Thursday, February 15, 2018

Kisah Hati: Akhirnya, Kepastian Itu Datang




Tentang sebuah kepastian, ada yang harus menunggu kepastian, ada juga yang harus memberikan kepastian. Menunggu ataupun memberikan kepastian, keduanya sama-sama membutuhkan waktu, membutuhkan proses. Waktu yang kadang tak sebentar. Proses yang kadang harus penuh liku. Tapi, itulah salah satu dari sekian banyak perjalanan hati. 

Kepastian bisa datang dalam bentuk pernyataan tentang perasaan cinta, jawaban apakah perasaan kita selama ini juga berbalas indah, atau mungkin dengan langsung membawa keluarganya ke rumah untuk meminta izin.... Kekekeke.... Khusus untuk bentuk yang ketiga ini, kepastian bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk keluarga kita. Kalau sudah membawa keluarga, pasti kepastian yang indah, kepastian yang membawa bahagia.

Sayangnya, tidak semua kepastian dapat membawa bahagia. Ada juga yang harus membawa luka. Tapi, luka ini jauh lebih baik daripada kita harus terus menunggu sesuatu yang tidak pasti. Sesuatu yang pada akhirnya, mungkin membawa luka yang jauh lebih dalam. Luka yang lebih sulit untuk diobati. Kenapa? Karena cinta sudah terlalu dalam menghuni hati. Karena harapan indah yang setiap harinya terus tumbuh, ternyata tak seindah kenyataan. 

Kepastian yang Membawa Bahagia

Pertama, kepastian yang membawa bahagia. Bahagia yang selalu sederhana, tapi lebih dari cukup untuk membuat hari-hari kita menjadi lebih indah. Lebih dari cukup untuk menumbuhkan semangat dan harapan baru. Lebih dari cukup untuk menjadi alasan menyimpan dan membuat kenangan-kenangan manis dengannya. Lebih dari cukup untuk menjadi alasan kita memperjuangkannya, memperjuangkan cintanya.

Kepastian akan cinta kita yang ternyata berbalas, selalu membawa bahagia. Bahagia yang melebihi bahagia saat kita mulai jatuh cinta. Menerima pernyataan cinta dari seseorang yang sebelumnya sudah kita pilih sebagai pilihan hati. Menerima jawaban kalau ternyata cinta kita berbalas, perasaan kita juga dibalas dengan perasaan yang indah (mungkin lebih indah dari perasaan kita sendiri). Menerima kedatangannya ke rumah untuk meminta izin langsung dari kedua orang tua kita, atau mungkin menerima kedatangannya bersama keluarganya.... kekekekekeke lagi..... Itulah beberapa bentuk kepastian kalau kita memang harus memperjuangkan cinta. Cinta yang insyaalloh membawa bahagia.

Kepastian yang Membawa Luka

Kedua, kepastian yang harus membawa luka. Luka yang tak pernah sederhana, hampir selalu membawa air mata. Tapi, selalu lebih dari cukup untuk mengajarkan kita arti melepaskan. Lebih dari cukup untuk mengajarkan kita menjadi lebih dewasa. Lebih dari cukup untuk mengenalkan kita pada rasa cinta (meskipun harus tak berbalas). Lebih dari cukup untuk belajar berhenti mengistimewakan kenangan tentang dia. Lebih dari cukup untuk menjadi alasan kita berhenti memperjuangkannya, memperjuangkan cintanya.

Sekali lagi, bukan tentang menyerah ataupun kalah. Selama kita berusaha mengenalnya dengan baik, ketika kita menyatakan perasaan cinta, selama kita menunggu kepastian darinya dengan beragam cara kita masing-masing, kita sudah berjuang. Itulah bentuk perjuangan kita. Perjuangan mengenal dan mungkin menumbuhkan cinta di hatinya. Bukan berjuang untuk mengharuskan dia menerima cinta kita. Karena cinta memang tidak bisa dipaksakan. Kalau kita memaksakan agar cinta kita berbalas, sama artinya kita menyakiti dia. Kita memang yakin bisa membahagiakan dia, tapi bagaimana kalau dia sudah memilih bahagia dengan orang lain?

Cinta tumbuh dengan sendirinya, pada hati yang terpilih. Kepastian yang akhirnya datang, tentang apakah cinta berbalas ataupun harus tak berbalas, tentang apakah cinta membawa bahagia ataupun harus membawa luka, itulah jawaban dari pertanyaan, keraguan, dan perjalanan sejak kita mengenal dia sebagai orang baik. Orang baik yang sudah memiliki tempat spesial di hati kita. Orang baik yang selalu menjadi alasan kita untuk bahagia. Orang baik yang mungkin juga membuat kita belajar menjadi orang yang lebih baik. Kepastian yang akhirnya datang untuk membantu kita menentukan pilihan, untuk berjuang atau melepaskan cinta.

\^o^/

No comments:

Post a Comment