Tuesday, January 30, 2018

Kisah Awan Abu-Abu



Awan abu-abu, awan mendung, awan pembawa titik-titik hujan... tapi tak harus selalu menjadi awan pembawa kesedihan.

Kenapa judulnya ‘Kisah Awan Abu-Abu’? Karena hari ini, dari matahari terbit sampai matahari terbenam, birunya langit harus bersembunyi di balik awan abu-abu. Baru mendung ceritanya, sekarang juga hujan sudah turun. Kekekekekeke.... Bercanda dulu sebentar ya... Tapi sekarang di sini, di bumi Indonesia bagian tempat kedua kaki ini berpijak hujan sedang turun, beberapa detik yang lalu sudah menjadi gerimis.... \^o^/

Iyaph... mari kita mulai tentang ‘Kisah Awan Abu-Abu’ ini....

Awan abu-abu, si awan mendung, awan yang sering datang dan pergi saat cuaca sedang buruk. Ada yang masih ingat bagaimana proses terbentuknya awan mendung, sampai akhirnya menjadi titik-titik air hujan? Butuh proses yang tidak sebentar, butuh proses yang panjang, butuh proses perjuangan dari ‘air’. Air dari tanah, dari tumbuhan, dari sungai, dari laut menguap, naik ke langit menjadi awan-awan mendung. Dan setelah gerimis dan hujan datang, akan kembali lagi menjadi air, turun kembali ke bumi. Jadi, terbentuknya awan abu-abu ini melalui proses panjang dan butuh perjuangan. 

Di beberapa tempat, datangnya awan abu-abu ini mungkin akan mendapat penolakan. Tapi, walaupun ditolak, si awan ini tetep kekeuh datang, menyapa melalui rintik-rintik hujan. Sampai-sampai harus ada pawang hujan (sampai sekarang belum pernah bertemu pawang hujan, baru mendengar kisah mereka). Kenapa kedatangan si awan abu-abu ini ditolak? Mungkin karena di tempat itu sedang ada acara yang penting. Datangnya awan mendung bersama hujan pasti akan mengubah banyak rencana. Atau mungkin, di tempat itu sudah terlalu sering bertemu awan abu-abu, terlalu sering disapa hujan. Sampai-sampai air bukan lagi menjadi sahabat. Di sini, awan mendung bersama hujan membawa perubahan pada sebagian kehidupan. Di tempat ini, meskipun kedatangannya mendapat penolakan, si awan abu-abu tetap datang, kadang datang sendiri tanpa hujan, tapi lebih banyak datang bersama hujan, hingga merubah rencana manusia, merubah sebagian kehidupan di tempat itu (Karena manusia hanya bisa berencana, Alloh SWT yang menentukan....).

Namun, di tempat lain justru kedatangan si awan abu-abu ini sangat diharapkan. Mereka yang ada di sana sangat merindukan hujan. Merindukan tanah yang basah. Merindukan tumbuh-tumbuhan hijau yang tumbuh. Merindukan bunga-bunga yang bermekaran. Di tempat ini, meskipun kedatangannya sangat dirindukan, si awan abu-abu seperti sedang jual mahal untuk datang. Si awan abu-abu ingin dinanti, ditunggu, dirindu, benar-benar dibutuhkan. Si awan abu-abu yang tak kunjung datang ini juga membawa banyak perubahan kehidupan. Membawa manusia, tumbuhan, binatang, dan lingkungan di sana untuk lebih bersabar dan berjuang.

Dalam banyak kisah, datangnya si awan mendung juga sering kali disandingkan dengan kesedihan. Proses terbentuknya awan mendung yang pelan-pelan, seperti perjalanan setahap demi setahap dalam satu babak kehidupan manusia, yang akan membawanya pada kisah cerita sad ending. Hujan yang mulai jatuh di bumi, ibarat air mata yang mulai jatuh di pipi. Selain sering disandingkan dengan kesedihan, rintik-rintik air hujan juga menjadi cara menutupi kesedihan. Menutupi air mata yang jatuh. Setelah hujan reda, tinggal pilihannya untuk bersedia menanti pelangi, atau memilih pergi.

Meskipun sering disandingkan dengan kesedihan, untuk beberapa kisah, untuk beberapa hati, datangnya si awan abu-abu justru sangat dinanti. Kenapa? Kenapa ya? Pertama, karena mereka memang menyukai hujan yang datang bersama mendung. Kedua, hujan membawa kembali kenangan-kenangan indah bersama orang tersayang. Ketiga, mungkin mereka sedang menunggu datangnya pelangi. 

Begitulah, kisah si awan abu-abu, si awan mendung. Proses terbentuknya sudah memerlukan proses panjang yang butuh perjuangan. Di suatu tempat, kedatangannya sangat diharapkan, sangat dinanti. Namun di tempat lain, kedatangannya justru mendapat penolakan. Pada beberapa hati, awan abu-abu yang membawa hujan sangat dekat dengan rasa dan pengalaman tentang kesedihan. Untuk hati yang lain, datangnya awan abu-abu bersama hujan membawa cerita tersendiri yang penuh arti, kedatangannya sangat dinanti.

\^o^/

No comments:

Post a Comment