Wednesday, February 28, 2018

Perhatian Bisa Berarti Sayang, tapi Belum Tentu Cinta

credit pict: id.pinterest.com

Bertemu dan mengenal orang baik, seringkali menghadirkan cerita dan rasa tersendiri. Termasuk dalam cerita dan rasa cinta. Seseorang yang baik, selalu memperlakukan orang lain dengan baik, selalu peduli pada orang-orang di sekitarnya. Selalu membuat orang lain yang sudah lama dikenal, ataupun baru saja dikenal merasa nyaman. Selalu berusaha membahagiakan orang-orang yang disayanginya. Selalu berusaha menjaga dan melindungi orang-orang yang disayanginya. Karena itulah, kalau hati bisa diatur, ada banyak hati yang lebih memilih untuk jatuh cinta pada orang baik.

Selain nyaman, rasa cinta seringkali tumbuh dari perhatian yang diterima dari seseorang, entah itu sahabat dekat, teman, ataupun dia yang awalnya hanya menjadi orang asing. Perhatian yang hampir setiap hari diterima, perlahan diartikan sebagai sebuah perlakuan istimewa, perlakuan spesial darinya. Perlahan diartikan sebagai caranya menjaga dan melindungi. Perlahan, perhatian itu semakin menumbuhkan rasa nyaman. 

Lalu, mulailah tumbuh rasa yang spesial untuknya, hanya untuknya. Rasa itu lebih sulit untuk dijelaskan dan didefinisikan. Kenapa mulai ada rasa malu untuk menatap matanya? Kenapa ada rasa ingin menghindar, tapi saat yang sama ada juga rasa rindu? Kenapa dia menjadi alasan bahagia yang sulit sekali dicari gantinya? Kenapa ada rasa takut jauh darinya? Kenapa saat dia jauh, rasanya susah makan, susah tidur, lalu susah melupakan segala sesuatu tentangnya? Kenapa harus ada rasa takut kehilangan dia?

Mungkin, rasa spesial yang hanya untuknya itu bernama cinta. Jatuh cinta pada orang baik. Orang baik yang memberikan perhatiannya tidak hanya pada satu orang, tapi pada banyak orang di sekitarnya. Orang baik yang membuat banyak hati merasa nyaman, tidak hanya satu hati. Tentang perhatiannya yang menurut kita istimewa, bagaimana menurutnya? Apakah dia memang memberikan perhatian istimewanya hanya untuk kita?

Perhatiannya yang menurut kita istimewa, memang berarti rasa sayang. Tapi, belum tentu rasa sayang itu sepaket dengan cinta. Jadi, perhatiannya yang menurut kita istimewa itu, belum tentu berarti cinta. 

Kalau ternyata perhatiannya berarti rasa sayang yang sepaket dengan cinta, selamat menjalani hari-hari yang lebih indah. Hari-hari yang lebih indah bersama seseorang yang juga memiliki rasa cinta yang sama. Hari-hari yang lebih indah bersama seseorang yang menjaga dan melindungi kita karena cinta.

Lalu, kalau perhatian itu hanya berarti rasa sayang, tapi bukan berarti cinta. Apakah perhatiannya itu hanya harapan palsu? Tentu saja bukan. Dia adalah orang baik. Dia tidak mungkin memberikan harapan yang nantinya hanya akan menyakiti kita. Perhatian yang diberikan itu, karena memang dia ingin menjaga, ingin melindungi, ingin membuat kita selalu nyaman di dekatnya, ingin membuat kita tersenyum. 

Kenapa? Karena dia orang baik? Kenapa lagi? Karena dia menyayangi kita, entah sebagai sahabat, teman, adik, atau mungkin kakak. Dalam cerita ini, kalaupun cinta kita tak berbalas, bersyukurlah karena kita sudah jatuh cinta pada orang baik. Bersyukurlah, karena ada orang baik yang menyayangi kita. Entah sebagai sahabat, teman, kakak, ataupun adik. Kalaupun memang sudah saatnya melepaskan rasa cinta untuknya, itulah cara Alloh SWT mendewasakan hati kita. Bersyukurlah karena Alloh SWT sudah mempertemukan dan mengenalkan kita pada orang baik.

