Keraguan lebih
sering datang secara tiba-tiba, tanpa undangan. Begitu saja menghuni hati dan
pikiran. Datang dengan beragam alasan, mulai dari alasan sederhana sampai luar
biasa. Kadang, alasan yang datang itu juga susah kita pahami.
Keraguan paling sering
terjadi saat kita akan memulai sesuatu, sesuatu yang kecil ataupun yang besar. Misalnya,
saat akan memulai percakapan dengan teman yang benar-benar baru pertama kali
kita temui, saat akan menyapa atau memberikan senyuman pada seseorang yang
diam-diam menjadi seseorang yang spesial di hati, saat akan meminta maaf karena
kita merasa bersalah pada sahabat, mungkin juga saat kita akan menulis sesuatu,
bisa cerpen, artikel, makalah, dan tugas akhir. Keraguan membuat kita harus
berpikir berulang-ulang kali tentang kapan kita harus memulai atau apakah kita
benar-benar harus memulai. Atau apakah kita bisa menjalaninya setelah kita
memulainya.
Selain saat akan
memulai sesuatu, keraguan juga seringkali datang ketika kita harus memilih. Lagi-lagi
tentang pilihan. Terkadang, keraguan membuat kita memiliki lebih banyak
pertimbangan. Jadi, memang susah rasanya memilih di tengah keraguan. Tapi, rasa
ragu yang datang membuat kita tidak terburu-buru untuk memilih, tidak
terburu-buru dalam mengambil keputusan. Begitulah, ada juga kan aspek positif
dari datangnya keraguan ini.
Rasa ragu yang
datang ketika kita akan memulai sesuatu atau akan menentukan pilihan memang
membuat beban di pundak semakin berat.
Meskipun harus
memulai sesuatu dengan rasa ragu, tetap jalanilah sesuatu itu sampai akhir. Meskipun
tidak bisa memberikan hasil yang sempurna, tapi berikan yang terbaik dari apa
yang kita miliki. Meskipun nanti kita akan melakukan beberapa kesalahan, itu
manusiawi. Tidak masalah kalau kita pernah melakukan kesalahan. Yang salah
adalah saat kita tidak bisa belajar dari kesalahan yang pernah kita lakukan. Satu
lagi, tidak terlalu penting memikirkan pendapat dan pandangan orang lain.
Selama apa yang kita lakukan benar, tidak menyakiti orang lain, dan membuat
kita dan orang-orang di sekitar kita bahagia, itu sudah lebih dari cukup. Sudah
saatnya kita untuk memulai. Seiring berjalannya waktu, rasa ragu itu akan
berkurang dengan sendirinya.... \^o^/
Untuk rasa ragu
yang tiba-tiba datang saat kita harus menentukan pilihan, hehehehehe... apa ya?
Em, yang penting dengarkan apa kata hati kita. Apa kata hati kita nanti bisa
jadi membuat kita menjatuhkan pilihan pada pilihan hati kita sendiri, tapi bisa
juga pilihan dari urutan yang kesekian. Memilih sesuai kata hati itu yang
seperti apa? Belum tahu jawaban yang pasti dan yang paling benarnya,
hehehehe.... Tapi, memilih sesuai dengan apa kata hati kita akan membuat kita selalu
merasa ‘nyaman’.
Lalu, bagaimana
jika rasa ragu tiba-tiba kembali datang setelah kita menjalani pilihan kita?
Mungkin, di tengah perjalanan kita menemukan masalah ataupun tantangan yang
sebelumnya belum pernah kita bayangkan, bisa dari dalam diri kita sendiri, dari
orang-orang terdekat kita, atau mungkin orang-orang yang baru saja datang dalam
kehidupan kita. Sampai akhirnya kita harus dihadapkan pada pilihan baru, yaitu
untuk berhenti menjalani pilihan kita atau tetap bertahan sampai akhir.
Untuk rasa ragu
yang datang pada kondisi seperti ini, yang di sini juga masih belajar untuk
tetap bertahan. Kira-kira sampai kapan kuat bertahannya? Kekekekeke.... Sampai
waktu yang menunjukkan kalau memang kita harus berhenti. Kalau bisa sampai
akhir, ya kan?
Yang pasti, bagaimanapun
beratnya masalah dan tantangan itu, cobalah untuk bertahan lebih lama lagi.
Cobalah untuk bertahan sampai akhir. Apa yang sudah kita pilih adalah tanggung
jawab kita sepenuhnya. Kalau kita sudah memilih sesuai apa kata hati kita, jangan
menyerah untuk bertahan. Kalaupun memang waktu harus meminta kita untuk
berhenti, setidaknya kita sudah mencoba bertahan dan memberikan yang terbaik.
\^o^/
No comments:
Post a Comment