Kemarin, tentang
takdir cinta yang manis. Cinta yang membawa bahagia di akhir kisahnya. Cinta yang
takkan kemana-mana, cinta yang sejalan dengan takdir. Cinta yang mendapat
persetujuan dari dua hati.
Hari ini, tentang
takdir cinta yang lain, takdir yang kurang manis. Cinta yang terkadang membawa
luka di akhir kisahnya. Cinta yang harus terhalang takdir. Takdir yang belum
mengizinakan dua hati untuk bersatu melalui caranya sendiri. Jadi, seperti apa
cinta yang harus terhalang takdir ini? Ada yang sudah pernah mengalaminnya
sendiri? Seberapa sering? Kekekeke.... Cinta yang tak berbalas, cinta yang
terhalang restu, hati yang mulai berubah, dan takdir kehidupan, mungkin bisa
mewakali bagaimana bentuk takdir menghalangi kisah cinta.
Tentang cinta yang tak berbalas. Cinta yang tak berbalas, rindu yang tak
berbalas, rasa yang tak sama di antara dua hati, cinta sendiri. Walaupun,
begitu perasaan itu tetap bernama cinta. Tetap menjadi pengalaman tak
terlupakan. Tetap menjadi perasaan indah yang membawa bahagia, meskipun tak
akan lama. Tak selamanya, cinta dapat menyatukan dua hati. Takdir hanya
mengizinkan cinta tumbuh pada satu hati.
Tentang cinta yang terhalang restu. Cinta yang terhalang restu, terutama restu
kedua orang tua, restu keluarga. Restu adalah izin, doa, dan ‘lampu hijau’. Restu
dalam banyak hal sangat penting, memiliki kekuatannya sendiri. Apalagi restu
dari ayah dan ibu. Dalam kisah yang terhalang restu ini, cinta sudah tumbuh di
antara dua hati. Tapi sayangnya, hubungan cinta itu belum, bahkan tidak mendapatkan
restu dari orang tua. Lalu, takdir mengharuskan mereka memilih untuk terus
melangkah bersama memperjuangkan cinta atau memilih berhenti sampai di sini,
memilih berpisah. Dua pilihan ini sudah pasti riweuh.
Tentang hati yang mulai berubah. Seiring waktu yang terus berjalan, cinta
bisa datang dan pergi. Hati manusia juga bisa berubah-ubah. Dari dua hati yang
saling mencintai, mungkin salah satunya atau bahkan keduanya suatu saat nanti
akan bertemu dengan orang baru. Orang baru yang akan membawa kesan tersediri di
hati. Orang baru yang kembali mengenalkan mereka pada perasaan cinta yang baru.
Mungkin, cinta yang lebih indah dari sebelumnya. Mungkin, cinta yang lebih
baik. Perlahan tapi pasti, mungkin perasaan mereka, hati mereka mulai berubah.
Rasa cinta di hati itu perlahan mulai berkurang. Rasa rindunya sudah tak
seindah dulu lagi. Seseorang yang baru
hadir itu ternyata juga memiliki tempat spesial di hati, lebih spesial. Takdir
mengenalkan pada seseorang yang membuat hati berubah. Apakah ini bisa disebut
dengan ketidaksetiaan? (tentang hati yang mulai berubah di sini, khusus untuk
yang belum terikat hubungan pernikahan ya.... Kapan-kapan kita cerita lagi
tentang ini.... kekeke....)
Tentang takdir kehidupan. Dari dua hati yang saling jatuh cinta, memiliki cinta sekuat
apapun, perjuangan cinta seberat apapun, tapi kalau takdir harus berkata lain
untuk cinta mereka, mau bagaimana lagi? Kalau ternyata mereka tidak bisa
berjodoh di dunia bagaimana lagi? Tentang jodoh di akhirat nanti, wallahua’lam, hanya Alloh SWT yang
paling mengetahui. Bukan tentang menyerah dalam memperjuangkan cinta. Tapi
ketika takdir sudah memilihkan jalan terbaik adalah berpisah, itulah yang
terbaik. Kita dan dia masih bisa memilih bahagia dengan kehidupan masing-masing
nanti. Meskipun tidak harus saling memiliki. Kita dan dia masih berhak kok,
menemukan cinta yang baru, menjalani kisah cinta yang baru nanti, kisah cinta
yang membawa bahagia.
Dari zaman dulu,
sekarang, dan akan datang nanti, cinta yang terhalang takdir memang membawa
luka. Luka yang memperlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Lebih lama dari
saat cinta itu tumbuh. Tapi tak apa, itulah takdir yang mengajarkan kita
tentang indahnya jatuh cinta, sekaligus tentang mengobati luka karena patah
hati.
Ada banyak cara
takdir memisahkan dua hati yang awalnya bersatu karena cinta. Itulah kekuatan
takdir, skenario terbaik dan terindah dari Sang Pemilik Kehidupan. Tinggal kita
yang harus memilih lagi, menjalani skenario itu dengan baik atau tidak. Menjadi
manusia yang kuat karena cinta, atau menjadi manusia yang justru lemah karena
cinta. Cinta yang baik sebenarnya selalu mengajarkan seseorang untuk menjadi
lebih kuat, lebih baik dalam banyak hal.
Dalam cinta, ada
waktunya kita untuk berjuang. Apa pula waktunya untuk melepaskan.
\^o^/
No comments:
Post a Comment