Wednesday, December 27, 2017

Lelahnya Menjadi Dewasa


Tiktok... tiktok... tiktok... tiktok.... Waktu terus berputar, kehidupan terus berjalan. Kita yang dulu masih kecil, imut-imut, unyu-unyu, terus tumbuh, dan kini mulai menghadapi dunia baru, dunianya orang dewasa. Dunia yang jauh berbeda dari manisnya dunia anak-anak dan indahnya dunia remaja. Kita tentu tidak bisa memilih untuk terus hidup di dunia anak-anak ataupun dunia remaja. Kita juga tidak bisa menawar untuk meminta agar dunia anak-anak ataupun dunia remaja kita menjadi lebih lama waktunya. 

Ada yang bilang, kalau menua itu pasti, sedangkan menjadi dewasa adalah pilihan. Entah hanya menjadi semakin tua, ataupun berhasil menjadi dewasa, kita memang mau tidak mau berada di dunianya orang dewasa. Walaupun menjadi dewasa itu pilihan, tapi untuk memilih dan menjalaninya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semudah mengatakan “Aku sekarang mau berubah, menjadi lebih dewasa.” Menjadi dewasa itu, bukan hanya tentang penampilan yang menjadi lebih dewasa, tapi tentang pola pikir dan pengaturan emosi ketika bertemu masalah, baik itu masalah kecil, maupun besar.

Menyelesaikan masalah orang dewasa lagi-lagi tidak semudah mengerjakan soal Matematika atau Fisika yang ada rumus pastinya. Masalah orang dewasa itu masalah tentang kehidupan, bukan hanya kehidupan kita, tapi kehidupan orang-orang di sekitar kita. Ada tanggung jawab besar di dalamnya. Mungkin karena masalah-masalah kehidupan itu, suatu saat nanti kita akan berada pada satu titik di mana kita benar-benar merasa lelah. Ingin sekali kita beristirahat sebentar, menjauh dari masalah-masalah itu, ingin sendiri dulu. 

Dulu, memang kita bisa menghindar begitu saja dari masalah, dan bisa dimaafkan. Kalau kita hanya diam pun, mungkin masalah itu bisa terselesaikan sendiri. Tapi ketika dewasa, kita tidak bisa menghindari masalah. Semakin menghindar, justru masalah itu akan semakin besar dan rumit. Diam juga bukan lagi menjadi penyelesaian masalah. 

Saat kita berada pada titik lelah itu, tak apa kalau kita ingin beristirahat sejenak. Hati dan pikiran kita bukanlah mesin yang bisa kita paksa untuk terus bergerak maju. Kadang, kita perlu berhenti. Bukan berhenti untuk selamanya, tapi berhenti sejenak untuk menata hati, mempersiapkan kembali diri untuk maju kembali. Nikmatilah waktu istirahat yang sebentar itu dengan bertemu dengan orang-orang yang kita sayang, mereka yang selalu membuat kita nyaman dan aman. Bersama mereka, kita akan menemukan bahagia di tengah hiruk pikuknya dunia kita yang baru. Jangan beristirahat hanya untuk menunda masalah atau sibuk melemahkan diri. Tapi, beristirahatlah untuk menguatkan diri. Beristirahatlah untuk belajar bersyukur dan berbahagia dengan dunia kita yang baru, dunia yang akan jauh-jauh lebih lama dari dunia kita semasa kecil dulu.
Satu lagi, maafkan tulisan yang bersumber dari hati yang lelah ini. Semoga, tidak semakin menambah lelah teman-teman. Kekekekeke.... Pokoknya, jangan pernah lupa untuk bahagia ya....

\^o^/

No comments:

Post a Comment