Kuingin mengusir sepi...
Menepi sendiri...
Untuk menata hati...
Kemarin topiknya
tentang pilihan, hari ini topiknya tentang sepi. Engga ada indah-indahnya yak....
Kemarin bingung, sekarang kesepian. Maafkan saya yang di sini.... Karena
suasana hati sedang begini, jadi seperti ini.
Iya, mari kita
mulai. Mulai dari mana? Ada yang merasa sepi karena memang sendiri. Ada juga
yang merasa sepi, meskipun ada di tengah keramaian (ayuuuh nyanyi Tiba-tiba
Cintanya Maudy Ayunda \^o^/).
Ada banyak hal
yang membuat kita merasa kesepian, merasa sendiri, ada ruang yang kosong di
hati. Ini dari sudut pandang dan pengalaman sendiri tapi ya. Karena setiap
orang pasti punya alasan sepinya sendiri, yang mungkin bisa jauh-jauh berbeda
antara satu dengan yang lain. Kembali ke rasa nyaman. Rasa nyaman yang belum
bisa dirasakan, terkadang membuat beberapa orang merasa sepi. Tempat yang
nyaman, orang-orang yang benar-benar bisa membuat nyaman, pasti bisa mengusir
sepi. Bahkan, satu saja orang yang bisa membuat nyaman ada di tempat yang itu
entah sepi ataupun ramai, tempat itu pasti bisa berubah menjadi tempat yang
nyaman.
Sepi itu memang tidak
harus karena sendiri. Bahkan, saat ada banyak orang di sekeliling, ada beberapa
orang yang justru sering merasa sepi, sendiri, terasing. Merasa ingin segera
pergi, menjauh dari keramaian. Kenapa, justru di tempat yang ramai, mereka yang
unik ini, justru merasa sepi? Tidak di semua tempat yang ramai, mereka merasa
sepi. Yang penting tempat itu nyaman, pasti mereka akan lama singgah. Tapi,
biasanya tempat yang paling nyaman untuk mereka itu adalah rumah. Rumah, tempat
mereka ingin segera pulang.
Jadi, rasa nyaman
bisa mengusir sepi. Begituuuu.... \^o^/
Di awal ada tiga
baris, yang entah namanya syair atau puisi itu (hasil dari merenung semalaman
lo ya.... nuli puisi itu susaaaah, yakiiiin), kenapa mengusir sepi, justru
menyapa sepi? Karena terkadang, untuk mengusir rasa sepinya, seseorang itu
harus menyapa, harus bertemu sepi yang lain, yang justru lebih mendalam.
Misalnya, saat
kita punya masalah dengan seseorang yang kita sayang, untuk beberapa saat kita
tidak bisa bertatap muka dengannya, menyapanya, bahkan mendengar suaranya. Saat
itu, di manapun kita berada, mungkin kita akan merasa ada yang berbeda, ada
yang hilang. Kita mulai merasakan rindu, mulai merasakan kesepian. Saat itu,
mungkin kita memilih menepi sejenak. Menyendiri menjadi salah satu obat paling
ampuh, meskipun kita harus bertemu rasa sepi yang lain. Atau kalau kita tidak
memilih menyendiri, kita bisa memilih untuk bergabung dengan sahabat-sahabat
kita yang lain. Ada yang jalan-jalan, makan-makan, atau sekadar ngobrol.
Mungkin semua itu bisa mengurangi beban dan mengusir sepi kita untuk sesaat.
Tapi, saat kita mencoba tersenyum bersama mereka, tanpa kita tahu kita masih
merasa sepi. Sepi dalam bentuk yang lain.
Tapi, jangan
pernah takut menyapa sepi. Dari sana, mungkin kita bisa belajar untuk
bersyukur, belajar untuk memaafkan, belajar untuk semakin kuat. Dan belajar
untuk menata hati, menyambut lembaran-lembaran baru dalam kehidupan kita nanti.
Teruntuk kamu yang pernah menjadi pengusir
sepiku,
Kini aku harus banyak belajar menyapa sepi,
Aku tidak bisa menahanmu di sini,
Aku tidak bisa memaksamu untuk selalu
menjadi pengusir sepiku,
Kamu yang dulu selalu membuatku merasa
nyaman,
Kini aku harus belajar untuk bertahan di
tengah sepi ini,
Terima kasih sudah pernah singgah di hati,
Walau hanya sebentar.
\^o^/
No comments:
Post a Comment