Wednesday, April 4, 2018

Kisah Hati: Tentang Kesetiaan dan Hati yang Mulai Berubah

credit pict: quotesnsayings.net

Hari ini, kita kembali pada kisah hati. Setelah rasa ragu, cemburu, dan rindu bertemu, saling beradu, menjadi satu, bagian penting dari kisah hati adalah tentang kesetiaan. Kesetiaan hati harus menghadapi ujian yang berasal dari hati itu sendiri, hati yang mulai berubah.

Hati yang mulai berubah, entah kapan saat itu akan datang. Entah kemarin, hari ini, besok, atau mungkin hari-hari besoknya lagi. Lalu, apa yang berubah dari hati? Bisa tentang rasa nyaman saat bersamanya, tentang rasa bahagia saat bersamanya, tentang rasa rindu untuknya, tentang tinggi rendahnya kadar rasa sayang dan cinta untuknya, tentang harapan untuk menjalani kisah yang lebih panjang bersamanya, tentang pilihannya untuk bertahan.

Kenapa hati berubah-ubah? Karena....

Pertama, karena kita bertemu orang baru, atau mungkin seseorang dari masa lalu. Dari banyaknya orang baru yang datang, kita akan menemukan seseorang yang membuat kita merasa nyaman. Rasa nyaman yang kadang menjadi lebih berbahaya dari jatuh cinta. Rasa nyaman yang sudah terlanjur tumbuh itu, mulai menyadarkan kita bahwa seseorang yang baru kita kenal itu, perlahan memiliki tempat penting di hati. Kita pun mulai merasa bersalah. Pada siapa? Pada ‘dia’ yang sebelumnya sudah menjadi pilihan hati kita. Bahkan, ‘dia’ pun bersedia memilih kita sebagai pilihan hati.

Selain orang baru, seseorang dari masa lalu juga dapat membuat hati tidak menentu, entah akan ke arah mana hati akan menuju. Apalagi kalau yang datang adalah cinta pertama ya.... Kenangan-kenangan indah saat masih bersama, rasa yang mungkin masih tertinggal. Saat pertemuan kembali itu terjadi, sudah saatnya untuk siap sedia menghadapi ujian hati.

Masa lalu memang selalu ada di belakang. Entah akan kita simpan rapi, kita lupakan, ataupun kita maafkan, tergantung pilihan hati masing-masing. Ketika seseorang yang berasal dari masa lalu datang, seindah apapun kenangan bersamanya dan sedalam apapun perasaan yang pernah ada untuknya, satu hal yang penting di sini, jatuh cinta itu indah, patah hati itu sakit, dan move on untuk kebaikan dan kebahagiaan diri itu harus.

Kedua, karena bertemu masalah. Masalah yang seperti apa? Bisa masalah yang besar. Tapi, bisa juga karena masalah yang kecil, tapi terus-menerus terjadi. Masalah yang datang silih berganti menjadi ujian hati. Ujian yang kelak menguatkan sebuah hubungan, menjadi alasan bertahannya sebuah hubungan, meyakinkan hati bahwa ‘dia’-lah pelabuhan hati kita nanti. Namun, di sisi lain masalah juga bisa menjadi ujian yang justru melemahkan sebuah hubungan, menjadi alasan berakhirnya sebuah hubungan, menentukan keputusan untuk menjadikan ‘dia’ sebaagai teman, bukan lagi pilihan hati.

Suatu saat nanti, mungkin hati akan berubah. Entah karena bertemu seseorang yang baru hadir dalam kehidupan kita, atau bertemu seseorang dari masa lalu. Orang baru yang membuat kita merasa nyaman, seseorang dari masa lalu yang membawa kembali kenangan dan rasa yang mungkin masih tertinggal. Atau mungkin karena harus bertemu masalah. Entah masalah besar ataupun masalah kecil yang terus menerus terjadi, sampai mengantarkan kita pada titik jenuh. 

Suatu saat nanti, mungkin hati akan berubah. Hati yang berubah akan menguji hati, menguji kesetiaan hati. Saat itulah, kita akan dihadapkan pada pertanyaan, ketika hati kita mulai berubah, ketika rasa yang menurut kita adalah rasa cinta itu terbagi, haruskah kita mempertahankan sebuah hubungan? Bukankah dengan memilih tetap bertahan, justru membuat kita tidak bahagia? 

Suatu saat nanti, mungkin hati akan berubah. Tapi, kesetiaan adalah sebuah pilihan. Tentang kesetiaan, meskipun hati mulai berubah, kita akan memilih untuk tetap kembali pada satu hati yang sama. Satu hati yang kelak akan menjadi tempat kita pulang, sejauh apapun kita pergi. 

Lalu, bagaimana ketika kita sudah memilih untuk tetap setia, justru ‘dia’-lah yang memilih tidak setia? Atau di kisah yang lain, karena memilih setia, kita justru menjadi lebih sering melupakan caranya bahagia. Rasa yang sebelumnya bernama cinta, perlahan berubah menjadi rasa sayang sebatas teman. Haruskah kita tetap memilih bertahan, atau justru harus memilih untuk meninggalkan? Hehehehe.... tunggu postingan “Kisah Hati” selanjutnya ya....



No comments:

Post a Comment