\^o^/

Tuesday, February 27, 2018

Tentang Hati: Bahagia Itu Sederhana


Tentang hati, tentang segala sesuatu yang rumit. Tentang alasan hati, pilihan hati, dan keputusan hati terkadang sulit dipahami. Bahkan, oleh pemiliknya sekalipun. 

Untuk hati yang masih memilih bertahan dengan rindunya masing-masing, padahal sudah waktunya untuk melepaskan. Entah kenapa, masih sulit untuk berhenti mengistimewakan kenangan-kenangan bersamanya. Entah kenapa, masih sulit melupakan perasaan untuknya. Entah kenapa, meskipun rasanya sakit, rasa cinta itu belum juga berkurang kadarnya. Entah karena masih berharap kalau suatu saat dia akan kembali. Entah karena rasa yang tersimpan untuknya terlalu dalam. Entah karena terlalu banyak kenangan indah yang tercipta bersamanya. Akhirnya, hati masih memilih menunggu. Meskipun, orang lain, bahkan kita sendiri ‘memandang’ kalau sudah waktunya untuk berhenti menunggu. Sudah waktunya mencari bahagia yang baru. Begitulah, salah satu pilihan hati yang sulit dipahami, bahkan oleh pemiliknya sekalipun. 

Tentang bahagia, tentang sesuatu yang sederhana. Tentang bahagia yang bisa tercipta dari dari hal sekecil apapun itu, sesederhana apapun itu, bersama siapapun itu. Tentang bahagia yang tercipta karena kenangan sesederhana apapun itu, karena alasan sesederhana apapun itu.

Masih tentang hati yang merindu. Kali ini, rindu membawa bahagia dengan caranya sendiri, caranya yang sederhana. Membayangkan hari esok, di mana kita bisa bertemu dengannya, sudah menghadirkan bahagia tersendiri di hati. Mendengar suaranya, mengingat kembali kenangan manis bersamanya, dan merencanakan banyak kenangan indah lainnya bersamanya, cara-cara sesederhana itu sudah berhasil membuat hati menyapa bahagia. 

Bahagia memang selalu sederhana, tapi letaknya di tempat yang paling rumit, di hati. Karena itulah, terkadang bahagia menjadi satu hal yang sulit untuk dicari. Terkadang, kita harus mencari bahagia dari seseorang, rasanya bahagia hanya bisa kita cari dan temukan bersama seseorang itu. Padahal, kita bisa menciptakan bahagia kita sendiri. Bahkan, kita bisa menciptakan bahagia untuk orang-orang yang kita sayang. 

Bahagia tumbuh di hati, tempat di mana, beragam rasa lainnya juga tumbuh. Baik rasa yang membuat hati nyaman, ataupun rasa yang sebaliknya. Karena itulah, terkadang rasa bahagia itu harus kalah dari rasa yang lain. Apalagi dari rasa yang membuat hati tak nyaman, rasa yang tanpa kita sadari seringkali kita ‘istimewakan’. Kenapa? Karena rasa yang membuat hati tidak nyaman itu sanggup membuat kita melupakan banyak alasan bahagia hari ini atau untuk beberapa hari ke depan. Karena rasa yang tidak nyaman itu membuat kita melupakan caranya bahagia. 

Kenapa bahagia letaknya di hati? Tempat yang paling rumit dan sulit dipahami. Karena itulah salah satu tugas hati. Tugas hati untuk bahagia. Dengan beragam cara, termasuk cara yang sederhana sekalipun. Dengan beragam alasan, dari hal yang sederhana sampai luar biasa. Dengan siapapun itu, bersama keluarga, sahabat, teman biasa, teman hidup nantinya (\^o^/), atau mungkin bersama seseoraang yang baru saja kita temui dan kenal hari ini. 

Kenapa bahagia letaknya di hati? Karena bahagia hanya bisa tumbuh di hati, satu tempat yang sangat luas dan lapang, hingga sanggup menjadi tempat di mana banyak rasa tumbuh dan bertahan, meskipun terkadang memang hati juga menjadi tempat untuk melupakan rasa tertentu. Hati juga menjadi tempat terindah untuk menyimpan banyak rasa dan kenangan. 

