Monday, May 7, 2018

Perpisahan: Pilihan Meninggalkan atau Ditinggalkan

credit pict: id.pinterest.com

Setiap awal pasti bertemu akhir. Setiap pertemuan pasti berujung pada perpisahan. Entah perpisahan untuk sementara, ataupun untuk selamanya. Entah karena memilih meninggalkan ataupun ditinggalkan. 

Sebuah perpisahan menghadirkan dua pilihan, antara meninggalkan atau ditinggalkan. Sama sekali tidak ada pilihan untuk terus bersama dalam suka maupun duka. Lalu... mau pilih yang mana? Meskipun meninggalkan terdengar dan terlihat lebih ringan, tetap saja keduanya bukanlah pilihan yang mudah. 

Pilihan meninggalkan bukanlah hal yang indah ataupun ‘membahagiakan’. Menggoreskan luka di hati seseorang yang pernah ataupun masih menghuni hati, dari mana bahagianya coba? Ada rasa bersalah dan sesal yang cukup lama singgah di hati. Jadi, beban yang lebih berat berada di pundak mereka yang meninggalkan. Ini, untuk mereka yang meninggalkan karena alasan yang dapat dipertanggngjawabkan loh yaaaa....! 

Kalau pilihan meninggalkan sudah tidak ada bahagia-bahagianya, apalagi pilihan ditinggalkan. Kenapa ‘ditinggalkan’ di sini menjadi sebuah pilihan? Karena masih ada pilihan untuk meninggalkan lebih dulu. Heheh.... Apakah luka karena ditinggalkan jauh lebih sakit daripada yang meninggalkan? Mungkin, jawabannya adalah ‘iya’. Rasanya jauh lebih sakit. Tapi....

Seseorang memilih meninggalkan pasti karena sebuah alasan. Alasan untuk kebaikan bersama. Tapi terkadang, untuk memahami alasan itu butuh waktu yang tidak hanya sebentar. Butuh waktu yang lebih lama dari waktu untuk memahami alasan sebuah pertemuan. Butuh hati yang lebih lapang untuk memaafkan pilihan dan keputusannya untuk pergi. 

Lagi-lagi, sebuah perpisahan menghadapkan pada salah satu tugas hati yang tak sederhana. Entah memilih meninggalkan ataupun ditinggalkan, sebuah perpisahan memang selalu mengenalkan pada luka. Apalagi, ketika masih ada rasa yang terjaga, masih ada kenangan yang terpelihara, masih ada harapan untuk kembali saling menyapa. Bukan hanya sekadar menyapa, tapi menyapa dengan rasa yang masih sama, atau justru lebih dalam dari sebelumnya.

\^o^/

2 comments:

  1. Antara ditinggalkan dan meninggalkan ... memang tak mudah dijalani.
    Ada kesedihan dan kenangan masa lalu yang tak mudah begitu saja dihilangkan di pikiran.

    ReplyDelete
  2. Terlepas dari apapun alasan dibaliknya, meninggalkan ataupun ditinggalkan sudah tentu akan menorehkan seuntai cerita yang agak sulit untuk diungkapakan dari sepenggal hati di tengah lapangnya dada. Hemm ...

    ReplyDelete