credit pict: me.me
Terkadang,
kenangan menjadi obat paling ampuh untuk menyembuhkan luka. Tapi pada waktu,
tempat, dan keadaan yang lain, kenangan justru membuat luka semakin dalam,
semakin lama untuk sembuh. Kenapa?
Alasannya
sederhana, karena kenangan akan hadir bersama rasa yang mungkin dulu pernah
singgah di hati. Entah singgah untuk waktu yang singkat atapun yang sudah cukup
lama menetap. Entah masih menetap di hati atau hanya sebatas pengalaman hati.
Untuk kisah yang
harus berakhir tak indah, kenangan memang lebih sering mengundang rasa perih.
Mengundang lebih banyak rasa yang membuat hati tak nyaman. Namun, di sisi lain,
kenanangan yang hadir bersama perih juga membuat hati jauh lebih kuat dari
sebelumnya.
Hati manusia
itu... memang penuh misteri. Hati pasti kenal betul kenangan ‘nomor’ berapa
yang akan kembali menghadirkan luka lama. Tapi, dengan mudahnya hati
memanggil-manggil kembali kenangan itu hanya karena alasan rindu. Lalu...
apalagi? Kekekeke....
Lalu... seperti
ini.... Hati sebenarnya, sesungguhnya memiliki sistem (nah loh.. jadi kek
program komputer) yang ampuh untuk memilih kenangan mana yang perlu disimpan
dan dijaga dengan baik dan kenangan mana yang perlu segera dilepaskan dan
diikhlaskan. Tapi... seringkali hati enggan, sangat enggan melepaskan kenangan
yang tidak seharusnya disimpan.
Tentang hati dan
kenangan memiliki hubungan yang sederhana, tapi menjadi rumit dan teramat sulit
untuk dipahami apalagi dijelaskan. Kenapa menjadi rumit dan sulit? Karena hati
adalah tempat tinggal perasaan.
Kalau rumit bin
sulit, kenapa ditulis di sini Mey????? Karena mau nulis ini aja sih...
Kekekekeke....
\^o^/
No comments:
Post a Comment