Ketika sebuah
perjalanan, terkhusus untuk perjalanan cinta, harus berakhir dengan sad ending, sampailah kita pada titik
yang akan mengenalkan kita pada rasa kehilangan. Dari rasa kehilangan seseorang
yang sangat berarti, kehilangan seseorang yang selalu membuat nyaman,
kehilangan seseorang yang selalu bisa membuat kita tersenyum bahagia dengan
caranya sendiri, kehilangan seseorang yang menjadi penyemangat kita untuk
menjalani hari. Sayangnya, bukan hanya rasa kehilangan seseorang itu. Akan ada
rasa kehilangan lain yang akan kita rasakan. Mungkin kita akan kehilangan
senyuman dan kebahagiaan, untuk waktu yang entah itu sebentar ataupun lama.
Semakin dalam perasaan yang terlibat dalam perjalanan itu, semakin dalam pula
rasa kehilangan itu.
Sampai berapa lama
kita akan merasakan rasa kehilangan yang tidak ada indah-indahnya itu? Sampai
hati kita benar-benar siap untuk melepaskan. Melepaskan dia, kenangan tentang
dia, dan semua rasa yang pernah ada dan tumbuh di sana.
Untuk sampai pada
titik melepaskan, kita perlu belajar untuk melupakan rasa untuk dia, melupakan
dengan cara yang indah. Kenapa melupakan dengan cara yang indah? Karena kita bertemu
dan mengenalnya dengan cara yang indah. Takdir telah mempertemukan kita dengan
dia melalui cara yang indah, mungkin awalnya hanya sebagai teman, sebagai dua
orang asing, atau mungkin justru sebagai dua orang yang saling membenci (hati-hati
ya, jangan kelewat benci, nanti bisa jadi suka... kekekeke).
Seperti apa
melupakan dengan cara yang indah itu? Cara pertama adalah jangan membenci dia
dan pilihannya untuk memilih pergi. Dia adalah seseorang yang pernah menempati
posisi spesial di hati kita. Dia adalah seseorang yang pernah membuat banyak kenangan
indah di kehidupan kita. Dia adalah seseorang yang membuat kita merasa menjadi seseorang yang spesial. Dia adalah seseorang yang kita sayang. Untuk pilihannya
pergi, pasti ada banyak pertimbangan kenapa dia harus memilih untuk itu. Yang
pasti keputusan itu untuk kebaikan bersama. Mungkin, dia juga sangat berat
untuk mengambil pilihan itu. Kita tidak pernah tahu hati seseorang. Jadi,
jangan membenci dia dan pilihannya untuk pergi. Kehadiran dan kepergiannya dalam kehidupan kita pasti karena suatu alasan. Setelah perjalanan itu
berakhir, jadikanlah dia pengalaman, kenangan indah, dan teman.
Cara kedua, jangan
memaksa hati untuk secepatnya melupakan perasaan untuk dia. Belajarlah
melupakan dia pelan-pelan. Belajarlah untuk bisa bahagia meskipun tanpa dia. Belajarlah
untuk tersenyum tanpa dia di dekat kita. Belajarlah untuk melewati hari-hari
tanpa kehadirannya sebagai orang spesial di hati, tapi sebagai teman. Memang
akan sangat sulit. Tapi, begitulah prosesnya. Satu hal yang perlu kita ingat
adalah, setiap hari, meskipun tanpa dia, akan ada banyak alasan untuk bahagia
dan tersenyum. Karena kita tidak pernah sendiri.
Cara ketiga,
lakukanlah hal-hal yang membuat kita merasa bahagia, berharga, dan bertemu
lebih banyak orang. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, mungkin dengan
menulis, jalan-jalan, mendengarkan musik, bernyanyi, menari (\^o^/), atau
apapun itu yang penting kita bisa bahagia dan menghargai kehidupan yang sudah
Alloh SWT anugerahkan. Kenapa bertemu lebih banyak orang bisa menjadi salah
satu cara melupakan dengan cara yang indah, karena mereka akan memberikan
banyak pengalaman dan perasaan yang baru, yang jauh lebih indah. Siapa tahu
juga, di antara orang-orang yang baru ataupun sudah kita kenal baik itu, akan ada
yang menempati tempat spesial di hati kita, tidak harus sekarang. Mungkin suatu
saat nanti. Siapa yang pernah tahu tentang jodoh.
\^o^/
Assalamualaikum
ReplyDeleteSeperti lagu Kotak, pelan-pelan saja.
ReplyDelete