Pada
suatu hari yang cerah, matahari tampak ramah menyapa bumi. Kamu pun tak mau kalah
ramahnya menyapa sahabatmu yang sedang duduk termenung.
Kamu : “Pagiiiii...!” (sambil tersenyum ramah, kedua
matapun berkerjap-kerjap indah)
Dia : “Hmmmm.” (hanya melirik, menghela nafas
cukup panjang, sangat tidak ramah)
Kamu : “Diiih, kamu kenapa?”
Dia : “....” (hanya menggelengkan kepala dan
diam)
Kamu : “Kamu sedih?”
Dia : “Engga.”
Kamu : “Marah?”
Dia : “Engga.”
Kamu : “Kesel?”
Dia : “Engga.”
Kamu : “Sebel?”
Dia : “Engga.”
Kamu : “Sakit?”
Dia : “Engga.”
Kamu : “Terus, kamu kenapaaaaa?” (mulai tak sabar)
Dia : “Cuma kangen.”
Kamu : “Oh....”
Dan,
rasa kangen atau rindu pun dengan mudahnya merubah hari kita. Dari cerah
menjadi mendung, dari ceria menjadi merana, dari berwarna menjadi kelabu, dari bahagia
menjadi luka (lebay sedikit kali ini boleh lah ya... kkkk... \^o^/).
Oke,
selanjutnya pakai kata ‘kangen’ apa ‘rindu’ enaknya? Heeeem.... Rindu dulu ya,
soalnya rindu jatuhnya lebih syahdu. Kalau dihitung-hitung, sudah tiga kali
posting soal rindu (kkkkkkk...). Jadi, kenapa judul kali ini ‘Rindu Ketiga’?
Jawabannya sederhana syekaliiih yak.... Kkkkkk.... Maafkan hati yang belum bisa
berhenti merindu inih... T_T
Belum
bisa berhenti merindu, apakah itu salah? Sebenarnya ngga ada yang salah. Rasa
rindu datang bersama rasa cinta yang mulai tumbuh, bertahan, bahkan sampai rasa
itu mulai pergi. Selama rasa cinta itu masih ada, rasa rindu akan terus menetap
di hati.
Kita
tidak bisa mengingkari rasa cinta maupun rasa rindu, karena itu sama artinya dengan
mengingkari hati. Biarkanlah rindu itu tumbuh. Sampai suatu saat nanti, biarkanlah
rasa rindu itu memilih apakah akan semakin tumbuh atau semakin memudar. Rindu
itu juga menyimpan bahagianya sendiri. Namun, terkadang hanya hati yang bisa
memahaminya.
Lalu,
kapan kita bisa berhenti merindu? Apakah rasa rindu akan ikut pergi bersama
rasa cinta yang mulai pergi? Mungkin, rasa rindu akan lebih lama menetap di
hati.
Lalu,
bagaimana kalau kita ingin berhenti untuk merindu? Saat kita gagal menemukan
bahagia dalam rindu, mungkin kita memang harus memilih untuk melepaskan rindu, meskipun
sama artinya dengan melepaskan cinta. Caranya? Apa dong caranya?
Wkwkwkwkwkwk....
\^o^/
No comments:
Post a Comment