Masih ingat lagu
“Cinta Takkan Kemana-mana” dari Petra Sihombing ini? Title track dari album ‘Petra Sihombing’ yang rilis tahun 2009
lalu.
Masihkah ada padamu
Sedikit bayang diriku
Akankah suatu saat
Kau berubah pikiran
dan kembali
Masihkan ada padamu
Sedikit cinta untukku
Akankah suatu saat
Kau kembali kepadaku
Memang kita t’lah jauh rasanya
Memang kita sudah tak bersama
Jika memang kita ditakdirkan
Tuk bersama slamanya
Cinta takkan kemana-mana
Cinta takkan kemana-mana
Selain lagunya
asyik, liriknya juga manis. Meskipun, cerita di dalamnya tentang dua hati yang
sudah berpisah. Entah untuk waktu yang sudah lama, ataupun baru sebentar.
Rasa yang ingin
disampaikan melalui lagu ini, ada rasa rindu, ragu, cinta yang masih belum ingin
pergi, dan harapan. Rindu ingin bertemu, ingin kembali menjalani hari-hari seperti
dulu ketika masih bersama. Ragu apakah dia yang sudah memilih pergi, masih
memiliki rasa yang sama dengan rasa yang kita miliki. Rasa cinta yang masih
nyaman menghuni hati, meskipun saat ini sudah tidak bersama. Harapan agar dia
memilih kembali. Harapan untuk bisa bersama lagi suatu saat nanti, walaupun
sekarang kondisinya memang jauh berbeda.
Cinta bisa datang,
pergi, lalu pergi semakin menjauh, dan tak pernah kembali lagi. Entah karena
bertemu cinta yang baru, seseorang yang bisa membuat kita merasa nyaman, aman,
dan bahagia. Entah karena memang hati sudah benar-benar berubah, mungkin karena
kecewa atau alasan lainnya. Kalau dia bukanlah jodoh di dunia, mau bagaimana lagi?
Saat dia yang sudah menjadi masa lalu itu datang kembali, mungkin cinta
bukanlah pilihan yang terbaik. Tapi, menjadi teman masih menjadi pilihan yang
lebih baik.
Pada cerita hati
yang lain, cinta bisa datang, pergi, lalu kembali lagi dengan caranya sendiri....
Kalau jodoh, seberapa pun jauhnya dia pergi, sesering apapun dia ingin pergi, tetaplah
dia akan kembali pulang ke tempat yang sama, kembali ke hati yang sama. Bukan
karena paksaan ataupun keinginan kita, tapi karena cinta. Cintalah yang membawanya
kembali dengan cara yang indah. Begitulah takdir. Entah melalui kenangan yang
masih tersimpan rapi, melalui rindu yang masih bergelayut di hati, melalui
cinta yang ternyata masih enggan berpindah ke lain hati, melalui pertemuan yang
sudah menjadi skenario Alloh SWT.
Jadi, cinta yang
takkan kemana-mana ini, berlaku untuk cinta yang sejalan dengan takdir. Takdir
tentang jodoh memiliki peran yang sangat-sangat besar. Peran yang tak bisa
tergantikan. Karena cinta selalu membutuhkan persetujuan dari dua hati. Karena
cinta tak bisa dipaksakan untuk tumbuh, hilang, ataupun tumbuh lagi.
Lalu, bagaimana
dengan cinta yang terkadang tak sejalan dengan takdir?
\^o^/
No comments:
Post a Comment