Tuesday, January 16, 2018

Ketika Rindu Lebih Indah dari Sebuah Pertemuan



Suka ngulang-ulang kutipannya Om Pidi Baiq tentang rindu yang ini. “Jangan rindu. Ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja” (Dilan-Pidi Baiq). Walaupun rindu itu berat, tapi rindu itu indah kok. Makanya tetap banyak yang memilih untuk bertahan dengan rasa rindunya masing-masing.

Ada yang pernah merasakan rindu yang lebih indah dari sebuah pertemuan? Obat dari rindu adalah sebuah pertemuan. Lalu kenapa ada rindu yang indahnya melebihi sebuah pertemuan? 

Disadari atau tidak, dalam setiap rindu ada sebuah harapan. Harapan yang setiap harinya terus tumbuh begitu saja. Harapan untuk bertemu, melepas rindu, dan untuk bahagia. Harapan-harapan itu memberi kita semangat, kekuatan, dan kebahagiaan tersendiri. Meskipun kita harus melalui proses menunggu yang cukup panjang, harapan itu membuat kita bertahan sampai suatu saat nanti pertemuan itu tiba. Harapan untuk bertemu itu membuat kita menunggu dengan perasaan yang mungkin lebih ringan, lebih indah. Semakin dekat pada sebuah pertemuan, harapan itu pun semakin besar. 

Selain tentang harapan, ketika kita masih bersahabat baik dengan rindu, kita juga bersahabat baik dengan kenangan. Dengan kenangan yang sudah kita miliki dan kenangan yang mungkin akan kita ciptakan nanti. Tidak ada kenangan yang ingin kita lupakan tentang dia. Semua kenangan memiliki tempat spesial di hati. Kenangan itu, setiap harinya kita jaga baik-baik. 

Lalu, ketika pertemuan tiba, ada dua hal yang mungkin akan terjadi. Pertemuan yang membawa bahagia atau mungkin pertemuan yang membawa luka. Pertemuan yang akan menunjukkan apa dia yang selama ini kita rindukan adalah ‘jodoh’ kita atau mungkin justru bukan. Pertemuan yang akan mempertemukan kita pada jawaban apakah harapan kita akan terwujud atau belum waktunya terwujud. Pertemuan yang akan membantu kita memutuskan apakah tetap bersahabat baik dengan kenangan spesial tentang dia atau berhenti mengistimewakan kenangan-kenangan itu.

Ketika sebuah pertemuan yang seharusnya menjadi pengobat rindu, justru membawa luka dan kecewa. Saat itulah, rindu menjadi lebih indah dari sebuah pertemuan. 

Pertemuan yang membawa luka dan kecewa itu seperti apa? Pertemuan yang justru mengharuskan kita untuk memilih meninggalkan atau ditinggalkan. Pertemuan yang justru menunjukkan kalau dia ternyata bukan jodoh kita. Pertemuan yang justru membawa kita bertemu pada rasa kecewa karena harapan kita selama ini tentang dia belum atau mungkin tidak bisa terwujud. Pertemuan yang mungkin membuat kita sulit bersahabat baik lagi dengan kenangan tentang dia. 

Meskipun pertemuan membawa kita pada luka ataupun kecewa, setidaknya kita sudah memperoleh kepastian. Kepastian untuk tidak perlu lagi mempertahankan rindu. Walaupun rindu itu indah, tapi sudah saatnya melepaskannya kan? Melepaskan rindu untuk hidup yang jauh lebih baik.  

\^o^/

No comments:

Post a Comment