\^o^/

Sunday, February 25, 2018

Hari Ini, Sudah Hari Minggu (Lagi)




Hari ini, hari Minggu. Hari Minggu yang cerah. Sepanjang hari ini, matahari sangat terik. Tapi secerah apapun hari ini, sebenarnya masih tetap nunggu hujan turun. Pokoknya, ada satu alasan penting (kalau menurut yang lain ngga penting, ngga papa... kekekekeke....) yang membuat hari Senin lebih indah kalau hujan turun. Aneh ya? Sebenarnya ngga aneh juga loh. Kalau di tempat lain, bulan ini masih masuk musim penghujan, di sini justru gerimis dan hujan jarang sekali menyapa. Kadang, hujan hanya turun malam hari. Dalam seminggu hanya satu, dua, atau tiga kali hujan turun. Hanya sebentar.  Hampir selalu malam hari juga turunnya. Jadi, walaupun hari minggu ini cerah, semoga besok pagi hujan turun. Gerimis pun sudah lebih dari cukup. Khusus hari Senin, akan lebih indah kalau hujan turun, walaupun hanya gerimis. Kenapa? Alasannya masih ‘rahasia’.... \^o^/

Hari ini, hari Minggu. Hari Minggu yang baru beberapa detik yang lalu, lampu di sini menyala lagi. Listrik padam tanpa alasan ceritanya, alhamdulillah cuma sebentar. Di langit, masih ada bulan yang mengintip. Artinya, malam ini hujan sepertinya tidak akan turun. Entahlah besok pagi. 

Hari ini, hari Minggu. Hari Minggu yang kali ini hampir tidak ada satu hal pun yang seru, apalagi istimewa. Hari ini hari libur yang justru membuat hati gelisah, karena besok hari Senin. Karena rasa gelisah itu, dua hari libur ini menjadi jauh berbeda dari hari libur biasanya. Malas ngapa-ngapain, tidur ngga nyenyak, makan ngga enak, malas pergi ke mana-mana, banyak tugas yang harus tertunda, berat rasanya harus bertemu hari Senin besok.

Hari ini, hari Minggu. Hari Minggu, yang intinya kenapa hari ini lebih cepat datang dan berlalu. Hari Minggu yang sebenarnya bukan bad day, tapi tetap saja banyak perasaan tidak nyaman hari ini. Kenapa? Karena masih belum siap bertemu hari esok. Masih belum siap menyapa masalah besok. Tapi, mau tidak mau masalah memang harus dihadapi kan?
Hari ini, hari Minggu. Walaupun hari ini tidak ada yang istimewa, walaupun masih ada banyak masalah yang belum selesai, apalagi untuk hari Senin besok, yang penting hari ini masih bisa melihat langit biru, masih bisa melihat awan yang berarak-arak di langit, masih bisa bermain dengan kucing-kucing di rumah, masih bisa nulis sekarang (meskipun ngga jelas hasilnya), masih bisa makan masakan rumah, masih bisa mendengar suara ibu dan ayah, masih bisa tersenyum dan tertawa bersama ibu dan ayah di rumah, dan insyaalloh masih bisa bertemu hari esok. 

Hari ini adalah hari Minggu yang sepertinya berwarna kelabu, tapi masih ada alasan untuk bahagia kan? Untuk hari Senin esok, semoga gerimis turun menyapa bumi. Agar esok menjadi hari Senin yang sedikit lebih indah. Alasannya kenapa, masih menjadi  ‘rahasia hati’. Kekekekeke....

\^o^/


Friday, February 23, 2018

Bahkan, Google Maps Sekalipun Menyerah Tanpa Syarat



Bingung mencari lokasi dari sebuah tempat? Tiba-tiba tersesat di jalan? Merasa berada di sebuah tempat asing, lalu bingung mencari jalan pulang ke rumah? Tenang, masih ada aplikasi google maps yang siap membantu. Terkecuali untuk yang smartphone-nya sedang low-bat yak.... kekekeke.... Begitulah, google maps selalu siap sedia membantu kita menemukan banyak lokasi. Lokasi rumah, lokasi sekolah, lokasi kampus, lokasi kantor, lokasi rumah makan, lokasi tempat piknik yang asyik, lokasi rumah sakit (tapi jangan sakit ya...), lalu lokasi apalagi?

