Sunday, August 26, 2018

Tentang Pilihan: Menjadi Diri Sendiri atau Menjaga Hati Orang Lain?

pict source: quoteromantic.com
 
Terkadang, atau mungkin berulang kali kita harus menghadapi dua pilihan ini, menjadi diri sendiri atau menjaga hati orang lain. Dua pilihan yang sama pentingnya. Dua pilihan yang tak bisa ditinggalkan dengan mudah. Dua pilihan yang dalam satu waktu harus bertemu dalam situasi yang jauh dari sederhana.

Ketika kedua pilihan ini datang bersama-sama, mana yang harus dipilih lebih dahulu? 

Menjadi diri sendiri, selalu membantu kita untuk menemukan sekaligus menciptakan bahagia. Menjadi cara paling sederhana untuk menumbuhkan rasa nyaman di manapun, kapanpun, dan bersama siapapun kita berada. 

Menjadi diri sendiri, menjadi apa adanya kita, dengan semua kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Lalu, bagaimana jika ada satu, dua, tiga, atau mungkin cukup banyak orang yang tidak menyukai kita yang sekarang ini? Begitulah... kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita kan? Ada saja yang kurang suka, tidak suka, atau apapun itu. Tapi... yang paling penting, kita masih bisa bahagia kan? Masih bisa membuat orang-orang yang kita sayangi tersenyum.

Untuk mereka yang masih saja tidak menyukai kita, lupakan saja mereka...! Kekekeke... bercanda! Bukan melupakan, tapi memahami dan memaafkan lebih tepatnya. Apa yang dipahami dari mereka yang tidak menyukai kita? Bukan memahami bagaimana caranya agar mereka berubah menyukai kita. Tapi... memahami alasan mereka tidak menyukai kita. Siapa tahu, ada sesuatu dari diri kita yang memang harus diubah. Di sini bukan berubah untuk menjadi orang lain, tapi berubah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Lalu, bagaimana kalau kita sudah mencoba berubah menjadi lebih baik, tetapi mereka tetap saja tidak menyukai kita? Sepertinya, kita masih perlu memahami. Memahami bahwa mereka juga memiliki satu hati. Satu hati yang memiliki hak asasi memilih ‘menyukai’ ataupun ‘tidak menyukai’ dengan alasan yang menurut mereka benar. Bahkan, terkadang dengan alasan yang hanya bisa mereka pahami sendiri. Setelah cukup memahami ‘hati’ mereka, saatnya kita untuk memaafkan. Susah-susah gampang kan? Hehehehe.... 

Selalu menjadi diri sendiri, memudahkan kita untuk menciptakan rasa nyaman dan bahagia, bahkan untuk menemukan cinta. Hihihihihi.... \^o^/ 

Namun....

Terkadang, dengan menjadi diri sendiri kita melupakan orang lain di sekitar kita. Kita mungkin terlalu nyaman dengan cara berpikir, bersikap, dan bertutur kata. Sampai-sampai kita mengabaikan kenyamanan mereka. Mengabaikan bagaimana pendapat, perasaan, pemikiran, dan yang pasti hati mereka. 

Pilihan antara menjadi diri sendiri atau menjaga hati orang lain seringkali kita hadapi dalam ‘kisah’ persahabatan. Kita akan merasa nyaman menjadi diri kita sendiri ketika berada di tengah sahabat-sahabat kita. Sahabat-sahabat kita yang baik pun akan menerima apa adanya kita. Namun, jangan lupa untuk menjaga hati mereka. Mereka juga bisa marah ataupun lelah dengan tingkah kita. 

Bukan hanya mereka yang harus memahami kita kan? Tanpa harus diminta, kita harus belajar memahami mereka. Meskipun keselnya, marahnya, ataupun lelahnya sahabat bisa hilang secepat larinya Lalu Muhammad Zohri, tapi kita tetap harus menjaga hati mereka. Karena bisa jadi, tanpa disadari, kita sudah sering menyakiti mereka. Kita pun belum sempat untuk meminta maaf. Di sinilah kepekaan sangat dibutuhkan. Hehehehehe.... Sahabat yang peka, biasanya menjadi sahabat yang selalu dirindukan... \^o^/

Jadi... bertemu pilihan antara menjadi diri sendiri atau menjaga hati orang lain, bisa menjadi pilihan yang mudah, sedang, ataupun sulit. Tergantung bagaimana cara menyikapi kedua pilihan ini. Menjadi diri sendiri memang sangat penting, bahkan harus. Tapi, ada saatnya kita harus menahan ego. Kenapa? Pertama, karena mungkin memang ada yang harus diubah dari diri kita untuk menjadi lebih baik (bukan untuk menjadi orang lain). Kedua, karena kita memang harus menjaga hati orang lain. Bukan hanya kita yang memiliki hati. Bukan hanya hati kita yang harus dihargai. Dengan belajar menghargai dan menjaga hati mereka tidak akan mengubah kita menjadi orang lain. Iya, kan?

