credit pict: https://id.pinterest.com
Apa kabar masalah?
Kenapa kamu masih saja betah singgah di sini? Kenapa kamu tidak memilih singgah
di ‘tempat’ yang lain? Mungkin di ‘tempat’ yang jauh lebih baik? Pertanyaan
macam apa iniiih.... kekekeke....
Jadi, berapa
banyak masalah yang menemui kita selama satu minggu ini? Banyak atau sedikitkah?
Besar atau kecilkah? Sulit atau mudahkah? Memilih bertahan atau menyerah dengan
semua masalah-masalah yang datang silih berganti itu?
Tentang bagaimana
menghadapi masalah-masalah itu, ada yang memilih menyimpan masalah itu
sendirian, ada pula yang membaginya dengan orang terdekatnya, orang yang bisa
dipercaya. Membagi di sini bukan membagi tugas seperti dalam tugas kelompok,
tapi membagi cerita dan keluh-kesah. Syukur-syukur, kalau yang diajak berbagi
cerita bisa membantu memberikan jalan keluar. Pilihan untuk menyimpan sendiri
ataupun membagi cerita tentang masalah yang sedang dihadapi pasti dengan
pertimbangan masing-masing.
Berbagi cerita
ataupun keluh kesah dengan orang-orang terdekat memang menjadi salah satu cara
meringankan beban di pundak. Kalaupun mereka yang menjadi tempat kita berbagi
cerita belum bisa memberikan jalan keluar, setidaknya kita sudah menyampaikan perasaan,
emosi, kesedihan, atau unek-unek yang sebelumnya hanya milik kita sendiri.
Tapi....
Tidak perlu
menceritakan masalah ataupun keluh-kesah berulang kali. Sekali dua kali berbagi
cerita yang sama pada satu orang yang sama, mungkin sudah lebih dari cukup. Mereka
memang tidak keberatan dengan kita yang menceritakan hal yang sama
berulang-ulang kali. Mereka ingin menjadi pendengar yang baik, peduli pada
perasaan dan masalah yang harus kita hadapi. Tapi, mendengar cerita kita yang
jauh dari ‘kisah yang manis’ berulang kali, bukankah akan menjadi beban mereka?
Beban yang tak tampak, tapi membuat hati mereka ‘sedikit’ tidak nyaman. Kenapa
beban? Mereka sudah ‘berulang kali’ mendengar cerita dan keluh kesah kita, tapi
ternyata mereka memang benar-benar tidak bisa membantu. Pasti ada rasa sesal
ataupun rasa bersalah yang menghinggapi hati mereka kan?
Lagipula, berbagi
cerita berulang-ulang kali tidak akan membuat masalah pergi begitu saja. Justru,
masalah menjadi terlihat jauh lebih berat dan sulit dari yang seharusnya.
Sebelum berhadapan dengan masalah pun, kita sudah lelah sendiri dengan cerita-cerita
kita.
Daripada terus
menerus berbagi cerita tentang masalah dan keluh-kesah, bukankah lebih baik segera
menyelesaikan masalah? Tentunya, dengan cara terbaik yang mungkin sudah kita
temukan. Kalaupun belum, lupakan keluh kesah! Saatnya mencari cara terbaik
untuk menyelesaikan masalah. Jadi, hai masalah! Sudah cukup aku berbagi tentang
kamu dengan mereka. Sudah cukup aku melupakan bahagia bersama mereka yang tersayang. Sekarang, saatnya kita ‘bersahabat baik’.
\^o^/
Related Post:
No comments:
Post a Comment