Monday, December 18, 2017

Haruskah Kita Berhenti Merindu?


Ketika rasa yang bernama cinta mulai tumbuh, rindu membawa bahagianya sendiri. Ketika kita belum bisa atau bahkan tidak bisa menemukan bahagia dalam rindu, haruskah kita berhenti untuk merindu? Jawabannya adalah ‘ya’. Ya, sudah saatnya kita belajar untuk berhenti merindu. 

Cinta dan rindu, keduanya datang mengetuk hati yang terpilih. Cinta datang dan pergi dengan caranya sendiri, seperti halnya rindu. Kita tidak bisa menolak datangnya cinta, begitupun datangnya rindu. Namun sayangnya, terkadang mereka datang tidak tepat waktu. Bahkan, terkadang juga tidak tepat ‘tujuannya’. Terkadang seseorang itu menyimpan rasa cinta dan rindu untuk seseorang yang salah. Bisa jadi, seseorang itu tidak memiliki rasa yang sama dengan kita. Atau mungkin, seseorang itu sudah memiliki orang lain di hatinya. Haruskan kita bertahan untuk merindukan seseorang yang hatinya selama ini bukan untuk kita? Apakah baik kalau kita merindukan seseorang yang tak berhak untuk kau rindukan. Apakah kita masih bisa menemukan bahagia kita di sini? 

Sebenarnya rasa rindu itu tidak pernah salah, hanya alamat rindunya yang salah kan? 

Ketika kita tidak bisa menemukan bahagia dalam rindu, sama artinya kita tidak bisa menemukan bahagia dalam cinta. Sudah saatnya kita belajar untuk melepas rindu. Jangan bertahan terlalu lama. Biarkanlah seseorang yang menjadi tempat pelabuhan hati kita itu bahagia dengan pilihannya. Dan sudah saatnya kita juga menemukan bahagia kita sendiri, bersama seseorang yang juga memiliki rasa cinta dan rindu untuk kita. Kalau sekarang belum ada? Kalau belum ada, berarti sekarang waktunya kita menunggu, suatu saat nanti seseorang yang ‘didefinisikan’ sebagai jodoh itu pasti datang, pada waktu, tempat, dan kesempatan yang paling baik. Susah memang, tapi ini cara bahagia yang kemungkinan besar tidak akan melukai banyak hati.... \^o^/

Lalu, bagaimana kita bisa berhenti merindu?

Rasa rindu itu tumbuh bersama cinta, tumbuh bersama kenangan-kenangan. Kalau kita ingin berhenti merindu, berhentilah jatuh cinta, berhentilah mengistimewakan kenangan-kenangan indah bersama dia yang kamu rindukan. Kalau caranya seperti ini, kejamnya dirimu pada hatimu sendiri. Ckckckckckckck.... Tapi memang seperti itu prosesnya. Kejam, memang kejam. Katanya mau berhenti merindu? Rasa cinta dan kenangan itu, cikal bakalnya rindu. Kehilangan rindu, berarti kehilangan cinta dan makna kenangan-kenangan bersama dia.

Adakah cara yang lebih manusiawi dan tidak menyiksa hati? Cara berhenti merindu yang lebih ramah pada hati? Kekekekekekeke.... Ayooo, coba dicari.... \^o^/

Menikmati rindu memang lebih indah, daripada memaksa hati untuk berhenti merindu kan? Sama seperti jatuh cinta yang lebih indah dari patah hati, dan stay on yang lebih mudah dari move on. Mungkin awalnya, proses berhenti merindu itu memang berat dan terkesan kejam pada si hati yang baru mengenal cinta dan memupuk rindu. Tapi, itulah caranya kita menemukan bahagia kita yang lain, menjaga hati kita tanpa harus melukai hati orang lain. Apakah ini yang namanya pengorbanan cinta? Mungkin ya, mungkin tidak. Hehehehehehe....

\^o^/

No comments:

Post a Comment