Cinta seringkali
menyapa tanpa permisi. Tanpa izin dari pemilik hati, cinta begitu saja tumbuh.
Tumbuh dengan cara dan alasannya sendiri. Semakin lama mengenal, semakin banyak
kenangan, rasa cinta itu semakin dalam, semakin sulit dilupakan.
Cinta memang
selalu indah, menghadirkan bahagianya sendiri, setiap kali kita mengingat
kenangan tentang dia, setiap kali membuat kenangan spesial bersama dia. Namun,
di sisi lain hadirnya cinta juga mengenalkan kita pada air mata.
Seperti halnya
bahagia, air mata dalam kisah cinta juga hadir dengan alasannya sendiri. Mungkin
karena cinta sepihak, rindu yang belum juga terobati, cemburu yang membuat
masalah sederhana menjadi semakin rumit, kecewa karena kebohongan ataupun
ketidaksetiaan, perpisahan untuk sementara ataupun untuk selamanya.
Begitulah, ada
banyak alasan kisah cinta membawa bahagia, sekaligus mengenalkan pada air mata.
Air mata karena rasa sakit yang bisa terobati hanya dalam waktu singkat,
mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar, atau bahkan sakitnya sulit
termaafkan. Tapi, sesulit apapun memafaakan dia, belajar memaafkan itu harus.
Kenapa? Bukan untuk dia, tapi untuk kebaikan kita sendiri. Memaafkan sesorang
akan membantu kita menemukan bahagia di tempat lain, membantu kita move on dengan cara yang indah, cara
yang lebih baik.
Lalu, adakah kisah
cinta yang tak pernah mengenal air mata? Seberapapun besarnya, sekuat apapun
usaha seseorang untuk menjaga hati seseorang yang dicintainya, tetap saja
cintanya akan mengenalkan pada air mata. Kenapa?
Pertama, karena
masih ada air mata bahagia. Kekekekeke... \^o^/ Ada yang menangis karena bahagia
kan?
Kedua, karena
masih ada rindu. Rindu yang menghuni hati, belum juga menemukan penawar yang
ampuh, juga mengenalkan seseorang pada air mata. Semakin dalam seseorang
menyimpan rasa cintanya, semakin dalam pula, semakin berat pula rindunya.
Ketiga, meskipun
kita sudah berusaha sebaik mungkin menjaga hatinya, tapi hatinya tetaplah
miliknya. Hatinya masih bisa merasakan ragu, cemburu, marah, ataupun kecewa.
Rasa yang bisa diungkapkannya dengan mudah, tapi dia juga bisa memilih untuk
menyimpan perasaannya itu sendiri. Perasaan yang semakin hari bisa berkurang,
atau justru semakin dalam. Pada keadaan ini, mungkin ketika dia menangis, kita tidak akan tahu kapan dan
apa penyebabnya.
Begitulah, cinta
yang menyapa hati mengenalkan pada bahagia, sekaligus air mata. Ketika ada pertanyaan,
adakah kisah cinta yang tak pernah mengenal air mata? Mungkin jawabannya tidak.
Karena itu, ketika cinta sudah datang menyapa berusahalah sebaik mungkin
menjaga hatinya, sekaligus hati kita sendiri. Kalaupun suatu saat nanti, kita
ataupun dia harus berkenalan dengan air mata, itulah salah satu bagian
perjalanan yang harus dilewati, satu bagian perjalanan yang kelak mendewasakan
cinta dan hati.
\^o^/
No comments:
Post a Comment