Monday, January 15, 2018

Bukan Menjawab Pertanyaan Hati, tapi Pertanyaan dari Adik Kecil



 
Adik   : “Kak, kenapa di perut ibu ada adek lagi?”
Kakak : “Em... coba adek tanya ibu kenapa....”
Adik   : “Kak, kalau aku yang buat siapa?”
Kakak : “.... (mikirnya lamaaaa.... T_T) Ayah sama ibu.”
Adik   : “Kok bisa?”
Kakak : “Em... itu.... (si kakak berpikir baik-baik, bagaimana cara menjelaskannya)”
Adik   : “Kakak lama.”
Kakak : “Sebentar Dek. (si kakak mulai menyesal, kenapa tadi dia tidak menjawab yang menciptakan adek itu Alloh SWT... T_T)”

Baruuu saja beberapa hari yang lalu ada adik kecil yang bertanya, tapi dengan pertanyaan yang jauh berbeda dari percakapan kecil di atas. Pertanyaan ini tentang ‘kapal di laut’. Jadi, si adik kecil ini bertanya seperti ini “Kak, kenapa kapal yang sangat besar ngga tenggelam di laut? Padahal, batu yang kecil aja tenggelam?” Lalu, bagaimana cara menjelaskannya? Kekekeke.... Ayooo, pelajaran di SD, SMP, apa SMA? Jawaban pertama yang didengar adik kecil itu untuk pertanyaannya adalah “Kapal tidak tenggelam di laut karena TAKDIR.” Case closed! Selesai sudah kalau jawabannya sudah takdir, cara menghindar yang paling mudah. Menghindar karena lupa, tidak tahu, atau sudah tahu jawabannya, tapi bingung bagaimana cara menjelaskannya. Kalau benar-benar dijelaskan, nanti pasti berhubungan dengan masa jenis kapal dan air laut. Lagi-lagi, bagaimana cara menjelaskannya? Kekekekeke.... Yang penting dijawab dulu dengan jawaban yang benar, jangan dulu ‘TAKDIR’ ya.... Jawaban ‘TAKDIR’ baru boleh diberikan setelah benar-benar terpojok oleh pertanyaan-pertanyaan mereka yang tiada duanya. Tentang mereka nanti paham atau belum paham, dijawab dulu dengan jawaban yang benar, dengan bahasa sesederhana mungkin. Kalaupun saat ini mereka belum paham, suatu saat nanti pasti mereka akan paham.... Ya kan?

Selain tentang kapal, kalau ada anak kecil yang bertanya seperti ini. “Kak, kakak sudah punya pacar belum?” Kekekekeke.... Pertanyaan kids jaman now banget itu maaah.... Mau dijawab apa hayoooo? Jawablah dengan jujur.... Karena anak kecil pasti bertanya juga dengan jujur.... Wkwkwkwkwk.....

Begitulah, anak-anak memang memiliki kebiasaan bertanya, bertanya, dan bertanya. Rasa ingin tahu yang tinggi memang membuat anak-anak mempunyai kebiasaan bertanya yang mungkin tiada habisnya. Mulai dari pertanyaan sederhana, setengah sederhana, sampai pertanyaan yang jauh dari sederhana. Saking ingin tahunya mereka, hal sekecil apapun mereka tanyakan. 

Dari satu pertanyaan bisa berkembang menjadi beberapa pertanyaan lagi. Mungkin pertanyaan yang hampir sama, bisa juga yang jauh berbeda. Bahkan, mereka bisa menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Pada beberapa kali kesempatan, mereka bertanya sesuatu yang mungkin mereka sudah tahu jawabannya. Namun, itulah anak kecil belum puas kalau belum bertanya. Jawaban dari orang yang lebih dewasa akan menambah pengetahuan dan keyakinan mereka terhadap apa yang sebelumnya mereka ketahui. 

Pernah menghadapi anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaannya yang kadang di luar kemampuan kita untuk menjawab? Bukan hanya pertanyaan yang sulit, pertanyaan yang mudah sekalipun kadang mengharuskan kita berpikir cukup lama, mencari cara menjelaskan yang tepat, mencari cara menjelaskan yang paling sederhana, dan tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan apakah kita harus mmenjawab pertanyaan mereka itu? Apakah sudah waktunya mereka mendengar jawaban dari pertanyaan mereka? Ataukah mereka masih harus menunggu?

Terkadang, untuk orang dewasa mungkin pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak itu tidak penting. Tapi, untuk mereka, jawaban yang mereka peroleh itu sangat berarti. Entah jawaban itu akan mereka simpan baik-baik atau mereka lupakan begitu saja, jawaban itu tetap berarti. Setidaknya, dengan jawaban yang mereka peroleh, mereka merasa puas bertanya. Selain itu, sedikit banyak dari jawaban-jawaban itu akan mempengaruhi cara mereka melihat dunia. Jadi, ketika seorang anak kecil bertanya, entah itu pertanyaan mudah ataupun sulit, entah itu pertanyaan penting ataupun tidak penting, sebisa mungkin dan sesabar mungkin jawablah pertanyaan mereka dengan jawaban yang benar dan jujur. Kalau kita juga belum tahu jawabannya, ajaklah mereka untuk mencari jawaban itu, atau mintalah mereka untuk menunggu. Kalau mereka memang belum waktunya mendengar jawaban tentang pertanyaan mereka, mintalah untuk mereka ‘SABAR’ menunggu sampai waktu yang tepat. 

Coretan kecil ini hasil bertemu dengan beberapa anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaan mereka yang luar biasa menguji pengetahuan dan kesabaran. Jadi, bukan coretan hasil bertemu dengan pertanyaan-pertanyaan dari hati dan untuk hati. Kalau itu, beda lagi cara menghadapinya. Kekekekeke.... Tapi ada persamaannya juga kok, sama-sama rumitnya, sama-sama butuh banyak pertimbangan, dan sama-sama butuh kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. 

Maafkan judul yang aneh dari postingan ini... kekeke..... \^o^/

\^o^/

No comments:

Post a Comment