Adik : “Kak, kenapa di perut ibu ada adek lagi?”
Kakak :
“Em... coba adek tanya ibu kenapa....”
Adik :
“Kak, kalau aku yang buat siapa?”
Kakak :
“.... (mikirnya lamaaaa.... T_T) Ayah sama ibu.”
Adik :
“Kok bisa?”
Kakak :
“Em... itu.... (si kakak berpikir baik-baik, bagaimana cara menjelaskannya)”
Adik :
“Kakak lama.”
Kakak : “Sebentar Dek. (si kakak mulai menyesal,
kenapa tadi dia tidak menjawab yang menciptakan adek itu Alloh SWT... T_T)”
Baruuu
saja beberapa hari yang lalu ada adik kecil yang bertanya, tapi dengan
pertanyaan yang jauh berbeda dari percakapan kecil di atas. Pertanyaan ini tentang
‘kapal di laut’. Jadi, si adik kecil ini bertanya seperti ini “Kak, kenapa
kapal yang sangat besar ngga tenggelam di laut? Padahal, batu yang kecil aja
tenggelam?” Lalu, bagaimana cara menjelaskannya? Kekekeke.... Ayooo, pelajaran
di SD, SMP, apa SMA? Jawaban pertama yang didengar adik kecil itu untuk
pertanyaannya adalah “Kapal tidak tenggelam di laut karena TAKDIR.” Case closed! Selesai sudah kalau
jawabannya sudah takdir, cara menghindar yang paling mudah. Menghindar karena
lupa, tidak tahu, atau sudah tahu jawabannya, tapi bingung bagaimana cara
menjelaskannya. Kalau benar-benar dijelaskan, nanti pasti berhubungan dengan
masa jenis kapal dan air laut. Lagi-lagi, bagaimana cara menjelaskannya?
Kekekekeke.... Yang penting dijawab dulu dengan jawaban yang benar, jangan dulu
‘TAKDIR’ ya.... Jawaban ‘TAKDIR’ baru boleh diberikan setelah benar-benar
terpojok oleh pertanyaan-pertanyaan mereka yang tiada duanya. Tentang mereka
nanti paham atau belum paham, dijawab dulu dengan jawaban yang benar, dengan
bahasa sesederhana mungkin. Kalaupun saat ini mereka belum paham, suatu saat
nanti pasti mereka akan paham.... Ya kan?
Selain
tentang kapal, kalau ada anak kecil yang bertanya seperti ini. “Kak, kakak
sudah punya pacar belum?” Kekekekeke.... Pertanyaan kids jaman now banget itu maaah.... Mau dijawab apa hayoooo? Jawablah
dengan jujur.... Karena anak kecil pasti bertanya juga dengan jujur....
Wkwkwkwkwk.....
Begitulah,
anak-anak memang memiliki kebiasaan bertanya, bertanya, dan bertanya. Rasa
ingin tahu yang tinggi memang membuat anak-anak mempunyai kebiasaan bertanya yang
mungkin tiada habisnya. Mulai dari pertanyaan sederhana, setengah sederhana,
sampai pertanyaan yang jauh dari sederhana. Saking ingin tahunya mereka, hal
sekecil apapun mereka tanyakan.
Dari
satu pertanyaan bisa berkembang menjadi beberapa pertanyaan lagi. Mungkin
pertanyaan yang hampir sama, bisa juga yang jauh berbeda. Bahkan, mereka bisa
menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Pada beberapa kali kesempatan,
mereka bertanya sesuatu yang mungkin mereka sudah tahu jawabannya. Namun,
itulah anak kecil belum puas kalau belum bertanya. Jawaban dari orang yang
lebih dewasa akan menambah pengetahuan dan keyakinan mereka terhadap apa yang
sebelumnya mereka ketahui.
Pernah
menghadapi anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaannya yang kadang di luar
kemampuan kita untuk menjawab? Bukan hanya pertanyaan yang sulit, pertanyaan
yang mudah sekalipun kadang mengharuskan kita berpikir cukup lama, mencari cara
menjelaskan yang tepat, mencari cara menjelaskan yang paling sederhana, dan
tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan apakah kita harus mmenjawab
pertanyaan mereka itu? Apakah sudah waktunya mereka mendengar jawaban dari
pertanyaan mereka? Ataukah mereka masih harus menunggu?
Terkadang,
untuk orang dewasa mungkin pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak itu tidak
penting. Tapi, untuk mereka, jawaban yang mereka peroleh itu sangat berarti.
Entah jawaban itu akan mereka simpan baik-baik atau mereka lupakan begitu saja,
jawaban itu tetap berarti. Setidaknya, dengan jawaban yang mereka peroleh, mereka
merasa puas bertanya. Selain itu, sedikit banyak dari jawaban-jawaban itu akan
mempengaruhi cara mereka melihat dunia. Jadi, ketika seorang anak kecil
bertanya, entah itu pertanyaan mudah ataupun sulit, entah itu pertanyaan
penting ataupun tidak penting, sebisa mungkin dan sesabar mungkin jawablah
pertanyaan mereka dengan jawaban yang benar dan jujur. Kalau kita juga belum
tahu jawabannya, ajaklah mereka untuk mencari jawaban itu, atau mintalah mereka
untuk menunggu. Kalau mereka memang belum waktunya mendengar jawaban tentang
pertanyaan mereka, mintalah untuk mereka ‘SABAR’ menunggu sampai waktu yang
tepat.
Coretan
kecil ini hasil bertemu dengan beberapa anak kecil dengan pertanyaan-pertanyaan
mereka yang luar biasa menguji pengetahuan dan kesabaran. Jadi, bukan coretan hasil
bertemu dengan pertanyaan-pertanyaan dari hati dan untuk hati. Kalau itu, beda
lagi cara menghadapinya. Kekekekeke.... Tapi ada persamaannya juga kok, sama-sama
rumitnya, sama-sama butuh banyak pertimbangan, dan sama-sama butuh kejujuran
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Maafkan judul yang aneh dari postingan ini...
kekeke..... \^o^/
\^o^/
No comments:
Post a Comment