credit pict: https://www.quora.com
Satu... dua... tiga... empat... lima...
enam... tujuh.... Setiap
detik waktu terus berjalan, membawa kisahnya sendiri. Kisah tentang pertemuan
ataupun perpisahan, kisah tentang hati yang mulai jatuh cinta ataupun patah
hati, kisah tentang keberhasilan ataupun kegagalan, kisah tentang waktu untuk
berjuang ataupun melepaskan, kisah tentang kerinduan dan usaha untuk melupakan.
(“Sebuah Usaha Melupakan” sebuah buku dari Boy Chandra..... Ada yang sudah
pernah bertemu dan menyapa bukunya? Hehehehe... untuk hati yang masih dilanda
galau dan baper, sedang dalam proses move
on, buku ini recomended.... selain
“Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai”... \^o^/ )
Okeeh... lanjut
tentang waktu, tentang waktu yang terus berjalan, tentang waktu yang tak pernah
terulang. Waktu bersama keluarga, bersama sahabat, bersama orang-orang
tersayang, bersama tugas-tugas dan pekerjaan, bersama cita-cita yang masih ‘bersedia
menunggu’.
Hidup dan
kehidupan yang kita miliki jauh berbeda dari tayangan sebuah video yang bisa
kita pause, stop, skip, atau replay, sesuai keinginan. Dalam sebuah tayangan
video, kita bisa menekan tombol pause,
bahkan stop ketika sudah bosan, lelah,
ataupun ingin secepatnya memutar video yang lain. Atau, kita akan memilih
tombol skip untuk langsung melihat
tayangan yang paling kita sukai. Bagian lain yang menurut kita tidak penting,
dengan mudah kita lewati begitu saja, tanpa kesan. Kita pun bisa menekan tombol
replay untuk mengulang-ulang part atau bagian yang menyenangkan hati.
Tapi, hidup dan
kehidupan bukanlah sebuah tayangan video yang bisa dengan mudah kita atur
dengan remote control. Kita berada
pada waktu yang terus berjalan, tak pernah bisa terulang, sekuat apapun kita
berusaha dan meminta. Kalau boleh meminta, mungkin kita ingin terus menerus
berada pada waktu yang menempatkan kita pada cerita bahagia bersama orang-orang
yang kita sayangi, waktu mereka semua masih lengkap. Belum ada satupun yang
pergi. Kita belum mengenal sedihnya perpisahan dan sakitnya kegagalan.
Sayangnya, kita tidak memiliki tombol reply
kehidupan. Kita hanya bisa memiliki dan menyimpan baik-baik kenangan indah
itu.
Ketika harus
berada dalam keadaan yang paling sulit, sebagian dari kita pasti ingin waktu
secepatnya berlalu. Untuk apa lama-lama bersahabat dengan keadaan yang tidak
nyaman ini? Tapi, sayangnya lagi-lagi tidak ada tombol pause ataupun skip,
apalagi tombol stop. Tidak ada tombol
pause yang bisa kita pilih untuk menghentikan
waktu kita walaupun sebentar, membuat masalah bersabar untuk menunggu. Tidak
ada tombol skip yang membantu kita
menghindari ataupun mempersingkat waktu kita bersama keadaan yang tidak nyaman
itu.
Kalaupun sekarang
kita berada pada waktu yang paling sulit, artinya sudah saatnya untuk tumbuh
dewasa. Sudah saatnya belajar memilih dan membuat keputusan. Sudah saatnya
belajar bertanggung jawab. Sudah saatnya mengendalikan perasaan kita sendiri.
Tidak perlu betah lama-lama bersama perasaan yang membuat hati menjadi tidak
nyaman. Sudah saatnya belajar bahwa bahagia tidak datang begitu saja tanpa
alasan. Terkadang, kita memang harus menciptakan bahagia kita sendiri di tengah
keadaan yang paling sulit sekalipun.
Kalaupun sekarang
kita berada pada waktu yang mengizinkan kita berbahagia dengan apa yang sudah
kita capai ataupun miliki, jangan lupa membahagiakan orang-orang yang kita
sayang. Jangan lupa berbagi waktu bersama mereka yang mungkin sudah sangat
merindukan kita di rumah.
Kalaupun sekarang
kita berada pada waktu untuk menunggu, kita masih bisa menciptakan bahagia.
Baper, galau, ataupun gegananya tidak perlu lama-lama kan? (Kekekekekeke.... Mengingatkan diri
sendiri... \^o^/). Kita pun masih bisa belajar dan melakukan banyak hal
yang bermanfaat selama menunggu. Sayang kan, kalau waktu kita menunggu berlalu
begitu saja tanpa kesan?
Hidup dan
kehidupan memang tidak memberikan kita tombol pause untuk menghentikan sementara waktu kita. Tapi, kita harus
memiliki waktu untuk beristirahat, walaupun sebentar. Kapankah waktunya? Ketika
kita diberi waktu untuk menunggu, ketika lelah benar-benar mengharuskan kita
beristirahat sejenak, ketika keluarga meminta kita untuk pulang sebentar.
\^o^/
Related Post:
Manfaatkanlah waktu yang ada sekarang ini sebaik mungkin menjalaninya,agar tak ada elhesal di lain hqri,kak
ReplyDelete\^O^/
ReplyDelete