Sunday, February 11, 2018

Tentang Pelangi, Tentang Persahabatan



 
Masih ingat lagu ini? Pasti masih.... Lagu masa kecil dulu, karya Bapak AT. Mahmud.... \^o^/

Pelangi-pelangi
Alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau
Di langit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi-pelangi
Ciptaan Tuhan

Tentang pelangi, selalu tentang warna-warninya yang indah, selalu tentang hujan dan matahari yang menjadi syarat kehadirannya di langit. Kenapa judul hari ini, “Tentang Pelangi, Tentang Persahabatan”? 

Pelangi, selalu memberi banyak warna di langit. Persahabatan, selalu memberi banyak warna dalam kehidupan. Misteri yang yang penuh warna adalah tentang persahabatan. Kisah yang paling berwarna juga tentang persahabatan. Pelangi dan persahabatan, selalu memiliki dan memberikan warna-warninya sendiri.

Tentang warna yang tidak hanya hitam dan putih....

Dari warna merah, kuning, dan hijau pelangi, lalu kita mengenal warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu pelangi. Warna tidak hanya hitam dan putih. Walaupun mungkin, kita hanya memilih salah satu, salah dua, atau salah tiga dari warnanya, bukankan semua warna itu akan terlihat lebih indah kalau bersama?

Bukan hanya pelangi yang mengenalkan kita pada banyak warna. Persahabatan juga mengenalkan kita pada warna-warni kehidupan. Mulai dari sifat manusia yang unik dan beragam. Beragam rasa dan beragam pengalaman hidup yang tidak bisa kita ciptakan tanpa mereka yang kita pilih sebagai sahabat. 

Tentang sifat manusia yang unik dan beragam. Sama seperti warna pelangi yang tidak hanya satu ataupun dua, sahabat-sahabat yang kita miliki, bahkan kita sendiri adalah manusia yang berbeda-beda. Manusia yang memiliki sifat, karakteristik, pandangan, pemikiran, dan pengalaman yang berbeda-beda. Di antara sahabat kita, mungkin ada yang sangat dewasa, selalu bisa menjadi tempat kita berkeluh kesah, pendengar yang baik, dan selalu menjadi penengah yang baik ketika tiba-tiba masalah harus datang di antara sahabat-sahabatnya. Ada juga yang childish, kekakanak-kanakan, cengeng, sensitif, moody-an, baperan, apalagi? (Yang ini, seperti mendeskripsikan diri sendiri, kekekeke...). Masih banyak lagi keunikan dari sahabat-sahabat kita, yang mungkin kita menjadi salah satu orang yang paling tahu. Jadi, persahabatan membantu kita berkenalan dengan sifat, karakteristik, pandangan, pemikiran, dan pengalaman manusia yang berbeda-beda.

Selain mengenal, kita juga akan belajar menerima perbedaan-perbedaan itu. Kita bisa ambil satu saja sahabat yang kita miliki. Selain memiliki sifat yang kita sukai, pasti dia juga memiliki satu, dua, tiga, atau mungkin banyak sifat yang tidak kita sukai. Tapi, kenapa kita tetap memilih dia sebagai sahabat? Karena kita nyaman melakukan banyak hal dengannya. Karena kita nyaman menghabiskan banyak waktu dengannya. Karena kita nyaman berbagi cerita dan rasa dengannya. Karena kita nyaman menjadi diri kita sendiri saat berda di sampingnya. Karena dia mau menerima kita sebagai sahabat dengan apa adanya kita, tanpa harus menjadi orang lain. Dari sisi sahabat kita pun demikian, pasti ada beberapa dari sifat kita yang tidak disukainya. Tapi, sama seperti kita, dia merasa nyaman di samping kita, dia bisa menjadi dirinya sendiri saat berada di samping kita, dan dia sudah memilih kita sebagai teman. 

Begitulah, persahabatan mengenalkan kita pada perbedaan sifat, karakteristik, pandangan, pemikiran, dan pengalaman yang pasti dimiliki setiap manusia. Persahabatan jugalah yang membantu kita menerima perbedaan-perbedaan itu.

Tentang beragam rasa dan pengalaman hidup yang mahal harganya. Beragam pengalaman dan kenangan bersama sahabat-sahabat kita mengenalkan kita pada banyak rasa. Ada rasa bahagia yang beragam tingkat dan kadarnya, ada rasa sedih yang juga beragam tingkat dan kadarnya, rasa kecewa, marah, kesal, dan rasa lain yang sejenisnya, rasa kangen, rasa sabar (ini rasa atau sifat ya?), mungkin juga rasa persahabatan yang berubah menjadi cinta.... \^o^/ Mulai dari pertemuan pertama kali, bagaimana kita berkenalan, satu-persatu kejadian yang membuat kita lebih mengenal dan lebih akrab dengan sahabat kita, dan berbagai kisah lainnya yang kita lewati bersama sahabat-sahabat kita. Satu lagi, kalau sahabat kita bahagia, kita juga pasti merasa bahagia. Kalau sahabat kita sedih, kita juga pasti merasakan hal yang sama. Kalau sahabat kita merasa kecewa, kita juga akan merasakannya, tanpa harus diminta. Begitulah, dalam persahabatan pasti akan ada saling berbagi rasa, baik rasa suka maupun duka.

