Wednesday, January 10, 2018

Membebaskan Hati, Membahagiakan Diri



Pernah diminta untuk berpisah, padahal masih ingin bersama? Pernah diminta untuk melupakan, padahal masih sayang? Pernah diminta untuk pergi, padahal masih ingin bertahan? Pernah diminta untuk singgah sebentar, padahal sudah rindu, ingin sekali pulang?

Setiap hati memiliki pilihannya sendiri. Namun, Dalam beberapa atau mungkin banyak kesempatan, kita sering diminta untuk memilih sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi pilihan hati kita. Itulah kehidupan, seringkali tidak memberi kesempatan pada hati untuk memilih.

Meskipun terkadang kesempatan hati untuk memilih itu hilang, tetap bebaskanlah hati. Bebaskanlah ia untuk memiliki, menyimpan, mengungkapkan, ataupun melupakan rasa. Tentang kebebasan hati ini, masih ingat pelajaran di SD dulu tentang kebebasan yang bertanggung jawab? Dalam membebaskan hati untuk memiliki, menyimpan, mengungkapkan, ataupun melupakan rasa, ada tanggung jawab di dalamnya. Jangan sampai karena rasa itu, justru akan menyakiti diri sendiri ataupun orang lain.

Bebaskanlah hati untuk memiliki dan menyimpan rasa. Ada beragam rasa yang akan mampir, singgah sebentar, ataupun menetap di hati kita. Kita memiliki kebebasan untuk memiliki dan menyimpan rasa yang kalau dicampur-campur pastinya rasanya seperti permen nano-nano itu. Kita boleh jatuh cinta, bahagia, patah hati, galau, sedih, marah, kecewa, atau mungkin benci. Untuk rasa yang auranya negatif, tetap jangan terlalu lama disimpan ya! Simpanlah baik-baik rasa yang benar-benar bisa membuat kita bahagia!

Bebaskanlah hati untuk mengungkapkan rasa. Pernah mendengar kalimat ini? “Tertawalah ketika kita sedang bahagia, menangislah ketika kita sedang bersedih... (IU).” Kalau perlu, ketika ada banyak beban berat di hati, carilah tempat yang luas dan lapang. Lalu, berteriaklah sepuasnya di sana. Beban yang sangat berat itu, memang tidak akan hilang begitu saja. Tapi, setidaknya bisa sedikit mengurangi beban. Untuk mengungkapkan semua rasa yang ada, kita bisa memilih cara yang paling aman, mudah, tapi indah, yaitu dengan cara berdoa pada Alloh SWT....

Bebaskanlah hati untuk melupakan rasa.Tidak selamanya rasa yang kita miliki harus kita simpan lama-lama di hati. Mungkin, hanya cukup sebentar menghuni hati. Terkadang rasa itu harus kita lupakan, kalau bisa secepatnya. Kalaupun tidak bisa, pelan-pelan juga tidak mengapa. Yang penting, kita sudah berusaha melupakan. Rasa cinta dan rindu yang hanya sepihak, rasa sedih, kecewa, ataupun benci, harus memiliki deadline atau masa kadaluarsa. Ada banyak rasa lain yang lebih indah, yang lebih cocok menetap di hati kita.

Meskipun seringkali tidak memberikan kesempatan untuk memilih, tapi kehidupan selalu memberikan pilihan untuk bahagia. Pilihlah untuk bahagia dengan membebaskan hati untuk memiliki, menyimpan, mengungkapkan, ataupun melupakan rasa. Namun, jangan sampai lupa, ada tanggung jawab di dalamnya....

\^o^/

No comments:

Post a Comment