Saturday, April 21, 2018

Cerita Kecil Hari Ini: 21 April 2018



credit pict: https://jagokata.com
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya

Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
...

Bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April 2018, postingan kali ini tentang Ibu Kartini, sosok pahlawan emansipasi. Hari ini, petikan syair lagu Ibu Kita Kartini (karya: W.R. Supratman) di atas pasti menggema di seluruh penjuru tanah air. Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia.... \^o^/

Selain lagu Ibu Kita Kartini, untuk merayakan Hari Kartini, salah satu stasiun tv menayangkan film ‘Kartini’ (bukan iklan yaaa...). Jadi, ceritanya, sore tadi baru nonton film ‘Kartini’ (filmnya sudah dirilis tahun lalu sepertinya).  

Sekarang, tentang filmnya dulu yaaa.... Dari awal sampai akhir ceritanya, dialog antara R.A. Kartini dan ibundanya (Ibu Ngasirah) paling menyentuh, paling sakit sekaligus paling indah. Dialog singkat tapi dalam itu, mungkin menjadi ‘sedikit’ gambaran tentang luka, pengorbanan, sekaligus harapan mereka untuk kebebasan.
 
Selanjutnya, setelah filmnya, tentang sosok R.A. Kartini. Beliau adalah sosok perempuan Indonesia yang ramah, selalu lembut, halus, sopan, dan santun dalam bersikap dan bertutur kata. Tapi dibalik sosoknya yang ayu, beliau memiliki tekad, semangat, dan harapan yang kuat untuk memperjuangkan hak-hak kaumnya, membangun bangsanya. 

Pada masanya, R.A. Kartini berjuang dalam bidang pendidikan melalui goresan pena dan sekolah-sekolah yang didirikan untuk anak perempuan pribumi. Beliau mendobrak adat dan tradisi yang memenjarakan hak-hak kaum perempuan, tanpa melupakan jati dirinya, tanpa melupakan tugas dan kewajibannya sebagai perempuan dan ibu, tanpa sedikit pun kehilangan rasa cintanya pada tanah kelahirannya. 

Cita-cita besar dan perjuangan tanpa henti R.A. Kartini bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk kaum perempuan yang hak-haknya sengaja ‘dilupakan’. Bukan hanya kaum lelaki dan kaum bangsawan yang berhak memperoleh pendidikan. Kaum perempuan pun berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak, dari manapun mereka berasal. 

Perjuangan R.A. Kartini mengajarkan pada Kartini-Kartini muda Indonesia, bahwa dari manapun, dari bidang manapun kita berasal, kita berhak dan berkewajiban memiliki cita-cita yang tinggi, memberikan yang terbaik dari apa yang kita punya dan kita bisa, dan memberi manfaat untuk orang lain. 

...
Khusus hari ini, no baper-baper dulu yaaak... hehe... Kartini-Kartini muda Indonesia harus kuat, tidak boleh menjadi perempuan yang lemah dan mudah putus asa. Jangan hanya karena masalah stay on dan baper berkepanjangan, cita-cita menjadi terlupakan.

\^o^/

No comments:

Post a Comment