Saturday, March 10, 2018

Adakah Kisah Cinta yang Tak Pernah Mengenal Air Mata?


Cinta seringkali menyapa tanpa permisi. Tanpa izin dari pemilik hati, cinta begitu saja tumbuh. Tumbuh dengan cara dan alasannya sendiri. Semakin lama mengenal, semakin banyak kenangan, rasa cinta itu semakin dalam, semakin sulit dilupakan.

Cinta memang selalu indah, menghadirkan bahagianya sendiri, setiap kali kita mengingat kenangan tentang dia, setiap kali membuat kenangan spesial bersama dia. Namun, di sisi lain hadirnya cinta juga mengenalkan kita pada air mata.

Seperti halnya bahagia, air mata dalam kisah cinta juga hadir dengan alasannya sendiri. Mungkin karena cinta sepihak, rindu yang belum juga terobati, cemburu yang membuat masalah sederhana menjadi semakin rumit, kecewa karena kebohongan ataupun ketidaksetiaan, perpisahan untuk sementara ataupun untuk selamanya. 

Begitulah, ada banyak alasan kisah cinta membawa bahagia, sekaligus mengenalkan pada air mata. Air mata karena rasa sakit yang bisa terobati hanya dalam waktu singkat, mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar, atau bahkan sakitnya sulit termaafkan. Tapi, sesulit apapun memafaakan dia, belajar memaafkan itu harus. Kenapa? Bukan untuk dia, tapi untuk kebaikan kita sendiri. Memaafkan sesorang akan membantu kita menemukan bahagia di tempat lain, membantu kita move on dengan cara yang indah, cara yang lebih baik.

Lalu, adakah kisah cinta yang tak pernah mengenal air mata? Seberapapun besarnya, sekuat apapun usaha seseorang untuk menjaga hati seseorang yang dicintainya, tetap saja cintanya akan mengenalkan pada air mata. Kenapa? 

Pertama, karena masih ada air mata bahagia. Kekekekeke... \^o^/ Ada yang menangis karena bahagia kan? 

Kedua, karena masih ada rindu. Rindu yang menghuni hati, belum juga menemukan penawar yang ampuh, juga mengenalkan seseorang pada air mata. Semakin dalam seseorang menyimpan rasa cintanya, semakin dalam pula, semakin berat pula rindunya.

Ketiga, meskipun kita sudah berusaha sebaik mungkin menjaga hatinya, tapi hatinya tetaplah miliknya. Hatinya masih bisa merasakan ragu, cemburu, marah, ataupun kecewa. Rasa yang bisa diungkapkannya dengan mudah, tapi dia juga bisa memilih untuk menyimpan perasaannya itu sendiri. Perasaan yang semakin hari bisa berkurang, atau justru semakin dalam. Pada keadaan ini, mungkin ketika  dia menangis, kita tidak akan tahu kapan dan apa penyebabnya.

Begitulah, cinta yang menyapa hati mengenalkan pada bahagia, sekaligus air mata. Ketika ada pertanyaan, adakah kisah cinta yang tak pernah mengenal air mata? Mungkin jawabannya tidak. Karena itu, ketika cinta sudah datang menyapa berusahalah sebaik mungkin menjaga hatinya, sekaligus hati kita sendiri. Kalaupun suatu saat nanti, kita ataupun dia harus berkenalan dengan air mata, itulah salah satu bagian perjalanan yang harus dilewati, satu bagian perjalanan yang kelak mendewasakan cinta dan hati.

\^o^/

No comments:

Post a Comment