\^o^/

Wednesday, August 22, 2018

Karena Setiap Hati Memiliki Pilihan dan Cerita Masing-Masing

credit pict: www.lovethispic.com  
Dari dulu, sekarang, dan nanti... hati manusia memang selalu unik. Setiap hati selalu memiliki pilihan dan ceritanya masing-masing. Pilihan yang terkadang sulit dipahami, bahkan oleh sang pemilik hati. Cerita yang membawa sang pemilik hati pada banyak pengalaman sekaligus kenangan. 

Dalam satu hari... mungkin kita akan bertemu seseorang yang membuat perasaan nano-nano. Ada sebelnya... ada marahnya... ada emesh-nya.... Kekekeke..... \^o^/ 

Pengalaman hari ini dan beberapa bulan terakhir, hampir setip hari sudah berusaha menerima seseorang sebagai teman baru. Tapi, hampir setiap hari juga usaha yang ditempuh rasanya sia-sia. Dia tetaplah dia yang sering membuat kita tidak nyaman. Kita sudah berusaha menjadi teman yang baik. Kita berusaha menerima dia apa adanya, berusaha keras memahami dia, sementara dia tidak melakukan usaha apapun. Bahkan, cenderung mengabaikan usaha kita. Kita ingin menjadi teman baik, tapi dia seperti membuat tembok yang kokoh sebagai jarak. 

Begitulah... kita memang tidak bisa membuat semua orang menyukai kita. Kita memang tidak bisa membuat semua orang menerima pilihan kita. Kita memang tidak bisa membuat semua orang memahami ‘cerita’ kita. Kenapa? Karena kalau posisinya di balik, kita pun tidak mungkin sanggup kan? 

Sekuat apapun kita berusaha, ada saja satu, dua, tiga, atau beberapa orang yang membuat kita tidak nyaman. Entah karena sikapnya, tutur, katanya, atau karena alasan lainnya. Tentang pilihan, terkadang kita sendiri sulit memahami alasan di balik pilihan yang kita ambil. Apalagi pilihan orang lain kan? Untuk cerita, ada sebuah kutipan “you know my name, not my story (Jonathan Anthony Burkett).” Kita mungkin mengenal seseorang, tapi mungkin kita belum tahu jalan kehidupan yang sudah mereka lalui. Kita boleh saja tidak menyukai sikap seseorang, tapi ada saatnya kitalah yang harus memahami dan maafkan mereka. Namun, ada saatnya juga kita memang harus memilih untuk menjauh.

Jadi... memang tidak ada paksaan untuk ‘menemukan’ rasa nyaman pada semua orang. Ada saatnya kita mudah menemukan rasa nyaman bersama seseorang. Namun, ada pula saat di mana meskipun kita sudah berusaha ‘menciptakan’ rasa nyaman bersama seseorang, masih saja ‘hati’ memilih untuk menjauh. Dan memang pilihan yang terbaik adalah menjauh. Setidaknya, untuk sementara waktu ini.

\^o^/

Monday, August 20, 2018

Hola Kembali... \^o^/


credit pict: giphy.com

Hai... holla...! Apa kabar teman-teman? Di manapun, kapanpun, dan bersama siapapun teman-teman berada sekarang, semoga teman-teman selalu bahagia dan menjadi alasan bahagia untuk mereka yang tersayang. 

Jadi... sudah berapa lama absen dari sini? Sudah berbulan-bulan sepertinya.... \^o^/ Kenapa harus absen terlalu lama? Apapun alasannya untuk istirahat dari sini, yang paling penting sekarang sudah ada alasan untuk melanjutkan kembali. Ya kan? Seperti biasanya, di-iya-in aja biar cepet yaaak.... Hihi....

Setelah cukup lama absen, ada banyaaak cerita yang belum sempat di-share di sini. Cerita tentang apa? Pokoknya tentang banyak hal yang kalau dilukiskan melalui kanvas, ada banyaaaaak sekali warna yang hadir di sana. Ada warna terang dan gelap. Warna-warni pelangi juga ada di sana. Ada banyak rasa yang juga hadir di sana. Rasa yang tidak semuanya indah. Rasa yang tidak semuanya membawa bahagia. Rasa yang tidak semuanya sederhana. 

Lalu... postingan ‘pertama’ ini tentang apa? Postingan kali ini belum tentang cerita ataupun rasa yang masih ‘tertunda’ untuk di-share di sini. Tapi, tentang salam setelah sekian lama tak menyapa.... Ada yang kangen kah dengan postingan di meydiary ini? Ada yang masih menunggu kelanjutan cerbung “Kiara: Sebuah Pertemuan, Sebuah Takdir”? (Ceritanya baru ngarep ada yang kangen.... hihi....) 

Karena hati mungkin masih acak-acakan... belum tahu ke arah mana topik postingan selanjutnya.... *o* Acak-acakan... kayak apa, gitu ya? Untuk yang masih menunggu cerbung Kiara, sabar yaaaaa..... Insyaalloh akan segera dilanjutkan.... \^o^/

Jadi... salam hangat kembali teman-teman.... Sampai bertemu kembali di postingan selanjutnya... Dan jangan lupa bahagia hari ini, esok, dan seterusnya.... 

\^o^/