credit pict: id.pinterest.com
Masih ingat, bagaimana dulu kita pertama kali bertemu dengan cinta pertama, cinta lama, cinta terakhir mungkin, atau dengan mereka yang sekarang menjadi sahabat kita? Itulah pertama kalinya kita mulai mengenal mereka yang kelak menjadi orang-orang penting dalam kehidupan kita, membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita, menemani kita menjalani kisah hidup kita, baik suka maupun duka.
”Hai...!” mungkin menjadi sapaan pertama dari dua orang asing yang baru
pertama kali bertemu. Selain sapaan singkat itu, mungkin sebuah perkenalan bisa
diawali dengan senyuman hangat ataupun tatapan yang tanpa sengaja saling bertemu.
Ada yang berkenalan dengan cara yang sederhana, ada juga yang berkenalan dengan
cara yang indah atau mungkin dengan cara yang rumit dan sulit karena keadaan
memang mengharuskan demikian.
Pada perkenalan
pertama, ada yang sudah meninggalkan kesan di hati, ada yang datang sekadarnya,
ada yang berlalu begitu saja, atau bahkan untuk saat itu ingin dilupakan. Begitulah,
perkenalan dengan mereka menjadi pertemuan yang tidak kita rencanakan. Kita
bertemu mereka dengan beragam cara karena rencana Alloh SWT, Sang Pemilik
Kehidupan.
Waktulah yang akan
menentukan, apakah perkenalan kita dengan mereka akan berlanjut menjadi kisah
panjang yang memperkenalkan kita pada banyak rasa, pada banyak pengalaman, pada
banyak kenangan. Atau hanya sebatas mengenal tanpa perlu ada lagi kelanjutan
kisahnya? Waktulah yang akan menentukan, apakah nanti perkenalan kita bersama
mereka akan menjadi kenangan yang terpilih, atau hanya menjadi kenangan biasa.
Perkenalan yang
indah dapat berlanjut menjadi kisah indah, kisah yang penuh warna. Salah satu
perkenalan indah yang berlanjut menjadi kisah yang indah, boleh kita pilih
perkenalan pertama Dilan dan Milea. Kenapa perkenalan mereka termasuk
perkenalan yang indah? Dilan mengenalkan dirinya dengan cara yang unik, menjadi
peramal yang gagal untuk Milea. Tapi, walaupun gagal, tetaplah sosok Dilan
langsung membekas di hati Milea. Perjalanan kisah mereka berlanjut menjadi
kisah panjang yang indah. Indah tidak harus berakhir dengan happy ending, indah juga tidak harus
melulu dengan kenangan-kenangan manis. Indah itu membuat kita betah menjalani
kisah bersamanya, betah bertahan sampai akhir, apapun akhir kisahnya.
Namun terkadang,
perkenalan yang indah tidak selalu harus mengawali kisah panjang bersama
seseorang itu. Bisa saja, perkenalan indah itu hanya menjadi sebatas
perkenalan. Takdirlah yang mungkin membuat jarak di antara kita dengan
seseorang itu. Sampai akhirnya, kita hanya memiliki kenangan tentang perkenalan
indah dengan seseorang itu.
Lalu, bagaimana
dengan perkenalan yang sederhana?
Perkenalan yang
sederhana, bukan berarti menjadi awal kisah tanpa arti. Perkenalan yang
sederhana, bukan berarti kehilangan kesempatan untuk berubah menjadi kenangan
yang terpilih. Siapa tahu... kelak seseorang yang kita kenal dengan cara yang
sederhana itu justru menjadi sahabat terbaik, cinta pertama, cinta lama,
ataupun cinta terakhir kita. Ketika waktu membawa kita mengenal mereka lebih
jauh, perkenalan sederhana dengan mereka akan menjadi salah satu kenangan manis
yang tidak ingin kita lupakan. Kenangan manis yang akan menjadi kenangan
terpilih.
Terkadang, banyak
kisah luar biasa yang berawal dari perkenalan yang sederhana. Kisah yang penuh
rasa, penuh kenangan. Perkenalan sederhana yang mengawali kisah panjang yang
luar biasa, kisah cinta Pak Habibie dan Ibu Ainun. Kisah mereka diawali perkenalan
yang jauh dari kata indah semasa SMA. Lalu, takdirlah yang kembali
mempertemukan beliau berdua dalam sosok masing-masing yang jauh lebih dewasa.
Kembali saling mengenal, mengenal dengan cara yang lebih indah dan berkesan.
Lalu, mulai membuat kenangan-kenangan indah bersama, melalui suka duka bersama,
saling menguatkan satu sama lain, dan bertahan berdua sampai akhir.
Begitulah, setiap
perkenalan memiliki tempatnya sendiri di hati. Perkenalan yang indah ataupun perkenalan
yang sederhana memiliki kesempatan yang sama untuk mengawali sebuah kisah yang indah,
kisah yang panjang, kisah yang penuh rasa. Beberapa di antara perkenalan sederhana
itu, bahkan berhasil menghuni hati sebagai kenangan terpilih. Sesederhana
apapun perkenalan itu.
\^o^/
No comments:
Post a Comment