Sayangnya, belum semua lokasi bisa dijangkau google maps. Salah satu lokasi yang belum bisa dijangkau google maps adalah lokasi di mana kita bisa bertemu pertama kali dengan dia yang benar-benar menjadi jodoh kita nanti. Lokasi-lokasi yang mungkin bisa kita kunjungi agar kita bisa secepatnya bertemu dengannya. Satu lokasi di mana dia sedang menunggu kita. Lokasi ‘hati’ yang menjadi pelabuhan terakhir dari hati. Semua masih menjadi misteri, misteri yang paling indah. Karena secanggih apapun google maps, ketika kita mengetik keyword ‘lokasi jodohku’ atau diperjelas dengan ‘lokasi jodoh mey...’, google maps pasti mengalami kesulitan dalam memahami instruksi tentang definisi ‘jodoh’. Kalau untuk menemukan lokasi ‘biro jodoh’, pasti google maps bisa menemukan dan menunjukkan lokasinya dengan mudah. 

Selain masalah hati, jodoh juga menjadi masalah takdir. Kalau sekarang hati kita sudah memiliki pilihan, sudah bahagia dengan pilihan itu, sudah yakin kalau pilihan itu yang terbaik, tapi kalau ternyata takdir memutuskan sebaliknya, harus bagaimana lagi? Ketika takdir harus berkata ‘dia bukanlah jodoh terbaik’, berarti dia memang bukan jodoh yang terbaik. Lalu, siapa jodoh kita sebenarnya? Di mana dia berada? Kapan kita bisa bertemu dengannya? Kenapa sampai sekarang, kita masih belum bertemu dengannya? Kenapa kita harus bertemu dengan dia yang ternyata bukan jodoh kita? Lalu, bahkan mungkin kita akan bertanya, apakah suatu saat nanti kita memang bisa bertemu dengannya?

Pertanyaan pertama, tentang siapa jodoh kita sebenarnya. Seseorang yang sekarang atau mungkin selama bertahun-tahun menjadi pilihan hati kita sekalipun, bisa saja bukanlah jodoh terbaik untuk kita. Tentang siapa yang nanti menjadi jodoh kita, namanya masih menjadi rahasia langit. Tentang siapa dia, mungkin kita sudah mengenalnya dengan baik, pernah bertemu, atau mungkin ternyata kita memang belum pernah bertemu sebelumnya. Tentang siapa dia, mungkin dia adalah orang yang sekarang kita cintai, pernah kita cintai, ataupun belum pernah kita cintai. Mungkin juga sahabat baik kita sendiri, teman, mantan, atau mungkin sekarang dia masih menjadi orang asing. Tentang siapa dia, mungkin dia adalah seseorang yang juga sedang menunggu kita di tempatnya sekarang, entah tempat yang jauh ataupun dekat.

Pertanyaan kedua, tentang di mana jodoh kita sekarang berada. Apakah dia berada di dekat kita? Atau mungkin kita harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk bertemu dengannya? Apakah dia akan menemukan di mana keberadaan kita sekarang? Atau, haruskah kita yang menemukannya di tempatnya sekarang? Tapi baik kita ataupun dia, mungkin masih sama-sama belum tahu keberadaan masing-masing. Dalam hal ini, bahkan google maps sekalipun, harus menyerah tanpa syarat. Kekekekeke.... Tapi tentang jodoh, Alloh SWT sudah mempersiapkan skenario terbaik untuk mempertemukan kita dengan jodoh kita, suatu nanti. Sejauh apapun jarak kita dengan dia sekarang, kalau memang jodoh pasti akan didekatkan, akan dipertemukan pada tempat yang terbaik. Kalaupun jarak kita dengan dia sudah dekat, kalau memang jodoh, Alloh SWT pasti akan mendekatkan hati kita dengannya. 

