credit pict: https://www.123rf.com
Mendengar bukan hanya sekadar mendengar,
melihat bukan hanya sekadar melihat....
Setiap harinya, kita
mendengar dan melihat banyak cerita, berita, kejadian, dan informasi yang
datang dan pergi, mungkin tanpa permisi. Ada yang sengaja ingin kita dengar dan
lihat. Ada pula yang sama sekali tidak ingin kita dengar dan lihat. Tapi
terkadang, apa yang tidak ingin kita dengar dan lihat itu penting, bahkan sangat
penting.
Mendengar bukan
hanya sekadar mendengar. Bukan hanya mendengar apa yang ingin kita dengar.
Bukan hanya mendengar tentang sesuatu yang menyenangkan hati, tapi membuat kita
melupakan banyak hal. Bukan hanya mendengar tanpa memahaminya ‘dengan baik’.
Melihat bukan
hanya sekadar melihat. Terkadang, apa yang kita lihat jauh berbeda dari apa
yang sebenarnya terjadi. Karena itulah, ada beberapa hal yang perlu dilihat dan
dipahami dari berbagai sudut pandang. Siapa tahu, sudut pandang kita ternyata
salah. Ada alasan yang mungkin tidak bisa kita lihat dan pahami dengan mudah.
Membaca bukan hanya sekadar membaca....
Entah buku tebal
ataupun tipis, artikel panjang ataupun pendek, pendapat dari seseorang yang kita
kenal ataupun yang masih asing. Membaca sampai kata dan tanda baca terakhirnya,
memang perlu. Siapa tahu, bagian paling pentingnya ada di akhir, atau mungkin
di bagian yang belum sempat kita baca. (Jadi
inget satu buku yang sampai sekarang belum selesai dibaca. Padahal tipis
bukunya. Yang selesai dibaca baru bagian quote-quote unyu-romantisnya...
kekekeke.... \^o^/)
Membaca bukan
hanya sekadar membaca. Setelah membacanya sampai akhir, kita perlu memahaminya
dengan baik. Untuk memahaminya, mungkin kita perlu lebih banyak membaca, dari
penulis yang sama ataupun berbeda. Kalaupun kita belum juga memahami, sudah
saatnya untuk bertanya. Kenapa bertanya? Agar kita tidak tersesat di tengah ‘jalan’.
Berjalan bukan hanya sekadar berjalan, tapi
berjalan karena memiliki satu tujuan untuk berhenti.
Rute perjalanan
hidup yang kita tempuh tidak selamanya jalan yang lurus. Ada kalanya, jalan
yang harus kita tempuh penuh liku. Sejauh apapun kita berjalan, serumit apapun
lika-liku kehidupan yang harus kita tempuh, kita tidak boleh melupakan tempat
yang menjadi tujuan utama perjalanan. Ada saatnya kita harus berhenti dan
beristirahat sebentar di satu atau beberapa tempat yang lain. Tapi, kita tetap
harus melanjutkan perjalanan panjang kita, menuju tempat tujuan kita yang
utama.
Melupakan bukan hanya sekadar melupakan,
tapi melupakan untuk memaafkan.
Melupakan adalah
hal yang berat, tapi memaafkan jauh lebih berat. Jika melupakan hanya sekadar
melupakan, semua hanya akan berlalu begitu saja. Tanpa meninggalkan pengalaman.
Melupakan memang akan membantu mengobati luka di hati. Tapi, melupakan untuk
memaafkan juga akan membantu kita menciptakan bahagia yang baru, mempersiapkan masa
depan yang lebih baik, dan lebih banyak bersyukur. Melupakan untuk memaafkan, membuat
hidup dan kehidupan menjadi jauh lebih indah.
Bermimpi bukan hanya sekadar bermimpi, tapi bermimpi untuk mewujudkannya menjadi nyata.
Tanpa melakukan
usaha apapun untuk meraihnya, mimpi hanya tetap akan menjadi mimpi. Berani
bermimpi, harus berani juga mempertanggungjawabkan mimpi itu kan? Bertanggung
jawab untuk memperjuangkannya sampai akhir, siap terhadap semua resiko yang
akan kita hadapi, siap untuk jatuh dan ‘harus’ bangun lagi. Bertanggung jawab
untuk melepaskannya ketika mimpi yang selama ini kita pilih, ternyata bukan
yang terbaik.
Hidup bukan hanya sekadar hidup, tapi hidup
karena memiliki alasan dan tujuan.
Entah berapa lama
waktu yang kita miliki, hidup hanya sekali. Satu detik pun waktu yang sudah
berjalan, tidak akan bisa terulang. Entah menjadi seperti apa kita sekarang dan
nanti, pilihan dan keputusan ada di tangan kita sendiri. Pilihan untuk hidup karena
memiliki alasan dan tujuan, atau hidup hanya untuk sekadar hidup. Pilihan untuk
menjadi dan memberikan yang terbaik, atau hanya sekadarnya. Pilihan untuk bahagia atau melupakan alasan dan caranya bahagia. Keputusan untuk
berubah bila perlu dan harus.
\^o^/
No comments:
Post a Comment