah paham. Lebih buruknya lagi, malah jadi musuhan.
Ngga asyik kan?
Konflik dalam persahabatan, mau ngga mau pasti kita pernah
ngrasain. Rasanya asam, asin, pahit, ngga ada manisnya sama sekali. Yang jelas,
saat konflik itu terjadi kita harus ingat kalau setiap orang punya kelebihan
dan kelemahan masing-masing, begitupun kita dan sahabat kita. Tapi yang pasti
kalau sahabat kita salah, kita harus berani ngingetin. Mungkin sahabat kita
akan menangis, marah, sedih, tapi kita harus berani jujur (sampai saat ini
masih sulit banget ngelakui ini, intinya masih belajar). Di sisi lain, kita juga
harus siap kalau suatu saat nanti ada sahabat kita yang menasihati, meningatkan
kalau kita salah. Yang pasti, selain jujur kita juga harus belajar menjaga
perasaan mereka. Nah loh, kalau jujur menyakitkan, gimana cara menjaga perasaan
mereka? Kita pasti tahu karakter sahabat kita masing-masing. Belajarlah cara
ngomong yang baik ke mereka, yang ngga nyakitin. Terkadang yang nyakitin itu
bukan karena jujurnya, tapi cara jujurnya yang salah. Satu lagi, ini pentingnya
menjaga perasaan sahabat kita. Nih ya, kalau kita sendiri disakitin sama
sahabat sendiri, rasanya jauh lebih baper, lebih sakit, lebih kecewa daripada
nyang ngelakuin itu orang lain. Karena itu, jangan nyakitin sahabat kita.
Demikianlah, sedikit ulasan tentang sahabat ini. Maaf yak,
kalau bahasanya aneh, ngga nyambung, susah dimengerti, soalnya yang nulis baru
belajar. Hehehehe.... Pokoknya, kalau kita udah punya sahabat yang baik, jaga
mereka baik-baik. Karena nemuin satu sahabat itu jauuuuuuh lebih susah dari
nemuin sepuluh musuh (dikit aja ya angkanya, wkwkwkwk....).
Jangan lupa bahagia readers semua... \^o^/
Termakasih sudah mampir ke sini.... Lain mampir lagi yak....
hehehehe.....