credit pict: https://www.123rf.com
Dalam cinta, patah
hati menjadi bagian yang paling dihindari. Kenapa? Karena rasanya sakit. Entah
luka karenanya cukup dalam ataupun sangat dalam, hati harus merasakan sakit
yang tak biasa. Sakit yang tak tampak, tapi pengaruhnya luar biasa.
Patah hati, dari
satu hati yang untuk selama ini kita jaga, harus patah menjadi beberapa kepingan
hati. Menjadi kepingan hati yang kehilangan pasangannya. Menjadi kepingan hati
yang untuk sementara waktu akan kesulitan untuk menciptakan bahagianya sendiri.
Menjadi kepingan hati yang membutuhkan waktu untuk kembali utuh, kembali
menemukan pasangan yang sesungguhnya. Waktu yang terkadang tidak sebentar.
Patah hati memang
selalu sakit dan sulit. Luka karenanya, ada yang mudah disembuhkan. Tapi, ada
juga yang sangat sulit untuk disembuhkan, lukanya sangat dalam. Terkadang kita
sendiri sulit memahami, sedalam apa luka itu. Mungkin lukanya sangat dalam
karena sampai sekarang kita masih bersedih dan sulit melupakan perasaan
untuknya. Atau mungkin, lukanya tidak cukup dalam. Buktinya, kita sudah bisa bahagia
lagi sekarang.
Kita mungkin hanya
tahu kalau kita sedang merasakan sakit, kecewa, sedih, dan tidak bahagia karena
patah hati. Entah sedalam apa lukanya, entah sampai kapan luka itu akan tetap menganga,
entah di mana kita harus menemukan obatnya. Kita hanya tahu kalau kita sedang
patah hati.
Tentang hati yang patah,
terkadang kita sendiri sulit memahami hati kita sendiri, apalagi hati orang
lain. Kita tidak akan pernah tahu seberapa dalam luka karena patah hati yang
dirasakan orang lain, baik itu sahabat kita sendiri, teman, ataupun orang-orang
terdekat kita. Kita tidak pernah tahu tentang hatinya, tentang seberapa dalam
rasa cinta yang selama ini disimpan dan ditumbuhkan, tentang berapa banyak
kenangan indah yang sudah dilewatinya bersama si ‘dia’, tentang kisah cintanya
yang sesungguhnya.
Lalu, bagaimana
dengan obat untuk patah hati? Obatnya ada di dalam hati masing-masing. Salah
satu obat yang sebenarnya bisa mulai kita racik sejak cinta itu mulai tumbuh
adalah menjaga hati kita sendiri untuk mencintai dia sewajarnya. Kenapa? Karena
mungkin ketika suatu saat nanti dia memilih untuk pergi, ketika suatu saat
nanti kita harus berpisah dengan dia, lukanya lebih mudah disembuhkan. Kita pun
akan lebih mudah memaafkan. Memaafkan adalah obat patah hati yang paling utama.
Mencintai dia
sewajarnya apakah tidak akan menghilangkan istimewanya cinta? Insyaalloh tidak,
karena cinta juga selalu sederhana. Mencintai sewajarnya, tapi yang penting
tetap setia. Mencintai sewajarnya, mencintai tapi tidak mengekang, masih memberinya
ruang. Mencintai sewajarnya, sampai ‘waktu yang terbaik’ tiba, kita bisa
mencintai dia dengan cara yang lebih indah.
Seberapapun
dalamnya cinta itu, patah hati memang selalu meninggalkan luka. Karena itu, jangan
terlalu sering patah hati, apalagi mematahkan hati orang lain. Kalau memang
kita berulang kali harus patah hati, entah oleh orang yang sama ataupun orang
yang berbeda, belajarlah untuk tidak membenci dirinya ataupun keputusannya
untuk pergi. Tapi, belajarlah untuk memaafkan. Belajarlah untuk tidak lagi
mengulang kesalahan yang sama.
\^o^/
No comments:
Post a Comment