credit pict: id.pinterest.com
Bertemu dan mengenal orang baik, seringkali menghadirkan cerita dan rasa tersendiri. Termasuk dalam cerita dan rasa cinta. Seseorang yang baik, selalu memperlakukan orang lain dengan baik, selalu peduli pada orang-orang di sekitarnya. Selalu membuat orang lain yang sudah lama dikenal, ataupun baru saja dikenal merasa nyaman. Selalu berusaha membahagiakan orang-orang yang disayanginya. Selalu berusaha menjaga dan melindungi orang-orang yang disayanginya. Karena itulah, kalau hati bisa diatur, ada banyak hati yang lebih memilih untuk jatuh cinta pada orang baik.
Selain nyaman,
rasa cinta seringkali tumbuh dari perhatian yang diterima dari seseorang, entah
itu sahabat dekat, teman, ataupun dia yang awalnya hanya menjadi orang asing. Perhatian
yang hampir setiap hari diterima, perlahan diartikan sebagai sebuah perlakuan
istimewa, perlakuan spesial darinya. Perlahan diartikan sebagai caranya menjaga
dan melindungi. Perlahan, perhatian itu semakin menumbuhkan rasa nyaman.
Lalu, mulailah
tumbuh rasa yang spesial untuknya, hanya untuknya. Rasa itu lebih sulit untuk
dijelaskan dan didefinisikan. Kenapa mulai ada rasa malu untuk menatap matanya?
Kenapa ada rasa ingin menghindar, tapi saat yang sama ada juga rasa rindu? Kenapa
dia menjadi alasan bahagia yang sulit sekali dicari gantinya? Kenapa ada rasa
takut jauh darinya? Kenapa saat dia jauh, rasanya susah makan, susah tidur,
lalu susah melupakan segala sesuatu tentangnya? Kenapa harus ada rasa takut
kehilangan dia?
Mungkin, rasa
spesial yang hanya untuknya itu bernama cinta. Jatuh cinta pada orang baik. Orang
baik yang memberikan perhatiannya tidak hanya pada satu orang, tapi pada banyak
orang di sekitarnya. Orang baik yang membuat banyak hati merasa nyaman, tidak
hanya satu hati. Tentang perhatiannya yang menurut kita istimewa, bagaimana
menurutnya? Apakah dia memang memberikan perhatian istimewanya hanya untuk kita?
Perhatiannya yang
menurut kita istimewa, memang berarti rasa sayang. Tapi, belum tentu rasa
sayang itu sepaket dengan cinta. Jadi, perhatiannya yang menurut kita istimewa
itu, belum tentu berarti cinta.
Kalau ternyata
perhatiannya berarti rasa sayang yang sepaket dengan cinta, selamat menjalani
hari-hari yang lebih indah. Hari-hari yang lebih indah bersama seseorang yang
juga memiliki rasa cinta yang sama. Hari-hari yang lebih indah bersama
seseorang yang menjaga dan melindungi kita karena cinta.
Lalu, kalau
perhatian itu hanya berarti rasa sayang, tapi bukan berarti cinta. Apakah perhatiannya
itu hanya harapan palsu? Tentu saja bukan. Dia adalah orang baik. Dia tidak
mungkin memberikan harapan yang nantinya hanya akan menyakiti kita. Perhatian
yang diberikan itu, karena memang dia ingin menjaga, ingin melindungi, ingin
membuat kita selalu nyaman di dekatnya, ingin membuat kita tersenyum.
Kenapa? Karena dia
orang baik? Kenapa lagi? Karena dia menyayangi kita, entah sebagai sahabat,
teman, adik, atau mungkin kakak. Dalam cerita ini, kalaupun cinta kita tak
berbalas, bersyukurlah karena kita sudah jatuh cinta pada orang baik. Bersyukurlah,
karena ada orang baik yang menyayangi kita. Entah sebagai sahabat, teman,
kakak, ataupun adik. Kalaupun memang sudah saatnya melepaskan rasa cinta
untuknya, itulah cara Alloh SWT mendewasakan hati kita. Bersyukurlah karena
Alloh SWT sudah mempertemukan dan mengenalkan kita pada orang baik.
\^o^/
kereen, mantap....... kunjungi blog saya ya
ReplyDeleteSiap kaaak.... \^o^/
DeleteKarena itulah orang baik terkadang menjadi orang yang dianggap plin plan. Gak cinta tapi perhatian, padahal kita aja yang baper yah.. Hehehe.
ReplyDeleteDan orang baik juga lebih susah dilupakaaan.. T_T
Delete