Pertanyaan ketiga dan keempat, tentang kapan kita bertemu dengannya dan kenapa sampai sekarang kita masih belum bertemu dengannya. Dua pertanyaan ini adalah pertanyaan tentang waktu. Lagi-lagi tentang waktu ya? Waktu yang selalu memiliki tekai-tekinya sendiri. Insyaalloh, suatu saat nanti kita akan bertemu jodoh terbaik pada waktu yang tepat dan paling baik juga. Ketika kita dan dia sudah benar-benar siap untuk bertemu, saling mengenal, saling jatuh cinta, saling rindu, saling menjaga hati, saling setia, dan yang pasti siap untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Hubungan yang lebih penting dan lebih indah dari hubungan sepasang kekasih kan? Hehehehe....

Pertanyaan kelima, tentang kenapa kita harus bertemu seseorang yang ternyata bukan jodah kita. Pertanyaan kelima ini tentang alasan. Kenapa perasaan cinta harus tumbuh untuknya? Kenapa tidak kita simpan saja seluruh perasaan yang kita sebut cinta itu untuk ‘dia’ yang akan menjadi jodoh kita nanti? Kenapa kita harus bertemu dia jika hanya berujung luka? Kenapa kita hanya bertemu untuk berpisah? Setiap pertemuan ataupun perpisahan dengan seseorang pasti memiliki alasan tersendiri. Tentang kenapa kita harus bertemu seseorang yang ternyata bukan jodoh kita, pasti juga karena alasan penting. Jadi, dia datang dalam kehidupan kita, membawa tugas penting. Tugas untuk mengenalkan kita pada bahagianya jatuh cinta, sakit dan sedihnya patah hati, dan indahnya melepaskan. 

Pertanyaan keenam, tentang apakah suatu saat nanti kita memang bisa bertemu dengannya. Pertanyaan dari hati yang mulai lelah menanti. Yang penting bukan dari hati yang menyerah ataupun putus asa menanti. Kekekekeke..... Jodoh pasti bertemu, tapi jodoh juga termasuk takdir yang harus diperjuangkan. Cara memperjuangkannya? Untuk hati yang masih harus menunggu dan belum bertemu dia, bersabar, berdoa, dan terus memperbaiki diri. Itulah salah satu bentuk perjuangan itu. Selain ketiga hal itu, terkadang kita memang perlu melihat dunia yang lebih luas. Mungkin dia yang menjadi jodoh kita nati, sedang menunggu kita di tempat yang akan kita kunjungi nanti. Yang pasti, setiap hati pasti memiliki cara mereka masing-masing untuk menunggu dan menemukan jodoh mereka suatu saat nanti. 

Jadi, untuk hati yang masih harus menanti sebuah pertemuan dengan dia yang namanya tertulis di langit sebagai jodoh, menemukan ‘lokasi pertemuan pertama’ dengan dia dan ‘lokasi keberadaannya’ sekarang, memang bukan perjalanan yang mudah. Bahkan, google maps sekalipun harus menyerah tanpa syarat untuk menemukan dan menunjukkan lokasinya. Tapi yang pasti, dia yang menjadi jodoh kita masih disimpan di tempat terbaik. Walaupun google maps sampai menyerah tanpa syarat untuk menemukan dan menunjukkan lokasinya, Alloh SWT dengan mudah mempertemukan kita dengan dia. Sang Pemilik Hati akan mempertemukan kita dengan dia dengan cara-Nya yang indah di ‘lokasi’ yang paling baik, mungkin di ‘lokasi’ yang tidak kita sangka sebelumnya. Kita akan bertemu dengannya suatu saat nanti, pada tempat, waktu, kesempatan, dan keadaan  yang paling baik. Jadi, jangan dulu menyerah untuk menanti dan menemukan dia.

Untuk kamu yang masih menjadi rahasia langit, sampai jumpa suatu saat nanti....
Di tempat paling indah yang masih menjadi rahasia, yang bahkan google maps sekalipun harus menyerah tanpa syarat.

\^o^/