Wednesday, January 24, 2018

Mengapa Banyak Kisah Cinta yang Berawal dan Berakhir dengan Benci?



Cinta datang dan pergi dengan cara dan alasannya masing-masing. Cara yang terkadang tidak kita sangka-sangka, bahkan melalui pertemuan yang tidak direncanakan sebelumnya. Alasan yang mungkin sangat sederhana, sampai luar biasa. Ada alasan-alasan yang dapat kita pahami mengapa cinta bisa tumbuh dalam hati, tapi ada lebih banyak alasan yang belum dapat kita pahami. Terkadang, saat kita mulai memahami alasan itu, mungkin kisah cinta itu sudah berakhir. 

Ada bermacam-macam rasa yang mengawali perjalanan sebuah kisah cinta. Ada banyak kisah cinta yang berawal dari rasa suka, rasa kagum, atau rasa simpati. Rasa suka, rasa kagum, dan rasa simpati, tipe-tipe rasa ‘manis’ untuk mengawali sebuah kisah. Tapi, ada banyak juga kisah cinta yang justru berawal dari rasa benci. Rasa benci bukan termasuk tipe rasa yang ‘manis’, tapi rasa yang ‘pahit’. Cinta dan benci, dua rasa yang berasal dari kutub berbeda. Tapi, kenapa rasa benci bisa mengawali banyak kisah cinta?

Kita pasti sering mendengar pesan indah ini, “Jangan terlalu benci, nanti malah jadi cinta.” Ada yang sudah pernah mengalami sendiri bagaimana indahnya benci jadi cinta? Kekekekekeke.... Rasanya seperti apa ya? Susah menceritakannya seperti apa, karena pengalaman selama ini baru cinta yang berawal dari rasa yang termasuk tipe ‘manis’. Tapi, di sini mau nyoba ngulik tentang rasa benci, yang perlahan tumbuh jadi cinta, dari cerita dan pengalaman di luar diri sendiri (orang lain..... \^O^/).

Ada rasa suka yang berujung pada rasa cinta. Tapi, ada juga rasa suka yang hanya tetap menjadi rasa suka sekadarnya. Ada rasa benci yang berujung pada rasa cinta. Namun, tetap ada rasa benci yang tidak bisa berubah menjadi rasa cinta. Rasa benci, tetap akan menjadi benci, atau mungkin kadarnya hanya berkurang, atau mungkin lagi berubah menjadi rasa yang lain.  

Rasa benci pada sesuatu ataupun seseorang membuat kita pasti merasa tidak nyaman berada di sekitarnya, lebih baik pergi, lebih baik menghindar. Kenapa dari rasa tidak suka, bisa menjadi suka diam-diam, lalu akhirnya menjadi cinta? 

Emmmm... alasannya karena takdir dan hati. Selesai.... Kekekekeke.... \^o^/

Untuk mengubah rasa benci menjadi cinta, bukanlah hal yang mudah. Harus melalui proses, pertemuan-pertemuan, dan momen-momen tak terlupakan. Pertemuan-pertemuan ataupun momen-momen dengan dia yang awalnya kita benci, pasti tidak pernah kita rencanakan kan? Kita memang sangat-sangat tidak ingin bertemu dia, tapi dengan mudahnya takdir mempertemukan kita dengan dia. Pertemuan dan momen dengan dia yang kita ‘benci’ itu pastilah sangat berkesan dan membekas di hati, entah apa alasannya. Pertemuan dan momen itu membuat dia yang awalnya kita benci, menjadi sangat sering kita pikirkan, kita bicarakan, kita mulai ingin tahu bagaimana kabarnya hari ini, sampai akhirnya kita mulai merasakan ada sesuatu yang hilang kalau hari ini belum bertengkar atau hanya bertemu dia. Pandangan kita terhadap dia mulai berubah. Perasaan untuk dia pun, disadari atau tidak juga mulai berubah. Perlahan, dia sudah memiliki tempat di hati kita. Tanpa perlu dipersilakan masuk, diam-diam dia sudah menjadi penghuni hati. 

Rasa benci dapat mengawali sebuah kisah cinta yang indah. Namun, rasa benci juga sering mengakhiri sebuah kisah cinta. Bahkan, kisah cinta yang berawal dengan pertemuan dan rasa yang manis, kadang harus berakhir dengan benci. Inilah bagian sedih dari beberapa kisah cinta. 

Kenapa kisah cinta yang berawal dengan rasa yang indah (atau mungkin ada juga yang dimulai dari rasa benci), harus berakhir dengan benci? Biasanya karena ada salah satu pihak yang merasa tersakiti. Ada banyak alasan kenapa seseorang merasa tersakiti karena berakhirnya sebuah hubungan ataupun karena perpisahan. Belum siap untuk berpisah tapi dia pergi begitu saja, ketidaksetiaan, ketidakjujuran, ketidakikhlasan, dapat menjadi sedikit alasan di antara banyak alasan lain. 

Kalau belum jodoh, mau tidak mau kita akan bertemu pada sebuah perpisahan. Perpisahan memang selalu membawa luka. Karena itu, saat kita memang harus berpisah dengan seseorang yang pernah mengisi hati kita, bepisahlah dengan cara yang baik. Daripada mengakhiri kisah cinta dengan rasa benci, lebih baik mengakhiri cinta dengan rasa yang baik. Mantan bisa juga loh jadi teman.... teman yang paling berkesan.... Kekekekeke.... 

\^o^/

No comments:

Post a Comment