Hai, sudah cukup
lama kita tidak saling menyapa! Bagaimana kabarmu sekarang? Semoga kamu selalu
baik-baik saja di sana. Dan semoga kamu selalu dan selalu bahagia. Kabarku di
sini baik. Mungkin, memang belum bisa sebaik saat kamu masih ada di sini. Tapi,
aku sudah pernah berjanji pada diriku sendiri, aku akan baik-baik saja,
meskipun tanpa kamu. Dan aku pasti akan menepati janji itu.
Sejak waktu dan
jarak benar-benar menjauhkan kita, aku sudah memutuskan untuk melepaskan
perasaan ini. Perasaan untuk kamu dan untuk semua kenangan tentang kamu. Maafkan
aku yang dulu pernah menyebut ini sebagai kenangan tentang kita.
Perlahan, aku
mulai terbiasa, terbiasa tanpa kamu, terbiasa bahagia tanpa kamu. Meskipun
begitu, aku tetaplah aku. Setiap hari, kenangan tentang kamu masih selalu
hadir. Hadir begitu saja, tanpa aku minta. Ketika kenangan itu datang, memang ada
sedih yang tiba-tiba datang, meskipun memang sudah tak sesedih dulu. Kenapa
sedih itu tiba-tiba datang? Karena memang masih ada rindu. Rindu yang membuat
kamu dan kenangan tentang kamu sering mengusik hati.
Untuk kamu yang masih
sering mengusik hati, maafkan aku yang mengistimewakan kenangan tentang kamu.
Maafkan aku yang sudah tanpa izin menjadikan kamu sebagai bagian dari
perjalanan hidupku. Maaf ya, kamu harus menjadi salah satu bagian yang terindah
dan berkesan. Kita memang hanya beberapa tahun saling mengenal, tapi aku belum
bisa menjamin sampai kapan kenangan tentang kamu menempati posisi spesial di
hati ini. Maaf ya.... \^o^/
Untuk kamu yang masih
sering mengusik hati, kamu sama sekali tidak bersalah. Aku sama sekali tidak
meminta kamu untuk memiliki perasaan yang sama. Aku juga tidak meminta kamu
untuk memiliki rasa rindu yang sama. Aku juga tidak mengharapkan kamu menyimpan
kenangan tentang kita. Aku hanya ingin berterima kasih, karena kamu pernah
hadir dalam kehidupanku, dan menjadi bagian penting di sana. Walaupun hanya
sebentar, aku sudah memiliki kesempatan mengenal kamu sebagai teman, mengenal
kamu yang membuatku selalu merasa aman dan nyaman, mengenal kamu yang mengajariku
tentang rasa cinta, rindu, dan melepaskan. Itu, sudah lebih dari cukup.
Untuk kamu yang
masih sering mengusik hati, jangan lupa bahagia. Aku yang sekarang juga selalu
belajar untuk bahagia. Aku memang belum bisa bertemu seseorang yang bisa
membuatku merasa aman dan nyaman seperti kamu. Tapi, jangan khawatir. Aku
baik-baik saja, kekekeke.... Doakan aku bisa segera bertemu si dia yang suatu
saat nanti, bisa membuatku benar-benar merasa aman dan nyaman, dan memiliki rasa rindu yang sama denganku.
Note:
Entah ini curahan hati atau deskripsi dari
seseorang yang sedang belajar menata hati.
\^o^/
No comments:
Post a Comment