Wednesday, May 9, 2018

Perpisahan Bukanlah Alasan dari Sebuah Pertemuan

credit pict: quotesideas.com

Sebuah perpisahan menghadapkan pada dua pilihan, antara meninggalkan atau ditinggalkan. Namun terkadang, hidup dan kehidupanlah yang sengaja mengantarkan kita pada perpisahan. Perpisahan bukan lagi tentang pilihan menginggalkan atau ditinggalkan, tetapi tentang takdir. Tentang takdir yang tidak memberi kesempatan untuk memilih. Tentang takdir yang harus dijalani, suka-tidak suka, siap-tidak siap, mau-tidak mau. 

Untuk hati yang baru saja menyapa luka dan kesedihan karena sebuah perpisahan, mungkin akan bertanya “Kalau kita harus berpisah seperti ini, kenapa dulu kita harus dipertemukan?” atau berandai-andai “Kalau kita tidak pernah bertemu, mungkin sekarang aku lebih bahagia.” 

Pertanyaan tentang alasan sebuah pertemuan dan perpisahan. Setiap pertemuan akan berujung pada perpisahan. Ucapan ‘selamat datang’ juga akan diakhiri dengan ‘salam perpisahan’. Dan begitulah kehidupan, mereka yang datang suatu saat nanti pasti akan pergi. Kita pun demikian, akan datang dan pergi dalam kehidupan orang lain. 

Kenapa harus bertemu, jika hanya untuk berpisah? Ada tak terhingga alasan untuk menjawab pertanyaan ini. Yang pasti, kita bertemu ‘dia’ bukan hanya untuk ‘berpisah’. Perpisahan bukanlah alasan dari sebuah pertemuan. 

Berandai-andai tentang kehidupan kita yang akan lebih baik, lebih bahagia tanpa kehadirannya. Yakin? Hehehehehe.... Untuk sekarang, saat ini, beberapa hari ke depan, atau mungkin beberapa minggu ke depan, memang kita akan bersahabat baik dengan luka. Luka yang mungkin perlahan mengubah rasa dan kenangan tentang dia. 

Perpisahan memang selalu datang bersama luka. Luka karena rasa yang harus segera dilupakan, rindu yang tak bisa lagi menemukan obatnya. Tidak ada yang melarang hati untuk bersedih. Kalaupun kita harus menangis, menangislah. Menangis memang tidak akan mengubah perpisahan yang sudah terjadi menjadi pertemuan kembali dengan ‘dia’ yang sudah memilih pergi. Tapi, dengan menangis perasaan kita akan jauh lebih baik. Entah kenapa? Mungkin ada alasan ilmiahnya.... Tapi, seperti itu biasanya.... Kekekekekeke....   

Tidak ada juga yang melarang kita menepi untuk sementara waktu. Kadang, ketika luka dan kesedihan karena perpisahan itu datang, kita memang memerlukan waktu untuk sendiri, quality time bersama hati. Hati juga perlu disayang loooh.... \^o^/ Apa yang kita lakukan selama menepi sendiri? Menyembuhkan hati.... Caranya? Setiap hati memiliki cara masing-masing. Heheheh.... Cara paling sederhana, memahami alasannya datang dan pergi dalam kehidupan kita. Lalu, memaafkan alasan dan keputusannya untuk pergi. 

Ketika perpisahan itu datang, tidak perlu susah payah menyalahkan sebuah pertemuan atau berandai-andai tentang cerita hidup kita yang mungkin akan jauh lebih indah tanpa kehadirannya. Setiap pertemuan, setiap perpisahan pasti memiliki alasan masing-masing. Dan perpisahan, bukanlah alasan sebuah pertemuan. 

\^o^/

No comments:

Post a Comment