pict source: quoteromantic.com
Terkadang, atau
mungkin berulang kali kita harus menghadapi dua pilihan ini, menjadi diri
sendiri atau menjaga hati orang lain. Dua pilihan yang sama pentingnya. Dua
pilihan yang tak bisa ditinggalkan dengan mudah. Dua pilihan yang dalam satu
waktu harus bertemu dalam situasi yang jauh dari sederhana.
Ketika kedua
pilihan ini datang bersama-sama, mana yang harus dipilih lebih dahulu?
Menjadi diri
sendiri, selalu membantu kita untuk menemukan sekaligus menciptakan bahagia.
Menjadi cara paling sederhana untuk menumbuhkan rasa nyaman di manapun,
kapanpun, dan bersama siapapun kita berada.
Menjadi diri
sendiri, menjadi apa adanya kita, dengan semua kelebihan dan kekurangan yang
kita miliki. Lalu, bagaimana jika ada satu, dua, tiga, atau mungkin cukup
banyak orang yang tidak menyukai kita yang sekarang ini? Begitulah... kita
tidak bisa membuat semua orang menyukai kita kan? Ada saja yang kurang suka,
tidak suka, atau apapun itu. Tapi... yang paling penting, kita masih bisa
bahagia kan? Masih bisa membuat orang-orang yang kita sayangi tersenyum.
Untuk mereka yang
masih saja tidak menyukai kita, lupakan saja mereka...! Kekekeke... bercanda!
Bukan melupakan, tapi memahami dan memaafkan lebih tepatnya. Apa yang dipahami
dari mereka yang tidak menyukai kita? Bukan memahami bagaimana caranya agar
mereka berubah menyukai kita. Tapi... memahami alasan mereka tidak menyukai
kita. Siapa tahu, ada sesuatu dari diri kita yang memang harus diubah. Di sini
bukan berubah untuk menjadi orang lain, tapi berubah untuk menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Lalu, bagaimana
kalau kita sudah mencoba berubah menjadi lebih baik, tetapi mereka tetap saja
tidak menyukai kita? Sepertinya, kita masih perlu memahami. Memahami bahwa
mereka juga memiliki satu hati. Satu hati yang memiliki hak asasi memilih
‘menyukai’ ataupun ‘tidak menyukai’ dengan alasan yang menurut mereka benar.
Bahkan, terkadang dengan alasan yang hanya bisa mereka pahami sendiri. Setelah
cukup memahami ‘hati’ mereka, saatnya kita untuk memaafkan. Susah-susah gampang
kan? Hehehehe....
Selalu menjadi
diri sendiri, memudahkan kita untuk menciptakan rasa nyaman dan bahagia, bahkan
untuk menemukan cinta. Hihihihihi.... \^o^/
Namun....
Terkadang, dengan
menjadi diri sendiri kita melupakan orang lain di sekitar kita. Kita mungkin
terlalu nyaman dengan cara berpikir, bersikap, dan bertutur kata. Sampai-sampai
kita mengabaikan kenyamanan mereka. Mengabaikan bagaimana pendapat, perasaan,
pemikiran, dan yang pasti hati mereka.
Pilihan antara
menjadi diri sendiri atau menjaga hati orang lain seringkali kita hadapi dalam ‘kisah’
persahabatan. Kita akan merasa nyaman menjadi diri kita sendiri ketika berada
di tengah sahabat-sahabat kita. Sahabat-sahabat kita yang baik pun akan
menerima apa adanya kita. Namun, jangan lupa untuk menjaga hati mereka. Mereka
juga bisa marah ataupun lelah dengan tingkah kita.
Bukan hanya mereka
yang harus memahami kita kan? Tanpa harus diminta, kita harus belajar memahami
mereka. Meskipun keselnya, marahnya, ataupun lelahnya sahabat bisa hilang
secepat larinya Lalu Muhammad Zohri, tapi kita tetap harus menjaga hati mereka.
Karena bisa jadi, tanpa disadari, kita sudah sering menyakiti mereka. Kita pun
belum sempat untuk meminta maaf. Di sinilah kepekaan sangat dibutuhkan.
Hehehehehe.... Sahabat yang peka, biasanya menjadi sahabat yang selalu dirindukan...
\^o^/
Jadi... bertemu
pilihan antara menjadi diri sendiri atau menjaga hati orang lain, bisa menjadi
pilihan yang mudah, sedang, ataupun sulit. Tergantung bagaimana cara menyikapi
kedua pilihan ini. Menjadi diri sendiri memang sangat penting, bahkan harus.
Tapi, ada saatnya kita harus menahan ego. Kenapa? Pertama, karena mungkin
memang ada yang harus diubah dari diri kita untuk menjadi lebih baik (bukan
untuk menjadi orang lain). Kedua, karena kita memang harus menjaga hati orang
lain. Bukan hanya kita yang memiliki hati. Bukan hanya hati kita yang harus
dihargai. Dengan belajar menghargai dan menjaga hati mereka tidak akan mengubah kita menjadi orang lain. Iya, kan?
\^o^/
No comments:
Post a Comment