Tiktok...
tiktok... tiktok... tiktok.... Waktu terus berputar, kehidupan terus berjalan. Kita
yang dulu masih kecil, imut-imut, unyu-unyu, terus tumbuh, dan kini mulai
menghadapi dunia baru, dunianya orang dewasa. Dunia yang jauh berbeda dari manisnya
dunia anak-anak dan indahnya dunia remaja. Kita tentu tidak bisa memilih untuk
terus hidup di dunia anak-anak ataupun dunia remaja. Kita juga tidak bisa menawar
untuk meminta agar dunia anak-anak ataupun dunia remaja kita menjadi lebih lama
waktunya.
Ada yang bilang,
kalau menua itu pasti, sedangkan menjadi dewasa adalah pilihan. Entah hanya
menjadi semakin tua, ataupun berhasil menjadi dewasa, kita memang mau tidak mau
berada di dunianya orang dewasa. Walaupun menjadi dewasa itu pilihan, tapi
untuk memilih dan menjalaninya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak
semudah mengatakan “Aku sekarang mau berubah, menjadi lebih dewasa.” Menjadi
dewasa itu, bukan hanya tentang penampilan yang menjadi lebih dewasa, tapi
tentang pola pikir dan pengaturan emosi ketika bertemu masalah, baik itu
masalah kecil, maupun besar.
Menyelesaikan
masalah orang dewasa lagi-lagi tidak semudah mengerjakan soal Matematika atau
Fisika yang ada rumus pastinya. Masalah orang dewasa itu masalah tentang
kehidupan, bukan hanya kehidupan kita, tapi kehidupan orang-orang di sekitar
kita. Ada tanggung jawab besar di dalamnya. Mungkin karena masalah-masalah
kehidupan itu, suatu saat nanti kita akan berada pada satu titik di mana kita
benar-benar merasa lelah. Ingin sekali kita beristirahat sebentar, menjauh dari
masalah-masalah itu, ingin sendiri dulu.
Dulu, memang kita
bisa menghindar begitu saja dari masalah, dan bisa dimaafkan. Kalau kita hanya
diam pun, mungkin masalah itu bisa terselesaikan sendiri. Tapi ketika dewasa,
kita tidak bisa menghindari masalah. Semakin menghindar, justru masalah itu
akan semakin besar dan rumit. Diam juga bukan lagi menjadi penyelesaian
masalah.
Saat kita berada
pada titik lelah itu, tak apa kalau kita ingin beristirahat sejenak. Hati dan
pikiran kita bukanlah mesin yang bisa kita paksa untuk terus bergerak maju.
Kadang, kita perlu berhenti. Bukan berhenti untuk selamanya, tapi berhenti
sejenak untuk menata hati, mempersiapkan kembali diri untuk maju kembali.
Nikmatilah waktu istirahat yang sebentar itu dengan bertemu dengan orang-orang
yang kita sayang, mereka yang selalu membuat kita nyaman dan aman. Bersama
mereka, kita akan menemukan bahagia di tengah hiruk pikuknya dunia kita yang
baru. Jangan beristirahat hanya untuk menunda masalah atau sibuk melemahkan
diri. Tapi, beristirahatlah untuk menguatkan diri. Beristirahatlah untuk
belajar bersyukur dan berbahagia dengan dunia kita yang baru, dunia yang akan
jauh-jauh lebih lama dari dunia kita semasa kecil dulu.
Satu lagi, maafkan tulisan yang bersumber dari hati yang lelah ini. Semoga, tidak semakin menambah lelah teman-teman. Kekekekeke.... Pokoknya, jangan
pernah lupa untuk bahagia ya....
\^o^/
No comments:
Post a Comment