Tentang pengalaman hidup, ada banyak sekali pengalaman yang mungkin tidak akan kita miliki tanpa sahabat-sahabat kita. Kenapa? Pertama, mungkin kita tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal-hal itu sendirian. Melakukannya bersama sahabat kita, atau paling tidak, memiliki mereka di samping kita, seperti memberikan kekuatan tersendiri. Entah bagaimana, keberanian itu mulai muncul dengan sendirinya. Kalaupun belum juga muncul dengan sendirinya, pasti sahabat-sahabat kitalah yang akan membantu, memaksa kalau perlu, selama itu memang harus kita lakukan, selama itu membawa pengaruh positif untuk kita. 

Selain itu, pengalaman hidup sahabat kita, entah tentang keluarga, cita-cita, prestasi, perjuangan hidupnya, cinta, atau tentang yang lainnya juga mengajarkan kita banyak hal. Begitulah, dalam persahabatan pasti akan ada saling berbagi cerita yang akan mengenalkan kita pada banyak pengalaman baru.

Tentang hujan dan tentang matahari....

Melihat pelangi bukanlah hal yang mudah. Setiap hari, belum tentu kita melihat pelangi. Bagaimana kalau hari ini tidak hujan? Setiap kali hujan turun, lalu berhenti, belum tentu kita bisa melihat pelangi. Bagaimana kalau sepanjang hari, langit tertutup awan mendung dan sinar matahari belum bisa menunaikan tugasnya untuk membentuk pelangi bersama titik-titik air hujan. Bagaimana dengan persahabatan? Tidak semua teman bisa menjadi sahabat, tapi semua sahabat bisa menjadi teman yang baik. Bertemu sahabat ternyata tidak semudah bertemu teman. 

Indahnya pelangi, baru dapat dilihat setelah hujan turun. Indahnya persahabatan, juga baru dapat dirasakan setelah mengalami ujian. Ujian dalam persahabatan bermacam-macam bentuk dan tingkat kesulitannya. Bagaimana kita dan sahabat-sahabat kita melalui ujian-ujian itu, akan melatih kesabaran dan kedewasaan kita bersama mereka.

Ujian yang paling sering terjadi adalah ketika sahabat sedang bersedih atau berada dalam kesulitan. Seorang sahabat yang baik, pasti akan selalu berada di samping sahabatnya yang sedang bersedih atau mengalami kesulitan. Sebisa mungkin, sahabat yang baik akan membantu sahabatnya yang mengalami kesulitan. Walaupun tidak bisa membantu banyak, setidaknya kehadiran sosok sahabat memberikan kekuatan tersendiri. Walaupun harus terhalang jarak, dukungan itu bisa disampaikan melalui telepon, videocall, banyak lagi caranya. Menanyakan kabarnya, sudah sangat berarti. Dan yang pasti, dukungan yang paling utama adalah dalam bentuk doa. Doa agar sahabatnya itu segera menyelesaikan masalahnya, menghapus kesedihannya. 

Lalu, ujian terberat dalam persahabatan adalah cinta. Karena cinta, seseorang bisa kehilangan satu sahabatnya. Rumitnya masalah persahabatan yang dikombinasikan dengan cinta ini. Ada yang mungkin mencintai sahabatnya sendiri, tapi sayangnya cintanya tak tersampaikan ataupun tak berbalas. Ada yang mungkin memiliki pilihan hati yang sama dengan pilihan hati sahabatnya sendiri. Haruskah karena cinta kita mengorbankan sahabat? Ataukah karena sahabat kita harus mengorbankan cinta? Hehehehehehe.... Harus berjuang, menyerah, atau mengalah? Yang pasti, kita, sahabat kita, dan pilihan hati kita, sama-sama membutuhkan kesabaran, kedewasaan, dan keikhlasan. Setiap hati pasti punya pertimbangan, pilihan, dan keputusan masing-masing.

Serumit apapun, seberat apapun masalah dengan sahabat kita, berusahalah agar ego tidak mengalahkan segalanya. Seiring berjalannya waktu, ujian-ujian itulah yang akan menguatkan hubungan persahabatan kita, menunjukkan siapa yang sesungguhnya pantas menjadi sahabat kita, melatih kita menjadi seseorang yang lebih sabar dan lebih dewasa, membantu kita melihat persahabatan sebagai pelangi yang indah.

\^o^/

No comments:

Post a Comment