Friday, December 22, 2017

Bahagia Sederhana Seorang Ibu


Sebelum melow-melow, mau cerita sebentar ya! Jadi, beberapa hari ini ada iklan dari salah satu brand kecap di Indonesia, edisi spesial Hari Ibu. Nah, pas pertama kali iklan itu muncul, baru nonton tuh, sama ibu di rumah. Tiba-tiba ibuk nanyain, “Dek, besok hari ibu mau ngasih kado apa?” Kekekekeke.... Terus spontan jawab kan, “Besok kadonya kecap Bu, kecap dari perasan pertama.” Hehehehehe, kebiasaan dari kecil dulu bercanda sama ibu. Sampai-sampai karena keseringan bercanda, susah banget kalau mau ngobrol serius. 

Jadi, hari ini siapa yang sudah memeluk ibu, lalu mengucapkan “Aku sayang ibu” ? Ada yang masih berat kah melakukan hal sederhana tapi sweet itu? Pasti ada, kekekeke.... Ada yang masih merasa malu, gengsi, atau menganggap diri sudah dewasa, lalu mulailah menolak bermanja-manja lagi dengan ibu. Padahal, hati kecil sudah sangat merindukan pelukan ibu, merindukan bermanja-manja dengan ibu. 

Kita yang mulai merasa dewasa tidak mau lagi merepotkan ibu. Sudah saatnya kita yang harus memanjakan ibu, itulah pemikiran kita yang mulai dewasa. Pemikiran yang mungkin paling benar dari sudut pandang seorang anak yang mulai dewasa. Seorag anak yang sudah mengenal tanggung jawab. Memanjakan ibu dengan apa? Apakah kita sudah memanjakan mereka dengan kasih sayang? Apakah kita sudah mendoakan mereka setiap hari? Atau kita baru memanjakan mereka dengan prestasi belajar dan kerja? Sampai terkadang, kita lupa memeluk mereka, lupa menanyakan kabar mereka, lupa mendoakan mereka. Sudahkah kita memberikan bahagia untuk mereka?

Setiap ibu pasti sangat bahagia saat melihat anak-anaknya sukses dan berhasil. Tapi, di sisi lain, mereka juga banyak kehilangan. Kehilangan waktu bersama anak-anak mereka seperti dulu. Kehilangan waktu untuk mencurahkan kasih sayang mereka. Namun, mereka tidak pernah egois. Mereka memberikan sayap untuk anak-anaknya agar bisa terbang bebas mengejar mimpi. Saat kita mulai lelah dengan dunia yang kita anggap sebagai dunia yang baru, dunia yang penuh tantangan, ibu selalu menjadi rumah yang nyaman, tempat pulang yang paling kita rindukan.

Ibu tidak pernah meminta seluruh waktu anak-anak mereka. Ibu tahu pasti, anak-anaknya semakin memiliki banyak tanggung jawab. Ibu hanya meminta sedikit waktu kita. Untuk yang menjalani LDR dengan ibu, sudahkah hari ini menanyakan kabar mereka via telepon, chat, videocall, atau via apapun itu? Sudahkan menyampaikan rasa rindu kita untuk mereka hari ini? Sudahkan menyampaikan rasa sayang untuk mereka hari ini? Kalaupun kita belum bisa memeluk mereka setiap hari, peluklah mereka dari jauh dengan doa-doa kita. 

Teman, bahagia seorang ibu itu sederhana, melihat anak-anaknya tersenyum bahagia dan ketika anak-anaknya selalu memiliki waktu untuk mereka. Walaupun ibu sudah memberikan seluruh waktunya untuk kita, mereka hanya meminta sedikit saja waktu kita. Terkadang, untuk mereka yang sudah dewasa, waktu menjadi hal yang mahal dan langka. 

\^o^/

No comments:

Post a Comment