Sunday, March 11, 2018

Melepaskan, Jauh Lebih Berat dari Menumbuhkan Cinta


Hari ini, setiap hati pasti memiliki kisahnya masing-masing. Ada satu hati yang sudah memulai kisah baru dengan pilihan hatinya. Tapi di tempat lain, ada satu hati yang harus mengakhiri kisah cintanya dengan luka, sad ending. Lalu, ada pula kisah yang mungkin saling berhubungan satu sama lain, menjadi alasan terjadinya kisah hati yang lain.

Hari ini, di satu tempat ada satu hati yang mulai menciptakan bahagianya bersama orang-orang di sekitarnya, orang-orang yang disayanginya, atau mungkin pilihan hatinya. Entah bahagia karena alasan-alasan sederhana, ataupun karena satu alasan yang luar biasa.

Tapi hari ini juga, di tempat lain, mungkin tempat yang sangat jauh, atau justru tempat yang sangat dekat. Ada satu lagi hati yang terluka karena harus merelakan seseorang yang dulu pernah (bahkan sampai sekarang pun masih dicintainya) memilih bahagia dengan orang lain. 

Meskipun selama ini sudah berusaha membuat jarak lebih jauh dengan dia, memahami pilihannya untuk pergi, melupakan dan melepaskan dia bersama orang lain yang menjadi pilihan hatinya sekaligus pilihan orang tuanya. Ternyata, melepaskan dia sekaligus rasa cinta untuknya, jauh lebih sulit dari menumbuhkannya. 

Menumbuhkkan cinta, terkadang terjadi tanpa perlu kita minta. Cinta tumbuh begitu saja, dengan caranya sendiri, dengan alasannya sendiri. Tumbuhnya cinta selalu menghadirkan bahagia, yang akan terus bertambah setiap harinya, bersama satu persatu kenangan yang mulai tercipta. Mengingat kenangan tentang dia, memang menghadirkan rindu. Tapi, rindu yang membawa bahagia. Rindu yang membuat secepatnya ingin bertemu dia. Rindu yang menumbuhkan harapan-harapan baru ketika bertemu lagi dengannya nanti.

Walaupun terlihat sederhana dan selalu membawa bahagia, menumbuhkan cinta tetap menjadi salah satu ‘tugas’ hati yang berat. Kenapa? Karena ketika memilih untuk menumbuhkan cinta, hati juga harus belajar untuk dewasa dalam menyikapi rasa cinta itu. Jangan sampai hanya karena satu rasa cinta untuknya yang menurut kita sangat spesial itu, kita melupakan kasih sayang yang tulus dari keluarga dan sahabat kita sendiri. Jangan sampai kita lupa untuk bahagia bersama mereka, lupa untuk membahagiakan mereka. 

Meskipun menumbuhkan cinta tetap menjadi tugas hati yang berat, tapi hati tidak pernah mengeluh. Hati tidak pernah mengeluh menjalani setiap lika-likunya. Hati selalu memberikan tempat terbaiknya untuk menyimpan kenangan tentang dia dan kenangan bersama dia. Mungkin, hati selalu bersedia memberikan maaf untuknya.

Lalu, bagaimana dengan melepaskan cinta?

Berbeda dari menumbuhkan cinta, melepaskan cinta adalah sebuah keharusan. Entah bagaimanapun caranya, tapi cara yang baik dan indah tetap harus, entah apapun alasannya, melepaskan cinta untuk dia yang hatinya bukan untuk kita, untuk dia yang sudah memilih orang lain sebagai pilihan hatinya, melepaskan cinta itu harus. 

Ketika menumbuhkan cinta selalu menghadirkan bahagia, pada awal kisahnya, melepaskan cinta selalu menghadirkan luka dan kesedihan. Mengingat kenangan tentangnya, selalu menghadirkan rindu yang sangat sulit menemukan obatnya. 

Dalam kisah ini, melepaskan cinta juga berarti berhenti mengistimewakan kenangan-kenangan bersama dia. Biarkan kenangan bersamanya menjadi jejak-jejak kehidupan, bukan menjadi tujuan kehidupan.

Sejak dulu, sekarang, dan sampai nanti, melepaskan cinta selalu menjadi tugas hati yang jauh lebih berat dari menumbuhkan cinta. Mungkin, beberapa kali hati mengatakan kalau belum siap untuk melepaskan. Tapi, siap-tidak siap, kita harus segera melepaskan. Mungkin dalam perjalanannya, hati ingin sekali menyerah untuk tidak lagi mengistimewakan kenangan tentangnya. Tapi, bagaimanapun beratnya, kita tidak boleh menyerah, lalu berhenti begitu saja. 

Melepaskannya adalah sebuah keharusan. Keharusan memahami dan memaafkan keputusannya untuk pergi. Keharusan untuk melupakan perasaan kita untuknya, sekaligus melupakan harapan-harapan indah bersamanya. Keharusan untuk berhenti mengistimewakan kenangan-kenangan tentangnya. Keharusan untuk belajar bahagia ketika melihat dia berbahagia dengan pilihan hatinya nanti. Keharusan untuk menciptakan bahagia, meskipun tanpa dia.

Melepaskan, memang jauh lebih berat dari menumbuhkan cinta. Kenapa? Karena melepaskan cinta mengajarkan hati tentang pentingnya memahami, memaafkan, melupakan, dan menciptakan bahagia tanpa kehadirannya sebagai pilihan hati lagi. 

\^o^/

2 comments:

  1. Pasrahkan pada yang maha kuasa, karena atas kehendaknya kita hidup. #haseeek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau jodoh ngga kan ke mana-mana...
      Untuk perasaan kita yang mungkin harus up and down, memang hanya perlu kita pasrahkan pada Yang Maha Pembolak-Balik Hati....

      Delete