Sunday, April 22, 2018

Bukan Hanya untuk Sekadarnya


  credit pict: https://www.123rf.com

Mendengar bukan hanya sekadar mendengar, melihat bukan hanya sekadar melihat....

Setiap harinya, kita mendengar dan melihat banyak cerita, berita, kejadian, dan informasi yang datang dan pergi, mungkin tanpa permisi. Ada yang sengaja ingin kita dengar dan lihat. Ada pula yang sama sekali tidak ingin kita dengar dan lihat. Tapi terkadang, apa yang tidak ingin kita dengar dan lihat itu penting, bahkan sangat penting.

Mendengar bukan hanya sekadar mendengar. Bukan hanya mendengar apa yang ingin kita dengar. Bukan hanya mendengar tentang sesuatu yang menyenangkan hati, tapi membuat kita melupakan banyak hal. Bukan hanya mendengar tanpa memahaminya ‘dengan baik’. 

Melihat bukan hanya sekadar melihat. Terkadang, apa yang kita lihat jauh berbeda dari apa yang sebenarnya terjadi. Karena itulah, ada beberapa hal yang perlu dilihat dan dipahami dari berbagai sudut pandang. Siapa tahu, sudut pandang kita ternyata salah. Ada alasan yang mungkin tidak bisa kita lihat dan pahami dengan mudah. 

Membaca bukan hanya sekadar membaca....

Entah buku tebal ataupun tipis, artikel panjang ataupun pendek, pendapat dari seseorang yang kita kenal ataupun yang masih asing. Membaca sampai kata dan tanda baca terakhirnya, memang perlu. Siapa tahu, bagian paling pentingnya ada di akhir, atau mungkin di bagian yang belum sempat kita baca. (Jadi inget satu buku yang sampai sekarang belum selesai dibaca. Padahal tipis bukunya. Yang selesai dibaca baru bagian quote-quote unyu-romantisnya... kekekeke.... \^o^/)

Membaca bukan hanya sekadar membaca. Setelah membacanya sampai akhir, kita perlu memahaminya dengan baik. Untuk memahaminya, mungkin kita perlu lebih banyak membaca, dari penulis yang sama ataupun berbeda. Kalaupun kita belum juga memahami, sudah saatnya untuk bertanya. Kenapa bertanya? Agar kita tidak tersesat di tengah ‘jalan’. 

Berjalan bukan hanya sekadar berjalan, tapi berjalan karena memiliki satu tujuan untuk berhenti.

Rute perjalanan hidup yang kita tempuh tidak selamanya jalan yang lurus. Ada kalanya, jalan yang harus kita tempuh penuh liku. Sejauh apapun kita berjalan, serumit apapun lika-liku kehidupan yang harus kita tempuh, kita tidak boleh melupakan tempat yang menjadi tujuan utama perjalanan. Ada saatnya kita harus berhenti dan beristirahat sebentar di satu atau beberapa tempat yang lain. Tapi, kita tetap harus melanjutkan perjalanan panjang kita, menuju tempat tujuan kita yang utama. 

Melupakan bukan hanya sekadar melupakan, tapi melupakan untuk memaafkan.

Melupakan adalah hal yang berat, tapi memaafkan jauh lebih berat. Jika melupakan hanya sekadar melupakan, semua hanya akan berlalu begitu saja. Tanpa meninggalkan pengalaman. Melupakan memang akan membantu mengobati luka di hati. Tapi, melupakan untuk memaafkan juga akan membantu kita menciptakan bahagia yang baru, mempersiapkan masa depan yang lebih baik, dan lebih banyak bersyukur. Melupakan untuk memaafkan, membuat hidup dan kehidupan menjadi jauh lebih indah. 

Bermimpi bukan hanya sekadar bermimpi, tapi bermimpi untuk mewujudkannya menjadi nyata.

Tanpa melakukan usaha apapun untuk meraihnya, mimpi hanya tetap akan menjadi mimpi. Berani bermimpi, harus berani juga mempertanggungjawabkan mimpi itu kan? Bertanggung jawab untuk memperjuangkannya sampai akhir, siap terhadap semua resiko yang akan kita hadapi, siap untuk jatuh dan ‘harus’ bangun lagi. Bertanggung jawab untuk melepaskannya ketika mimpi yang selama ini kita pilih, ternyata bukan yang terbaik.

Hidup bukan hanya sekadar hidup, tapi hidup karena memiliki alasan dan tujuan.

Entah berapa lama waktu yang kita miliki, hidup hanya sekali. Satu detik pun waktu yang sudah berjalan, tidak akan bisa terulang. Entah menjadi seperti apa kita sekarang dan nanti, pilihan dan keputusan ada di tangan kita sendiri. Pilihan untuk hidup karena memiliki alasan dan tujuan, atau hidup hanya untuk sekadar hidup. Pilihan untuk menjadi dan memberikan yang terbaik, atau hanya sekadarnya. Pilihan untuk bahagia atau melupakan alasan dan caranya bahagia. Keputusan untuk berubah bila perlu dan harus. 


\^o^/

No comments:

Post a Comment