Awan abu-abu, awan
mendung, awan pembawa titik-titik hujan... tapi tak harus selalu menjadi awan
pembawa kesedihan.
Kenapa judulnya ‘Kisah
Awan Abu-Abu’? Karena hari ini, dari matahari terbit sampai matahari terbenam,
birunya langit harus bersembunyi di balik awan abu-abu. Baru mendung ceritanya,
sekarang juga hujan sudah turun. Kekekekekeke.... Bercanda dulu sebentar ya... Tapi
sekarang di sini, di bumi Indonesia bagian tempat kedua kaki ini berpijak hujan
sedang turun, beberapa detik yang lalu sudah menjadi gerimis.... \^o^/
Iyaph... mari kita
mulai tentang ‘Kisah Awan Abu-Abu’ ini....
Awan abu-abu, si
awan mendung, awan yang sering datang dan pergi saat cuaca sedang buruk. Ada
yang masih ingat bagaimana proses terbentuknya awan mendung, sampai akhirnya
menjadi titik-titik air hujan? Butuh proses yang tidak sebentar, butuh proses
yang panjang, butuh proses perjuangan dari ‘air’. Air dari tanah, dari
tumbuhan, dari sungai, dari laut menguap, naik ke langit menjadi awan-awan
mendung. Dan setelah gerimis dan hujan datang, akan kembali lagi menjadi air,
turun kembali ke bumi. Jadi, terbentuknya awan abu-abu ini melalui proses panjang
dan butuh perjuangan.
Di beberapa
tempat, datangnya awan abu-abu ini mungkin akan mendapat penolakan. Tapi,
walaupun ditolak, si awan ini tetep kekeuh datang, menyapa melalui
rintik-rintik hujan. Sampai-sampai harus ada pawang hujan (sampai sekarang belum
pernah bertemu pawang hujan, baru mendengar kisah mereka). Kenapa kedatangan si
awan abu-abu ini ditolak? Mungkin karena di tempat itu sedang ada acara yang
penting. Datangnya awan mendung bersama hujan pasti akan mengubah banyak
rencana. Atau mungkin, di tempat itu sudah terlalu sering bertemu awan abu-abu,
terlalu sering disapa hujan. Sampai-sampai air bukan lagi menjadi sahabat. Di
sini, awan mendung bersama hujan membawa perubahan pada sebagian kehidupan. Di
tempat ini, meskipun kedatangannya mendapat penolakan, si awan abu-abu tetap
datang, kadang datang sendiri tanpa hujan, tapi lebih banyak datang bersama
hujan, hingga merubah rencana manusia, merubah sebagian kehidupan di tempat itu
(Karena manusia hanya bisa berencana, Alloh SWT yang menentukan....).
Namun, di tempat
lain justru kedatangan si awan abu-abu ini sangat diharapkan. Mereka yang ada
di sana sangat merindukan hujan. Merindukan tanah yang basah. Merindukan
tumbuh-tumbuhan hijau yang tumbuh. Merindukan bunga-bunga yang bermekaran. Di
tempat ini, meskipun kedatangannya sangat dirindukan, si awan abu-abu seperti
sedang jual mahal untuk datang. Si awan abu-abu ingin dinanti, ditunggu, dirindu,
benar-benar dibutuhkan. Si awan abu-abu yang tak kunjung datang ini juga
membawa banyak perubahan kehidupan. Membawa manusia, tumbuhan, binatang, dan
lingkungan di sana untuk lebih bersabar dan berjuang.
Dalam banyak kisah,
datangnya si awan mendung juga sering kali disandingkan dengan kesedihan.
Proses terbentuknya awan mendung yang pelan-pelan, seperti perjalanan setahap
demi setahap dalam satu babak kehidupan manusia, yang akan membawanya pada
kisah cerita sad ending. Hujan yang
mulai jatuh di bumi, ibarat air mata yang mulai jatuh di pipi. Selain sering disandingkan
dengan kesedihan, rintik-rintik air hujan juga menjadi cara menutupi kesedihan.
Menutupi air mata yang jatuh. Setelah hujan reda, tinggal pilihannya untuk
bersedia menanti pelangi, atau memilih pergi.
Meskipun sering
disandingkan dengan kesedihan, untuk beberapa kisah, untuk beberapa hati,
datangnya si awan abu-abu justru sangat dinanti. Kenapa? Kenapa ya? Pertama,
karena mereka memang menyukai hujan yang datang bersama mendung. Kedua, hujan
membawa kembali kenangan-kenangan indah bersama orang tersayang. Ketiga,
mungkin mereka sedang menunggu datangnya pelangi.
Begitulah, kisah
si awan abu-abu, si awan mendung. Proses terbentuknya sudah memerlukan proses
panjang yang butuh perjuangan. Di suatu tempat, kedatangannya sangat
diharapkan, sangat dinanti. Namun di tempat lain, kedatangannya justru mendapat
penolakan. Pada beberapa hati, awan abu-abu yang membawa hujan sangat dekat
dengan rasa dan pengalaman tentang kesedihan. Untuk hati yang lain, datangnya
awan abu-abu bersama hujan membawa cerita tersendiri yang penuh arti,
kedatangannya sangat dinanti.
\^o^/
No comments:
Post a Comment