Saturday, April 28, 2018

Hai, Masalah! 2


Apa kabar masalah? Kenapa kamu masih saja betah singgah di sini? Kenapa kamu tidak memilih singgah di ‘tempat’ yang lain? Mungkin di ‘tempat’ yang jauh lebih baik? Pertanyaan macam apa iniiih.... kekekeke....

Jadi, berapa banyak masalah yang menemui kita selama satu minggu ini? Banyak atau sedikitkah? Besar atau kecilkah? Sulit atau mudahkah? Memilih bertahan atau menyerah dengan semua masalah-masalah yang datang silih berganti itu?

Tentang bagaimana menghadapi masalah-masalah itu, ada yang memilih menyimpan masalah itu sendirian, ada pula yang membaginya dengan orang terdekatnya, orang yang bisa dipercaya. Membagi di sini bukan membagi tugas seperti dalam tugas kelompok, tapi membagi cerita dan keluh-kesah. Syukur-syukur, kalau yang diajak berbagi cerita bisa membantu memberikan jalan keluar. Pilihan untuk menyimpan sendiri ataupun membagi cerita tentang masalah yang sedang dihadapi pasti dengan pertimbangan masing-masing.

Berbagi cerita ataupun keluh kesah dengan orang-orang terdekat memang menjadi salah satu cara meringankan beban di pundak. Kalaupun mereka yang menjadi tempat kita berbagi cerita belum bisa memberikan jalan keluar, setidaknya kita sudah menyampaikan perasaan, emosi, kesedihan, atau unek-unek yang sebelumnya hanya milik kita sendiri.

Tapi....

Tidak perlu menceritakan masalah ataupun keluh-kesah berulang kali. Sekali dua kali berbagi cerita yang sama pada satu orang yang sama, mungkin sudah lebih dari cukup. Mereka memang tidak keberatan dengan kita yang menceritakan hal yang sama berulang-ulang kali. Mereka ingin menjadi pendengar yang baik, peduli pada perasaan dan masalah yang harus kita hadapi. Tapi, mendengar cerita kita yang jauh dari ‘kisah yang manis’ berulang kali, bukankah akan menjadi beban mereka? Beban yang tak tampak, tapi membuat hati mereka ‘sedikit’ tidak nyaman. Kenapa beban? Mereka sudah ‘berulang kali’ mendengar cerita dan keluh kesah kita, tapi ternyata mereka memang benar-benar tidak bisa membantu. Pasti ada rasa sesal ataupun rasa bersalah yang menghinggapi hati mereka kan?

Lagipula, berbagi cerita berulang-ulang kali tidak akan membuat masalah pergi begitu saja. Justru, masalah menjadi terlihat jauh lebih berat dan sulit dari yang seharusnya. Sebelum berhadapan dengan masalah pun, kita sudah lelah sendiri dengan cerita-cerita kita. 

Daripada terus menerus berbagi cerita tentang masalah dan keluh-kesah, bukankah lebih baik segera menyelesaikan masalah? Tentunya, dengan cara terbaik yang mungkin sudah kita temukan. Kalaupun belum, lupakan keluh kesah! Saatnya mencari cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Jadi, hai masalah! Sudah cukup aku berbagi tentang kamu dengan mereka. Sudah cukup aku melupakan bahagia bersama mereka yang tersayang. Sekarang, saatnya kita ‘bersahabat baik’.

\^o^/

Related Post:


No comments:

Post a Comment