credit pict: https://id.pinterest.com
Di antara senja
dan matahari terbit hari ini, setiap hati pasti sudah merangkai cerita masing-masing.
Entah cerita yang baru saja dimulai, cerita yang sudah dimulai dari hari-hari
sebelumnya, atau mungkin cerita yang harus usai hari ini. Entah cerita yang
membaawa bahagia, atau mungkin cerita yang membawa luka.
Hmmmmmm....
tentang luka, tentang kesedihan. Tentang rasa ini, tidak harus kita sendiri yang
mengalami cerita sedih itu. Ketika orang-orang yang kita sayang harus terluka,
harus bersedih karena suatu alasan, tanpa diminta, kita pun ‘ikut’ merasakan
sakitnya luka dan kesedihan itu. Meskipun, luka yang kita rasakan memang tidak
sedalam, tidak sesakit luka mereka.
Ketika mereka
bersedih, mungkin mereka sedang berada dalam titik terendah mereka. Selain ikut
merasakan kesedihan mereka, pasti kita juga ingin membantu mereka. Membantu
mereka untuk menghapus kesedihan, meringankan beban di hati, dan membuat mereka
tersenyum.
Namun, bagaimana
kalau kesedihan mereka terlalu dalam. Ternyata, mereka harus melewati jalan
cerita yang sangat rumit. Ternyata, mereka menghadapi masalah yang cukup besar.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mereka? Sementara, kita tahu betul,
kalau bukan kapasitas kita untuk terlibat dalam masalah mereka, bukan waktu
yang tepat untuk menjadi tokoh yang tiba-tiba datang memasuki jalan cerita
mereka.
Lalu? Pasti, kita tetap
ingiiiiin sekali membantu mereka kan? Itulah rasa sayang. Ketika mereka sedang
berbahagia, kita pun ikut merasakan bahagia. Ketika mereka sedang bersedih,
tanpa harus diminta kita ikut merasakan kesedihan mereka. Ketika mereka sedang
berada dalam masalah, tapi kita tidak bisa membantu mereka, pasti akan ada
sesal yang bergelayut di hati... T_T
Suatu saat nanti mungkin
kita akan dihadapkan pada sebuah situasi, di mana mereka yang kita sayang
sedang bersedih, sedang memiliki masalah yang cukup rumit. Sementara itu, keadaan
membuat kita tidak bisa banyak membantu mereka. Apa yang bisa kita lakukan?
Kita masih bisa
membantu mereka dengan cara yang lain. Pertama, memberi mereka waktu dan
ruang untuk sendiri. Pada saatnya nanti, mereka memang membutuhkan waktu untuk
sendiri. Untuk sementara, mereka memang akan kesepian. Tapi, mereka membutuhkan
waktu untuk berdamai dengan hati, berdamai dengan keadaan mereka yang sekarang.
Mereka membutuhkan waktu untuk menata kembali hati yang sebelumnya mungkin ‘porak-poranda’.
Kedua, ketika mereka sudah puas dengan kesendirian
mereka, sudah saatnya menemani mereka, berada di samping mereka, menjadi tempat
mereka berkeluh kesah. Walaupun memang tidak bisa membantu secara langsung,
tapi berada di samping mereka saat mereka berada dalam masa-masa sulit,
insyaalloh akan membuat mereka merasa jauh lebih baik. Insyaalloh akan membantu
mereka untuk menata hati dan mengumpulkan semangat untuk menjalani hari-hari
mereka nanti.
Ketiga, tidak perlu lagi menambah beban mereka.
Kalaupun kita tidak bisa membantu mereka, tidak perlu menambah lagi beban di
pundak mereka dengan masalah-masalah kecil yang kita temui setiap hari. Tugas
kita adalah meringankan beban mereka, bukan menambah beban mereka.
Kelima, selalu mendoakan mereka agar secepatnya
terbebas dari kesedihan dan masalah yang membuat mereka melupakan caranya
bahagia. Doa adalah bahasa terindah hati. Bahasa terindah yang menghubungkan
hati dengan Alloh SWT.
\^o^/
No comments:
Post a Comment