Thursday, February 1, 2018

Find Someone Like You, Again



Untuk sedikit, atau mungkin banyak hati, melupakan bukan merupakan perkara yang mudah. Tidak semudah melupakan rumus matematika, fisika, ataupun kimia. Apalagi kalau seseorang itu sudah membuat banyak kenangan, memiliki posisi yang istimewa di hati, menjadi seseorang yang sering kita rindukan, sampai akhirnya seseorang itu menjadi sosok yang terlalu sayang untuk kita lupakan begitu saja. 

Karena masih terlalu sayang untuk melupakan itu, ada yang sampai berusaha menemukan seorang pengganti yang sama seperti sosok yang telah pergi meninggalkan hati. Entah untuk mengakhiri rindu sebelumnya, untuk membuat kenangan yang hampir sama dengan sosok sebelumnya, atau untuk mengobati hati yang belum sembuh dari luka. 

Perasaan seperti ini, sudahkah disebut cinta? Atau kita hanya sedang belajar untuk jatuh cinta lagi? Lebih jahat lagi, apa sebenarnya kita hanya mencari pelarian?

Apakah kita benar-benar jatuh cinta pada dirinya apa adanya? Atau justru jatuh cinta pada bagian dirinya yang sama dengan sosok yang kita sebut sebagai mantan ataupun cinta sebelumnya? 

Apakah kita benar-benar sedang bahagia karena jatuh cinta? Ataukah kita hanya berusaha menutupi kesedihan dengan bahagia yang semu?

Apakah kita sudah merasa aman dan nyaman di dekatnya? Atau sebenarnya masih menjadi dua orang asing? Dua orang asing yang saling berjarak. Karena bagaimanapun juga, semirip apapun dia dengan cinta sebelumnya, mereka tetaplah dua orang yang berbeda, dua hati yang berbeda. 

Tidak adil rasanya kalau kita hanya menempatkan dia sebagai pengganti. Bukan memberikan ruang yang baru di hati. Saat-saat seperti ini, kehadirannya bukan lagi membantu kita melupakan cinta sebelumnya. Tapi, justru membuat kita semakin sulit melepaskan. 

Kalau sudah begini, bagaimana kelanjutannya? Gagal move on yang berkelanjutan. Tinggal kita yang harus memilih, pantang mundur untuk menyakiti diri sendiri dan dirinya, atau mundur teratur dengan jujur pada hati, apakah kita benar-benar memiliki cinta untuknya atau tidak. Berat ya? Tapi setidaknya, jujur lebih baik. 

Lalu, bagaimana jika cinta memang benar-benar tumbuh pada seseorang yang sosoknya selalu mengingatkan pada cinta sebelumnya? Itulah salah satu kebiasaan hati. Cintalah yang akan memilih pada hati siapa dia akan tumbuh. Kalau ternyata cinta memang harus tumbuh pada seseorang yang memiliki banyak kemiripan dengan mantan ataupun cinta sebelumnya, hati kita sendiri tidak bisa menolaknya. Tapi, hati masih memiliki pilihan untuk melanjutkan kisah cinta bersama si dia, atau justru harus mengakhiri. 

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cinta yang kembali tumbuh pada sosok yang hampir sama dengan cinta sebelumnya. Namanya juga hati, susah ngaturnya. Yang penting adalah kita jatuh cinta pada apa adanya dia. Kita memang benar-benar merasa nyaman, aman, dan bahagia di dekatnya. Di sisi lain, kita pun dapat memberikan rasa yang sama untuk dia. Saat itu, mungkin pelan-pelan kita sudah memberikan dia posisi yang spesial, penting, dan istimewa di hati, bukan hanya untuk menggantikan cinta sebelumnya.

\^o^/

No comments:

Post a Comment