credit pict: www.threelittlekittens.com
Hari ini, setiap hati pasti memiliki kisahnya masing-masing. Ada satu hati yang sudah memulai kisah baru dengan pilihan hatinya. Tapi di tempat lain, ada satu hati yang harus mengakhiri kisah cintanya dengan luka, sad ending. Lalu, ada pula kisah yang mungkin saling berhubungan satu sama lain, menjadi alasan terjadinya kisah hati yang lain.
Hari ini, di satu
tempat ada satu hati yang mulai menciptakan bahagianya bersama orang-orang di
sekitarnya, orang-orang yang disayanginya, atau mungkin pilihan hatinya. Entah
bahagia karena alasan-alasan sederhana, ataupun karena satu alasan yang luar
biasa.
Tapi hari ini juga,
di tempat lain, mungkin tempat yang sangat jauh, atau justru tempat yang sangat
dekat. Ada satu lagi hati yang terluka karena harus merelakan seseorang yang
dulu pernah (bahkan sampai sekarang pun masih dicintainya) memilih bahagia
dengan orang lain.
Meskipun selama
ini sudah berusaha membuat jarak lebih jauh dengan dia, memahami pilihannya
untuk pergi, melupakan dan melepaskan dia bersama orang lain yang menjadi
pilihan hatinya sekaligus pilihan orang tuanya. Ternyata, melepaskan dia
sekaligus rasa cinta untuknya, jauh lebih sulit dari menumbuhkannya.
Menumbuhkkan
cinta, terkadang terjadi tanpa perlu kita minta. Cinta tumbuh begitu saja,
dengan caranya sendiri, dengan alasannya sendiri. Tumbuhnya cinta selalu
menghadirkan bahagia, yang akan terus bertambah setiap harinya, bersama satu
persatu kenangan yang mulai tercipta. Mengingat kenangan tentang dia, memang
menghadirkan rindu. Tapi, rindu yang membawa bahagia. Rindu yang membuat
secepatnya ingin bertemu dia. Rindu yang menumbuhkan harapan-harapan baru
ketika bertemu lagi dengannya nanti.
Walaupun terlihat
sederhana dan selalu membawa bahagia, menumbuhkan cinta tetap menjadi salah
satu ‘tugas’ hati yang berat. Kenapa? Karena ketika memilih untuk menumbuhkan
cinta, hati juga harus belajar untuk dewasa dalam menyikapi rasa cinta itu.
Jangan sampai hanya karena satu rasa cinta untuknya yang menurut kita sangat
spesial itu, kita melupakan kasih sayang yang tulus dari keluarga dan sahabat
kita sendiri. Jangan sampai kita lupa untuk bahagia bersama mereka, lupa untuk
membahagiakan mereka.
Meskipun menumbuhkan
cinta tetap menjadi tugas hati yang berat, tapi hati tidak pernah mengeluh.
Hati tidak pernah mengeluh menjalani setiap lika-likunya. Hati selalu
memberikan tempat terbaiknya untuk menyimpan kenangan tentang dia dan kenangan
bersama dia. Mungkin, hati selalu bersedia memberikan maaf untuknya.
Lalu, bagaimana
dengan melepaskan cinta?
Berbeda dari
menumbuhkan cinta, melepaskan cinta adalah sebuah keharusan. Entah bagaimanapun
caranya, tapi cara yang baik dan indah tetap harus, entah apapun alasannya,
melepaskan cinta untuk dia yang hatinya bukan untuk kita, untuk dia yang sudah
memilih orang lain sebagai pilihan hatinya, melepaskan cinta itu harus.
Ketika menumbuhkan
cinta selalu menghadirkan bahagia, pada awal kisahnya, melepaskan cinta selalu
menghadirkan luka dan kesedihan. Mengingat kenangan tentangnya, selalu
menghadirkan rindu yang sangat sulit menemukan obatnya.
Dalam kisah ini,
melepaskan cinta juga berarti berhenti mengistimewakan kenangan-kenangan
bersama dia. Biarkan kenangan bersamanya menjadi jejak-jejak kehidupan, bukan
menjadi tujuan kehidupan.
Sejak dulu,
sekarang, dan sampai nanti, melepaskan cinta selalu menjadi tugas hati yang
jauh lebih berat dari menumbuhkan cinta. Mungkin, beberapa kali hati mengatakan
kalau belum siap untuk melepaskan. Tapi, siap-tidak siap, kita harus segera
melepaskan. Mungkin dalam perjalanannya, hati ingin sekali menyerah untuk tidak
lagi mengistimewakan kenangan tentangnya. Tapi, bagaimanapun beratnya, kita
tidak boleh menyerah, lalu berhenti begitu saja.
Melepaskannya
adalah sebuah keharusan. Keharusan memahami dan memaafkan keputusannya untuk
pergi. Keharusan untuk melupakan perasaan kita untuknya, sekaligus melupakan
harapan-harapan indah bersamanya. Keharusan untuk berhenti mengistimewakan
kenangan-kenangan tentangnya. Keharusan untuk belajar bahagia ketika melihat
dia berbahagia dengan pilihan hatinya nanti. Keharusan untuk menciptakan
bahagia, meskipun tanpa dia.
Melepaskan, memang
jauh lebih berat dari menumbuhkan cinta. Kenapa? Karena melepaskan cinta mengajarkan
hati tentang pentingnya memahami, memaafkan, melupakan, dan menciptakan bahagia
tanpa kehadirannya sebagai pilihan hati lagi.
\^o^/
Pasrahkan pada yang maha kuasa, karena atas kehendaknya kita hidup. #haseeek
ReplyDeleteKalau jodoh ngga kan ke mana-mana...
DeleteUntuk perasaan kita yang mungkin harus up and down, memang hanya perlu kita pasrahkan pada Yang Maha Pembolak-Balik Hati....