credit pict: id.pinterest.com
Setiap awal pasti
bertemu akhir. Setiap pertemuan pasti berujung pada perpisahan. Entah
perpisahan untuk sementara, ataupun untuk selamanya. Entah karena memilih meninggalkan
ataupun ditinggalkan.
Sebuah perpisahan
menghadirkan dua pilihan, antara meninggalkan atau ditinggalkan. Sama sekali
tidak ada pilihan untuk terus bersama dalam suka maupun duka. Lalu... mau pilih
yang mana? Meskipun meninggalkan terdengar dan terlihat lebih ringan, tetap
saja keduanya bukanlah pilihan yang mudah.
Pilihan
meninggalkan bukanlah hal yang indah ataupun ‘membahagiakan’. Menggoreskan luka
di hati seseorang yang pernah ataupun masih menghuni hati, dari mana bahagianya
coba? Ada rasa bersalah dan sesal yang cukup lama singgah di hati. Jadi, beban
yang lebih berat berada di pundak mereka yang meninggalkan. Ini, untuk mereka
yang meninggalkan karena alasan yang dapat dipertanggngjawabkan loh yaaaa....!
Kalau pilihan
meninggalkan sudah tidak ada bahagia-bahagianya, apalagi pilihan ditinggalkan.
Kenapa ‘ditinggalkan’ di sini menjadi sebuah pilihan? Karena masih ada pilihan
untuk meninggalkan lebih dulu. Heheh.... Apakah luka karena ditinggalkan jauh
lebih sakit daripada yang meninggalkan? Mungkin, jawabannya adalah ‘iya’. Rasanya
jauh lebih sakit. Tapi....
Seseorang memilih
meninggalkan pasti karena sebuah alasan. Alasan untuk kebaikan bersama. Tapi
terkadang, untuk memahami alasan itu butuh waktu yang tidak hanya sebentar. Butuh
waktu yang lebih lama dari waktu untuk memahami alasan sebuah pertemuan. Butuh
hati yang lebih lapang untuk memaafkan pilihan dan keputusannya untuk pergi.
Lagi-lagi, sebuah
perpisahan menghadapkan pada salah satu tugas hati yang tak sederhana. Entah
memilih meninggalkan ataupun ditinggalkan, sebuah perpisahan memang selalu
mengenalkan pada luka. Apalagi, ketika masih ada rasa yang terjaga, masih ada
kenangan yang terpelihara, masih ada harapan untuk kembali saling menyapa.
Bukan hanya sekadar menyapa, tapi menyapa dengan rasa yang masih sama, atau
justru lebih dalam dari sebelumnya.
\^o^/
Antara ditinggalkan dan meninggalkan ... memang tak mudah dijalani.
ReplyDeleteAda kesedihan dan kenangan masa lalu yang tak mudah begitu saja dihilangkan di pikiran.
Terlepas dari apapun alasan dibaliknya, meninggalkan ataupun ditinggalkan sudah tentu akan menorehkan seuntai cerita yang agak sulit untuk diungkapakan dari sepenggal hati di tengah lapangnya dada. Hemm ...
ReplyDelete